Menurutnya, tertutupnya mata air Sumumput bukan hanya menghentikan aliran air ke rumah warga. Tetapi juga terhadap sawah milik warga setempat. Meski tak terlalu luas, namun sawah tersebut terpaksa malah jadi kebun lantaran tak teraliri air.
"Awalnya sawah, tapi sekarang kering. Dijadiin kebun," ucap Alit.
Ternyata bukan mata air Sumumput saja yang hilang dengan dugaan akibat aktivitas proyek PT KCIC, tapi ada satu lagi yakni mata air di Kampung Pangkalan, RW 12, Desa Cikalong, Kecamatan Cikalong Wetan, KBB.
Jika di Kampung Dangdeur, RT 03/09 hanya sekitar 32 Kepala Keluarga (KK), maka di RW 12 ada sekitar 104 KK yang tidak teraliri air bersih dari sumbernya sejak adanya proyek tersebut.
Baca Juga: Tak Punya Dana untuk Operasional PPKM Mikro, Pemerintah Desa Kasbon
"Kalau di Kampung Dangdeur ini hanya satu RT, kalau di Pangkalan satu RW," kata Kepala Dusun IV Desa Cikalong, Agustian Hidayat.
Titik sumber mata air di Kampung Pangkalan menurutnya tepat berada di atas terowongan trase kereta cepat.
"Kemungkinan karena berdekatan, jadi sumber mata airnya tertutup," ucapnya.
Ada berbagai cara yang dilakukan warga agar tetap bisa menikmati air bersih. Dari mulai menggunakan air sungai, sampai menyambung dari wilayah tetangga. Adapula yang membuat sumur bor.
Pihak desa, kata Agustian, sudah melayangkan surat kepada pihak KCIC namun tak kunjung mendapat balasan.
"Desa sudah melayangkan surat ke Jakarta (KCIC), belum ada respon," ujarnya. [Suara.com/Ferry Bangkit]
Baca Juga: Viral Hotel di Bandung Dijual di Situs Jual Beli, Ini Kata Pengelola
Berita Terkait
-
Seperempat Juta Penumpang Gunakan Kereta Cepat Whoosh di Libur Lebaran, Tapi Bukan untuk Mudik
-
Whoosh Dibanjiri Penumpang! 240 Ribu Orang Pilih Kereta Cepat Selama Libur Lebaran
-
Penumpang Whoosh Melonjak hingga 21 Ribu per Hari pada Libur Lebaran
-
H-3 Lebaran, Penumpang Whoosh Melonjak Jumat Ini
-
6 Kuliner Khas Klaten yang Bikin Ketagihan, Mulai dari Sego Wiwit hingga Jenang Krasikan
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Sebut Masjid Al Jabbar Dibangun dari Dana Pinjaman, Kini Jadi Perdebatan Publik
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- Yamaha NMAX Kalah Ganteng, Mesin Lebih Beringas: Intip Pesona Skuter Premium dari Aprilia
- JakOne Mobile Bank DKI Bermasalah, PSI: Gangguan Ini Menimbulkan Tanda Tanya
Pilihan
-
Laptop, Dompet, Jaket... Semua 'Pulang'! Kisah Manis Stasiun Gambir Saat Arus Balik Lebaran
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Lancar Main Free Fire, Terbaik April 2025
-
9 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Lancar Main Game, Terbaik April 2025
-
Seharga Yamaha XMAX, Punya Desain Jet: Intip Kecanggihan Motor Listrik Masa Depan Ini
-
Demi Jay Idzes Merapat ke Bologna, Legenda Italia Turun Gunung
Terkini
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?
-
Gubernur Dedi Mulyadi Libatkan Pakar, Evaluasi Besar-besaran Kegiatan Ekonomi di Pegunungan Jabar