Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 24 Februari 2021 | 11:32 WIB
Seorang warga menunjukan retakan rumah akibatnya ledakan pembuatan Tunnel 11 Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang kini sudah ditinggal pemiliknya. Kekinian, aktivitas pembangunan proyek ini disebut warga juga menghilangkan mata air mereka. [Suara.com/Ferry Bangkit]

Titik sumber mata air di Kampung Pangkalan menurutnya tepat berada di atas terowongan trase kereta cepat.
"Kemungkinan karena berdekatan, jadi sumber mata airnya tertutup," ucapnya.

Ada berbagai cara yang dilakukan warga agar tetap bisa menikmati air bersih. Dari mulai menggunakan air sungai, sampai menyambung dari wilayah tetangga. Adapula yang membuat sumur bor.

Pihak desa, kata Agustian, sudah melayangkan surat kepada pihak KCIC namun tak kunjung mendapat balasan.

"Desa sudah melayangkan surat ke Jakarta (KCIC), belum ada respon," ujarnya. [Suara.com/Ferry Bangkit]

Baca Juga: Tak Punya Dana untuk Operasional PPKM Mikro, Pemerintah Desa Kasbon

Load More