SuaraJabar.id - Pandemi Covid-19 ini benar-benar menjadi mimpi buruk bagi Sujud Pribadi. Bisnis kulinernya termasuk bisnis kopi luwak, kini mendekati titik nadir.
Ia bahkan terpaksa harus menjual sejumlah aset hingga pinjam uang sana sini untuk mempertahankan usaha yang terletak di Jalan Raya Tangkuban Perahu, Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Padahal sebelum pandemi Covid-19 mewabah, usaha kopi luwak dan restorannya sangat diminati hingga memiliki omzet puluhan juta setiap bulannya.
"Tahun ini kalau gak ada solusi, kontrakan habis kayanya gulung tikar," ujar Sujud kepada Suara.com, Rabu (7/4/2021).
Singkat cerita, bisnis kopi luwak mulai dirintis Sujud tahun 2014. Saat itu dirinya melihat potensi yang cukup melimpah yang bisa dimanfaatkan dari kopi luwak liar.
Sujud menamai usahanya Kopi Luwak Sawarga, dengan membuat kedai sederhana. Usahanya semakin berkembang seiring meningkatnya pengunjung yang datang ke tempat usahanya.
Bukan hanya pengunjung dari dalam negeri, melainkan pelancong dari berbagai negara. Omzet yang dihasilkannya cukup dari usaha kopi luwak mencapai Rp 50-60 juta setiap bulannya.
Bukan sekedar menikmati rasa kopi luwaknya yang bermanfaat untuk kesehatan dan kecantikan, namun pengunjung juga bisa diajari langsung cara memproduksi kopi tersebut kalau itu.
Namun cerita manis itu mulai berganti dengan rasa pahit saat virus korona mewabah pada Maret 2020. Tanda-tanda bisnis Sujud mulai redup mulai terlihat saat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan.
Baca Juga: Pemerintah Arab Saudi Bakal Berikan Kuota Tambahan Haji untuk Indonesia
"Mulai Maret itu sudah keliatan turun, pas PSBB benar-benar langsung dratis penurunannya," ucap Sujud.
Saat itu, jangankan untuk mencari cuan, untuk mempertahankan usahanya saja Sujud harus pontang-panting hingga akhirnya ia terpaska merumahkan semua pekerjanya.
Bahkan, ia mengaku sempat menual sejumlah asetnya seperti perhiasan, televisi hingga ponsel pribadinya. Sujud ingin usahanya tetap bertahan meski situasinya saat ini sangat sulit.
"Untuk memperpanjang tempat saja, saya sempet cari pinjaman," ujar Sujud.
Ia sangat berharap disaat kondisi seperti ini, pemerintah terkhusus Pemkab Bandung Barat turun tangan langsung untuk membantu pelaku usaha seperti dirinya yang seperti sudah diujung tanduk.
Namun, Sujud mengaku sampai detik ini tidak mendapatkan bantuan sepeser pun dari Pemkab Bandung Barat. Padahal dulu, usaha kopi luwaknya menjadi salah satu produk yang selalu diminta untuk mendukung kegiatan pemerintahan.
Berita Terkait
-
Sampah dan Eceng Gondok Penuhi Sungai Citarum
-
Peluang Bisnis Kuliner Makin Terbuka Lewat Pameran Franchise Nasional
-
Buka Usaha Kuliner Kini Lebih Mudah: Sistem Kemitraan Bisa Jadi Pilihan
-
4 Permasalahan Bisnis Kuliner Artis, Terbaru King Abdi Merasa Didepak Tretan Muslim
-
5 Bisnis Kuliner King Abdi Jebolan MasterChef Indonesia, Ada yang Kolaborasi dengan Artis
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 8 Juli: Raih Skin Senjata, Diamond, dan Katana
- Pemain 1,91 Meter Gagal Dinaturalisasi Timnas Indonesia, Kini Bela Tim di Bawah Ranking FIFA Garuda
- 5 Jet Pump Terbaik untuk Sumur Bor, Kuat Sedot Air dari Kedalaman 40 Meter
Pilihan
-
Penampakan Rumah Mewah Riza Chalid yang Jadi Tersangka Korupsi Pertamina
-
Justin Hubner Tutup Pintu ke Indonesia usai Dapat Ancaman Pembunuhan
-
Gurita Bisnis Riza Chalid yang Jadi Tersangka Korupsi Pertamina, Dulu Terjerat 'Papa Minta Saham'
-
Setelah Diultimatum Pelatih, Marselino Ferdinan Justru 'Menghilang' dari Skuad Oxford United
-
9 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Duh!Lisa Mariana Dipanggil Polda Jabar, Telusuri Dugaan Video Syur dengan Pria Bertato
-
Janji Tinggal Janji? Tumpukan Sampah di Pasar Sukanagara Cianjur Jadi Bukti
-
BSU 2025: BRI Permudah Akses Bantuan Sosial Lewat BRImo dan AgenBRILink
-
EIGER Junior Berikan 2.000 Tas Sekolah untuk Anak-Anak di Pelosok Indonesia
-
Kejari Gaspol Usut Korupsi BUMD Jabar: 23 Saksi Diperiksa, Aset Eks Dirut dan Aliran Dana Diselidiki