SuaraJabar.id - Harga daging ayam di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Kota Cimahi mengalami kenaikan jelang bulan suci Ramadan.
Seperti yang terpantau di Pasar Panorama Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Harga daging ayam yang biasanya berada di bawah angka Rp 28 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp 31 ribu per kilogram.
Alma Khanza Syalbia (19), salah seorang pedagang Pasar Panorama Lembang mengatakan, kenaikan harga jelang Ramadan ini memang kerap terjadi setiap tahunnya.
"Mungkin karena mau pada munggahan, permintaan juga naik jadi harganya ikut naik," ujar Alma kepada Suara.com, Senin (5/4/2021).
Baca Juga: Masyarakat Bogor Diizinkan Gelar Salat Tarawih di Masjid Selama Ramadan
Penjual ayam potong yang memiliki paras cantik ini mengatakan, kenaikan harga inipun dikeluhkan para pelanggannya yang kebanyakan merupakan reseller.
"Karena kan mereka kalau jual lagi ke konsumennya otomatis harganya udah tinggi, naik," jelasnya.
Untuk penjualan kata dia, sejauh ini belum ada peningkatan signifikan. Dalam sehari ia rata-rata bisa menjual 1,6 ron sampai 2,5 ton ayam dari beberapa jongko yang dimilikinya dengan penghasilan Rp 30-50 juta per hari.
"Kalau dari satu jongko itu rata-rata 1 ton. Belum ada kenaikan penjualan," ujarnya.
Hal serupa terjadi di Kota Cimahi. Harganya hari ini menyentuh Rp 40 ribu per kilogram. Naik dari sebelumnya yang hanya Rp 35 ribu per kilogram.
Baca Juga: Antisipasi Pengemis saat Ramadan, Satpol PP Berjaga di Persimpangan Jalan
"Sepekan jelang Ramadan memang mulai naik dibanding hari biasa. Diprediksi ini bakal terus naik, apalagi H-2 puasa," kata Asep, salah seorang pedagang Pasar Antri Baru Kota Cimahi.
Asep berharap meski ada kenaikan, pemerintah bisa menjamin ketersediaan stok dan mengendalikan harga daging ayam agar tak begitu mahal.
"Yang jadi masalah kalau stoknya tidak ada, apa yang mau saya jual. Kita ingin meski ada kenaikan, asal jangan terlalu mahal dan stoknya ada," tukasnya.
Sementara itu harga cabai rawit merah yang sebelumnya meroket kini mulai stabil. Harganya kini turun drastis sekitar Rp 75 ribu per kilogram, dari Rp 120 ribu per kilogram sebelumnya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
-
Gaji Dosen di Indonesia vs Malaysia vs Singapura, Negeri Ini Paling Miris!
-
Bimo Wijayanto Dipilih Prabowo Jadi Bos Pajak Baru, Sri Mulyani: Yang Tabah Pak Suryo!
Terkini
-
Rezeki Dadakan Jumat Malam! 2 Link Dana Kaget Siap Diklaim
-
Kadis Dinsos Bogor: PSK Enggak Perlu Dikirim ke Sukabumi atau Cirebon, Kita Tampung Sendiri
-
Cianjur Selatan Segera Mekar! Bupati Wahyu Genjot Pembangunan Syarat DOB
-
Blue Matter Trio dan Kinematics Juarai The 5th Papandayan International Jazz Competition 2025
-
Didukung KUR BRI, Pengusaha Sleman Ini Sukses Sulap Kelor Jadi Olahan Pangan Berkhasiat