SuaraJabar.id - Harga sejumlah sayuran di Kota Cimahi nauk drastis dalam sepekan terakhir. Kenaikannya bahkan ada yang mencapai hingga 100 persen.
Berdasarkan pantauan di Pasar Cimindi, Kota Cimahi pada Senin (15/3/2021), harga sayuran yang mengalami kenaikan di antaranya, buncis dari asalnya Rp 8.000 per kilogram menjadi Rp 12.000 per kilogram.
Kemudian terung yang asalnya harga Rp 6.000 per kilogram naik menjadi Rp 12.000 per kilogram. Kemudian pare dari Rp Rp 8.000 kilogram naik menjadi Rp 14.000 per kilogram.
"Sudah hampir satu mingguan harganya naik. Yang paling tinggi kenaikannya yakni terung, 100 persen kenaikannya, dari asalnya Rp 6.000/kg menjadi Rp 12.000/kg," ungkap Hani (37), salah seorang pedagang sayuran.
Kenaikan harga sejumlah sayuran itu akibat kurangnya pasokan, sebagai dampak dari hujan yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Mungkin karena banyak yang gagal panen akibat hujan, jadi pasokan berkurang. Harga pun jadi naik," bebernya.
Lantaran harganya tengah naik drastis, para pedagang termasuk Hani memiliki mengurangi stok sayuran yang akan dijualnya. Ia khawatir jika stoknya terlalu banyak, malah tidak terjual.
"Saya stok seperlunya saja, takut ngga laku. Apalagi sekarang kan daya beli masyarakat lagi kurang, akibat pandemi Covid-19," terangnya.
Sementara untuk jenis sayuran lainnya, menurut Hani, harganya relatif stabil. Seperti bawang merah masih bertahan di harga Rp 35 ribu/kg, bawang putih dan bawang bombay juga sama masih stabil di harga Rp 24 ribu/kg.
Baca Juga: Program Pencegahan Terganggu akibat Covid-19, Angka Stunting Naik
"Wortel juga bertahan di harga Rp 16 ribu/kg, kentang dieng stabil Rp 13 ribu/kg.
Tomat juga sama stabil Rp 8 ribu/kg. Untuk timun mengalami penurunan dari asalnya Rp 16 ribu/kg, jadi Rp 10 ribu/kg," bebernya.
Disinggung soal harga cabai rawit merah, Hani mengatakan jika harga bumbu dapur yang memikili rasa pedas ini masih tinggi.
"Harganya masih tetap Rp 120.000/kg, belum ada penurunan. Ngga tau nantinya turun atau naik lagi. Apalagi mau menghadapi puasa," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Cimindi, Asep Rohendi mengatakan, harga cabai rawit merah bisa ditekan jika ada campur tangan pemerintah, salah satunya dengan membuka kran impor.
"Bisa dari Vietnam atau Thailand. Kalau operasi pasar, saya kira ngga perlu, karena ini penyebab utamanya karena pasokan yang berkurang drastis, terutama dari pemasok utamanya," beber Asep.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
15 Sayuran Serat Rendah yang Aman untuk Lambung, Cegah Kembung dan Gas Berlebih!
-
9 Tips Hidup Hemat dan Ramah Lingkungan: Kurangi Sampah Makanan, Kendalikan Pengeluaran
-
Wanita Ngaku Gagal Ginjal Gegara Sayur, Ahli Gizi Ini Beri Jawaban Menohok
-
Ngaku Rajin Makan Sayur, Wanita 20 Tahun Ini Syok Divonis Gagal Ginjal dan Wajib Cuci Darah
-
Menpora Apresiasi SKF Indonesia Akademi Persib Cimahi dan All Stars Juara Gothia Cup 2025
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Membelah 24 Adegan Sadis: Kronologi Mantan Polisi Habisi Pacar, dari Jemput Mesra Hingga Kabur
-
Mantan Polisi Peragakan 24 Adegan Sadis Bakar Pacar di Kamar Kos Indramayu
-
Tragedi Gas Bocor di Cianjur: Usai Ganti Tabung Langsung Nyalakan Kompor, Satu Keluarga Terbakar
-
Dedi Mulyadi 'Naksir' RSUD Kota Bogor, Dedie Rachim Beri Lampu Hijau Bersyarat
-
Kursi Tribrata 1 Digoyang, Isu Pergantian Kapolri Jadi Sinyal Kuat Tekanan Politik untuk Listyo