SuaraJabar.id - Setelah menjadi sorotan publik karena dianggap telah menghina eks komisioner Komnas HAM Natalius Pigai, Ambroncius Nababan, Ketua Umum DPP Projamin (Pro Jokowi-Maruf Amin) akhirnya minta maaf.
Dia mengklaim, pernyataannya yang diunggah lewat Facebook pribadinya itu bukan untuk bertindak rasial melainkan untuk mengkritik Pigai.
Lewat rekaman video yang diunggah melalui kanal YouTube Widjaja Tjahjadi, Ambronicius menyampaikan permintaan maaf khususya kepada orang Papua yang merasa tersinggung dengan pernyataannya itu.
"Dalam hal ini sebelumnya saya memohon maaf kepada saudara Natalius Pigai dan masyarakat Papua. Mungkin ada yang tersinggung dan menganggap saya menghina masyarakat luas apalagi melakukan rasis," kata Ambroncius dikutip Suara.com, Senin (25/1/2021).
Ambroncius mengaku sikapnya terhadap Natalius merupakan bentuk kritik dirinya terhadap Natalius yang menolak vaksin Sinovac. Pernyataan itu, kata Ambroncius hanya ditujukan khusus keada Natalius bukan ke orang Papua.
"Dari postingan saya pribadi kepada saudara NP tersebut hanyalah kritik untuk pribadi oknum tersebut dan bukan ditujukan kepada masyarakat Papua," ujar Ambroncius.
Ambroncius mengklaim tak mungkin dirinya bertindak rasis kepada orang Papua yang sudah menerima dirinya sebagai putra daerah di Papua.
"Jadi tidak mungkin saya melukai hati masyrakat Papua yang sangat saya cintai ini. Ini hanya terhadap saudara NP yang ketepatan dia anak Papua juga. Ini benar-benar ditujukan hanya untuk saudara NP tersebut. Bukan kepada masyarakat Papua secara keseluruhan," kata Ambroncius.
Karena itu, Ambroncius kembali memohon agar tindakan dirinya terhadap Natalius dapat dimaafkan dan dimaklumi baik oleh Natalius sendiri maupun masyarakat Papua.
Baca Juga: Warga Papua Marah, Staf Kepresidenan Desak Polisi Tindak Tegas Ambroncius
"Saya benar-benar dengan hati yang tulus memohon maaf kepada seluruh masyrakat Papua. Mohon hal ini tidak menjadikan kita salah pengertian, mis komunikasi dan mudah-mudahan hal ini dapat dimaklumi dan dibukakan pintu maaf yang sebsar-besarnya buat saya," ujar Ambroncius.
Klik videonya di sini
Dipolisikan
Buntut dari tindakan rasisme terhadap Pigai, Ambroncius akhirnya dilaporkan ke Polda Papua Barat.
Pelaporan terhadap politikus Ambroncius disampaikan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Papua Barat Polda Papua Barat, hari ini.
Dalam laporan itu, Ambromncius diduga telah menyebarkan ujaran kebencian bernada rasial terhadap Pigai.
Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi mengaku pihak telah menerima laporan kasus dugaan rasial yang dilakukan Ambromncius. Laporan tersebut dibuat oleh Ketua KNPI Pronvisi Papua Barat, SIus Dowansiba.
"Laporan Polisi bernomor :/LP/17/I/2021/Papua Barat ini dibuat pada Senin (25/01/2021) sekitar pukul 13.46 WIT di SPKT Polda Papua Barat," kata Adam kepada wartawan Senin.
Viral
Sebelumnya, akun Facebook dengan nama Ambroncius Nababan mengundang perhatian publik lantaran dituding melakukan rasisme terhadap Natalius Pigai.
Ambroncius Nababan membagikan narasi yang membandingkan Natalis Pigai dengan gorilla dan kadal gurun.
Dia mengunggah foto tersebut usai Natalius Pigai mengatakan bahwa menolak vaksin Covid-19 adalah hak asasi rakyat.
"Mohon maaf yang sebesar-besarnya. Vaksin sinovac itu dibuat untuk manusia bukan untuk gorilla apalagi kadal gurun. Karena menurut UU Gorilla dan kadal gurun tidak perlu divaksin. Faham?" tukas Ambroncius Nababan.
Berita Terkait
-
Masih Sebatas Usulan, Menteri HAM Ternyata Belum Sampaikan ke DPR soal Lapangan Demo
-
MenHAM Natalius Pigai Usul DPR Bikin Lapangan Tampung Massa Pendemo: Kalau di Jalan Bikin Macet!
-
Bertemu Mensos, Menteri HAM Pastikan Negara Beri Pemulihan Psikis untuk Korban Demo
-
17+8 Tuntutan Rakyat Menggema, Menko Yusril Pastikan Pemerintah Akan Beri Respons Positif
-
2028 Bikin Aturan HAM ke Korporasi, Menteri Natalius Pigai: Saya Gak Mau Tahu, Dipecat Gak Masalah!
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Dukun Sakti Pengganda Uang di Kalibata Ternyata Tukang Pijat, Tipu Korban Pakai Dolar Palsu
-
Menguak 4 Fakta Mencekam Pembunuhan Sadis di Cianjur, Dari Saksi Lolos Maut hingga Motif Masih Gelap
-
Horor Malam Minggu: Jalan Raya Agrabinta Jadi Saksi Bisu Pembantaian Sadis Faizal
-
Perburuan 4 Pembunuh Misterius: Faizal Tewas Dihujani Bacokan, Saksi Kunci Lolos dari Maut
-
Pasca Kritik Dedi Mulyadi, Pemkab Karawang Mulai Menata Area Jalan Interchange Karawang Barat