SuaraJabar.id - Sesar Lembang memiliki potensi memicu gempa, meski kapan dan berapa kekuatannya belum dapat diprediksi. Di sepanjang Sesar Lembang ini ada warga yang memilih untuk tinggal dan menetap.
Warga Kampung Muril, RW 15, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) misalnya. Mereka tetap memilih tinggal di sana meski sudah pernah merasakan dampak gempa dari Sesar Lembang pada tahun 2011.
Seperti yang diungkapkan salah satu warga bernama Dadang (46), Saat gempa berkekuatan 3,5 magnitudo 10 tahun silam, rumahnya mengalami kerusakan yang cukup parah sehingga tidak bisa ditinggali lagi.
Namun ia dan keluarganya memilih bertahan karena sudah tidak punya tempat tinggal lagi.
"Iya sebetulnya kalau khawatir ada pas baca informasi yang baru. Tapi iya saya sama keluarga tetap bertahan di sini," ujar Dadang saat ditemui Suara.com pada Kamis (28/1/2021).
Setelah rumahnya rusak parah, Dadang dan istri beserta dua anaknya tinggal di pengungsian sekitar enam bulan lantaran rumahnya tak kunjung diperbaiki. Ia saat itu menunggu bantuan namun tak kunjung datang.
Sekitar enam bulan kemudian, Dadang dibuatkan rumah sementara yang hanya berdinding bilik sebelum akhirnya membuat rumah permanen di samping rumahnya yang rusak. Namun kali ini rumahnya dibuat lebih kokoh.
"Iya yang sekarang lagi dibangun ini belum beres. Tapi saya buat yang lebih kuat supaya tahan gempa. Pondasinya pakai besi ceker ayam," ujar Dadang.
Sementara itu, Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, Rasmid meminta masyarakat tak keliru saat menyerap informasi soal aktivitas dan potensi kegempaan yang ditimbulkan oleh Sesar Lembang.
"Yang menyatakan Sesar Lembang akan pecah di tahun 2021 itu tidak benar. Potensi sesar jelas ada, tapi kita tidak tahu kapan dan berapa besarnya. Berdasarkan kekurangan ini, kita harus selalu waspada pada skenario terburuk," tegasnya.
Rasmid menjelaskan sejak tahun 2012 hingga saat ini belum ada aktivitas gempa bumi dari Sesar Lembang yang tercatat melalui seismograf BMKG. Meski begitu, masyarakat dan pemerintah daerah akhirnya abai terhadap potensi kegempaan yang bisa ditimbulkan oleh Sesar Lembang.
"Periode 2010-2012 itu ada 14 kali gempa bumi dengan magnitudo kecil, hanya 1,2 sampai 3,3. Paling besar dirasakan itu tahun 2011 di Kampung Muril, Desa Jambudipa, KBB dan ada retakan pada rumah warga. Setelah itu, dari 2012 sampai sekarang tidak ada berdasarkan jaringan seismograf," beber Rasmid.
Sesar Lembang sendiri membentang sepanjang 29 kilometer. Titik sesar yang paling terlihat yakni di Gunung Batu Lembang. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]
Berita Terkait
-
Rekam Jejak Riza Nasrul Falah, Ketua Bawaslu Bandung Barat Ngaku Khilaf Diciduk Pesta Sabu: Awalnya Mau Beli Galon!
-
Koleksi Tanah Raffi Ahmad di Bandung Barat, Pernah Dukung Jeje Govinda Jadi Bupati
-
'Perang Bintang' Pilkada Bandung Barat, Jeje Govinda Tumbangkan Hengky Kurniawan dan Gilang Dirga
-
Tampilkan Musisi Lintas Generasi, Begini Kemeriahan Jazz Gunung Burangrang
-
Masih Terbakar, Upaya Pemadaman TPA Sarimukti Masuki Hari ke-8
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?