“Bukannya mengayomi atau bagaimana ini malah main hakim sendiri, saya bukannya maling atau bagaimana, saya cuman mukul satu kali (maling) dan ikut bantu nangkep. Padahal saya sudah bilang saya Ojol tapi mereka malah main narik, main pukul aja,” ungkapnya.
Meski telah ada kesepakatan berdamai hitam di atas putih, dan Achmad telah diberi kompensasi untuk pengobatan lukanya, ia berharap kejadian serupa tidak lagi terjadi, dan anggota Satpol PP yang memukul dapat dikenakan sangsi.
“Hasilnya Alhamdulillah kita sepakat berdamai, tapi dengan persyaratan untuk orang-orang yang tadi mukulin minta di kasi jera, diberi sangsi. Alhamdulilah tadi sudah ada perjanjian hitam di atas putih,” ungkapnya.
“Alhamdulillah ada kompensasi buat pengobatan. Buat kedepannya kalau bisa jangan main hakim sendiri, jangan sampai seenaknya janhan mentang-mentang kita punya seragam jadi arogan,” imbunya.
Baca Juga: Mendagri Dorong Satpol PP dan Satlinmas Perbaiki Kualitas
Sampai dengan sekira pukul 17.00 WIB ratusan massa driver ojol berkumpul untuk meminta penjelasan pihak Satpol PP. Sekira pukul 17.35 WIB massa mulai membubarkan diri.
Ketika dikonfirmasi Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantribum) Satpol PP Kota Bandung, Taspen Efendi mengaku telah terjadi kesalahpahaman. Ia mengaku pihaknya telah melakukan mediasi dengan pihak ojol dan berdamai.
“Jadi saya datang ke sini saya tanyain kronologinya kedua belah pihak anggota saya maupun dari ojol ternyata ini ada kesalahpahaman, jadi dengan adanya itu kita musyawarah kita adakan pernyataan bahwasanya hal ini jangan sampai terjadi,” ungkapnya.
Terkait dengan adanya pemukulan yang dilakukan oleh anggotanya, Taspen mengungkapkan perlu ada pemriksaan mengenai bukti-bukti. Jika ditemukan maka pihaknya akan memberikan sanksi kepada anggota tersebut.
“Pemukulan kita tidak bisa buktikan siapa yang mukul, nah kalau dia bisa menunjukkan A yang mukul, tapi dengan adanya itu karena kejadiannya bahwasanya anggota saya ada di sini,” ungkapnya.
Baca Juga: Kemendagri: Satpol PP dan Satlinmas Perlu Jaga Kepuasan Publik
“Itu akan kita selidiki, rekan-rekan, nanti kita akan beri sangsi, ringan menengah berat bisa saja sampe pemecatan, tapi kita tidak begitu harus ada prosedur,” imbuhnya.
Berita Terkait
-
Solusi Pinjaman BRI untuk Ojol, Rekomendasi Cicilan Murah
-
Siap-siap! Ojol Akan Berstatus Pelaku UMKM, Bisa Raih Bansos Hingga Beli BBM Subsidi
-
Dongkol Anak Buah Bubarkan Demonstran Tolak UU TNI di DPR, Pramono Habis-habisan Marahi Satpol PP
-
Satpol PP Beberkan Alasan Bubarkan Aksi Tolak UU TNI di Depan Gedung DPR
-
Polisi Periksa Pengemudi Ojol yang Kirim Paket Kepala Babi ke Kantor Berita Tempo, Ini Hasilnya
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Kabar Duka, Hotma Sitompul Meninggal Dunia
- HP Murah Oppo A5i Lolos Sertifikasi di Indonesia, Ini Bocoran Fiturnya
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
Terkini
-
Kasus Korupsi Dana Hibah NPCI Jabar Diduga Rekayasa, Terungkap di Persidangan
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura
-
Bersinergi dengan BPKH dan Kemenag, BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025