SuaraJabar.id - Sebuah jembatan yang menghubungkan Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan ambruk diterjang derasnya arus sungai, Selasa (2/2/2021). Akibatnya, warga harus mencari jalan lain dan memutar sejauh 15 kilometer.
Jembatan Lojikaum ini terletak antara Desa Karangwuni, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon dengan Desa Kalimati Kabupaten Kuningan. Jembatan ini dibangun pada 2015 lalu.
Penyebab ambruknya jembatan diduga karena tidak mampu menahan hantaman arus sungai yang cukup besar, sehingga penyangga jembatan tersebut terkikis dan ambruk. Akibatnya, akses warga Desa Karangwuni ke Desa Kalimati, Kabupaten Kuningan terputus.
Kepala Desa Karangwuni, Suhedi mengatakan tanda-tanda ambruknya jembatan tersebut sudah terlihat sejak sepuluh hari lalu. Karena berbahaya, ia dan perangkat Desa lainnya sempat menutup akses tersebut.
"Tanda-tanda mau ambruknya jembatan itu sih sudah sejak sepuluh hari lalu, karena berbahaya kami sempat tutup sementara akses jembatan itu," katanya usai memantau lokasi jembatan ambruk itu, Rabu (03/02/2021).
Ia juga menyebutkan, ada sekitar lima ribu kepala keluarga di Desa Karangwuni yang bergantung pada jembatan tersebut. Tidak sedikit dari mereka yang melakukan aktivitasnya ke Desa Kalimati, Kabupaten Kuningan untuk pergi ke Sekolah, membajak sawah dan berbelanja di Pasar.
"Masyarakat harus memutar sejauh lima belas kilo meter untuk menuju ke Desa Kalimati, Kabupaten Kuningan," katanya.
Ia juga meminta kepada Bupati Cirebon untuk segera meninjau lokasi jembatan ambruk. Karena menurutnya warganya tersebut hampir terisolasi, selain insiden jembatan ambruk, ada insiden longsor tanah perhutani juga yang sempat menutup akses jalan menuju Desa lain yang ada di Kabupaten Cirebon.
"Warga sempat terisolasi, karena selain jembatan yang menuju Kabupaten Kuningan ambruk, jalan menuju Kabupaten Cirebon juga tertutup dengan longsor tanah perhutani," katanya.
Baca Juga: Update Kasus Suap Perizinan Kabupaten Cirebon: KPK Periksa 6 Saksi
Dengan adanya insiden tersebut, Dinas PUPR Kabupaten Cirebon, langsung bergerak cepat dan akan segera memperbaiki jembatan tersebut. Agar masyarakat sekitar dapat kembali beraktivitas, baik dari Warga Desa Karangwuni maupun Desa Kalimati.
"Kami akan buatkan jembatan darurat, tapi bukan bukan jembatan gantung. Kita siapkan hari ini, dengan panjangnya sesuai jembatan semula yakni 30 meter dengan lebar 1,5 meter," kata Kepala Dinas PUPR Kabupaten Cirebon, Iwan Rizki saat diwawancarai di lokasi jembatan ambruk.
Jembatan yang semula dengan lebar 4 meter ini, akan dibuatkan jembatan sementara dengan lebar 1,5 meter ini hanya untuk kendaraan roda dua yang bisa melintasi. Sedangkan, tahun ini pihak PUPR akan menganggarkan untuk pembuatan jembatan permanen, untuk mengganti jembatan yang saat ini roboh.
"Intinya kami bangunkan dulu jembatan darurat supaya akses ekonomi masyarakat tidak terputus. Tapi nanti kita bangunkan jembatan permanen yang sesuai dengan pembangunan jembatan sebelum ambruk," katanya.
Sementara itu, Yanto (38) salah satu warga Desa Karangwuni mengaku, ia sangat membutuhkan jembatan tersebut. Karena menurutnya, ia dan warga lainnya kerap melakukan aktivitas di Desa Kalimati, Kabupaten Kuningan, ketimbang ke Desa tetangga yang ada di Kabupaten Cirebon.
"Kebanyakan kami beraktivitas di Desa Kalimati, Kabupaten Kuningan, karena lebih dekat dibandingkan menuju arah Kabupaten Cirebon," katanya.
Ia juga mengaku sempat terisolir saat jembatan satu-satunya itu ditutup sementara sebelum ambruk. Sedangkan jalan menuju arah Kabupaten Cirebon tertutup karena terjadi tanah longsor.
"Sempat beberapa hari lalu, kami terisolir, karena mau menuju Kabupaten Kuningan jembatan ditutup, sedangkan mau menuju Kabupaten Cirebon jalanya tertutup karena longsor. Tapi sekarang tanah longsor sudah dibersihkan," katanya.
Kontributor : Abdul Rohman
Berita Terkait
-
Buntut Longsor Tambang Batu Cirebon, DPR Desak Hal Ini ke Pemerintah
-
Ambruk saat Pengecoran, Jembatan Rp771 Juta di Makassar Belum Sempat Dipakai!
-
Jembatan di Taman Cadika Medan Ambruk, Pengunjung Terjung ke Danau
-
Mengerikan! Detik-detik Jembatan Putus di Vietnam Terekam, Truk Terjun Bebas ke Sungai yang Banjir
-
Ganti Nama SiPEPEK Jadi SiPEPEG, Pemerintah Cirebon Kembali Kena Nyinyir: Siapa Sih Ngide Namanya?
Terpopuler
- Dirumorkan Bela Timnas Indonesia di Ronde 4, Leeds Bakal Usir Pascal Struijk
- Tak Perlu Naturalisasi, 4 Pemain Keturunan Jebolan Akademi Top Eropa Bisa Langsung Bela Timnas
- Berbalik 180 Derajat, Mantan Rektor UGM Sofian Effendi Cabut Pernyataan Soal Ijazah Jokowi
- Erika Carlina Bikin Geger, Akui Hamil 9 Bulan di Luar Nikah: Ini Kesalahan Terbesarku
- 10 Rekomendasi Kulkas 2 Pintu Harga Rp1 Jutaan, Anti Bunga Es dan Hemat Listrik
Pilihan
-
Jokowi: Saya Akan Bekerja Keras untuk PSI
-
BREAKING NEWS! Menang Telak, Kaesang Pangarep Pimpin PSI Lagi
-
Karhutla Riau Makin Meluas sampai 'Ekspor' Asap ke Malaysia
-
Singgung Jokowi, Petinggi Partai Sebut PSI Bisa Gulung Tikar, Apa Maksudnya?
-
Kongres PSI: Tiba di Solo, Bro Ron Pede Kalahkan Kaesang Pangarep
Terkini
-
Tragedi Pesta Rakyat Garut, Dedi Mulyadi Nyatakan Siap Diperiksa Polisi
-
Respons Dedi Mulyadi Jika Harus Dipanggil Polisi Kasus Pesta Rakyat
-
Tragedi di Gang Sempit Cimahi: Dua Pekerja Tertimbun Longsor, Evakuasi Penuh Perjuangan
-
Stylish & Aman? Intip Tren Desain Pintu Rumah yang Wajib Diketahui
-
Kemiskinan dan Manajemen Acara Buruk Penyebab 3 Nyawa Melayang di Pesta Rakyat Garut?