"Kami akan buatkan jembatan darurat, tapi bukan bukan jembatan gantung. Kita siapkan hari ini, dengan panjangnya sesuai jembatan semula yakni 30 meter dengan lebar 1,5 meter," kata Kepala Dinas PUPR Kabupaten Cirebon, Iwan Rizki saat diwawancarai di lokasi jembatan ambruk.
Jembatan yang semula dengan lebar 4 meter ini, akan dibuatkan jembatan sementara dengan lebar 1,5 meter ini hanya untuk kendaraan roda dua yang bisa melintasi. Sedangkan, tahun ini pihak PUPR akan menganggarkan untuk pembuatan jembatan permanen, untuk mengganti jembatan yang saat ini roboh.
"Intinya kami bangunkan dulu jembatan darurat supaya akses ekonomi masyarakat tidak terputus. Tapi nanti kita bangunkan jembatan permanen yang sesuai dengan pembangunan jembatan sebelum ambruk," katanya.
Sementara itu, Yanto (38) salah satu warga Desa Karangwuni mengaku, ia sangat membutuhkan jembatan tersebut. Karena menurutnya, ia dan warga lainnya kerap melakukan aktivitas di Desa Kalimati, Kabupaten Kuningan, ketimbang ke Desa tetangga yang ada di Kabupaten Cirebon.
Baca Juga: Update Kasus Suap Perizinan Kabupaten Cirebon: KPK Periksa 6 Saksi
"Kebanyakan kami beraktivitas di Desa Kalimati, Kabupaten Kuningan, karena lebih dekat dibandingkan menuju arah Kabupaten Cirebon," katanya.
Ia juga mengaku sempat terisolir saat jembatan satu-satunya itu ditutup sementara sebelum ambruk. Sedangkan jalan menuju arah Kabupaten Cirebon tertutup karena terjadi tanah longsor.
"Sempat beberapa hari lalu, kami terisolir, karena mau menuju Kabupaten Kuningan jembatan ditutup, sedangkan mau menuju Kabupaten Cirebon jalanya tertutup karena longsor. Tapi sekarang tanah longsor sudah dibersihkan," katanya.
Kontributor : Abdul Rohman
Baca Juga: Setahun Pandemi, Desa di Indonesia ini Mengklaim Belum Ada Kasus COVID-19
Berita Terkait
-
Ambruk saat Pengecoran, Jembatan Rp771 Juta di Makassar Belum Sempat Dipakai!
-
Jembatan di Taman Cadika Medan Ambruk, Pengunjung Terjung ke Danau
-
Mengerikan! Detik-detik Jembatan Putus di Vietnam Terekam, Truk Terjun Bebas ke Sungai yang Banjir
-
Ganti Nama SiPEPEK Jadi SiPEPEG, Pemerintah Cirebon Kembali Kena Nyinyir: Siapa Sih Ngide Namanya?
-
Aplikasi SiPEPEK Karya Pemerintah Cirebon Jadi Olok-olokan di X, Netizen: Mereka yang Bikin, Gue yang Malu
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
Terkini
-
Transformasi Digital: KB Bank Segera Beralih ke Sistem NGBS
-
Tragedi di RSHS, Dokter Residensi Rudapaksa Keluarga Pasien! Ini Fakta yang Diungkap Polisi
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Sukses Bawa Parfum Produksi Sidoarjo Go Global: Korea, Amerika, dan Nigeria
-
Modal Semangat dan Keberanian, Suryani Buktikan Perempuan Bisa Naik Kelas
-
Lucky Hakim Liburan ke Jepang Tuai Kritik, Dedi Mulyadi Sentil Soal Etika Pejabat!