Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 14 April 2021 | 17:12 WIB
Busana Muslim dengan brand Kapake yang diproduksi oleh pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Bandung Barat. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraJabar.id - Bulan suci Ramadhan menjadi berkah tersendiri bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang busana Muslim di Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Berkah itu didapat Iyang (35), salah seorang pelaku UMKM asal Kampung Sadang Kaler, RT 03 RW 17, Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang, KBB. Tak tanggung-tanggung dalam setahun ia bisa meraup Rp 1,2 miliar.

"Saya tak mau cari untung terlalu besar, yang penting 'kapake' (bisa dipakai) sesuai namanya," ujar Iyang, Rabu (14/4/2021).

Iyang mulai merintis busana muslim sejak tahun 2010, dengan brand "Kapake". Dengan nama brand tersebut, ia hanya ingin produknya bisa terpakai oleh konsumennya.

Baca Juga: Penjual Songkok di Makassar Berharap Berkah Ramadhan di Tengah Pandemi

Busana Muslim dipilihnya lantaran bagi umat Islam, busana adalah bagian dari ibadah untuk menutupi aurat. Desain baju muslim UMKM Kapake dibuat elegan, menarik, dan dirancang secara terbatas tanpa mengikuti tren terkini.

Selain itu, bahan baku dipilih dari bahan-bahan berkualitas tinggi. Produk buatan UMKM Kapake ini setara dengan kualitas butik, tapi dengan harga sangat murah dan terjangkau.

Harga busana muslim yang dibuatnya dipatok antara Rp 100 ribu hingga paling mahal Rp 250 ribu.

"Baju gamis identik dengan hijrah, tapi sayang bajunya banyak yang mahal-mahal. Karena itu, saya punya niat bikin baju bagus, tapi harganya kaki lima," paparnya.

Tahun 2020, Iyang sempat resah dengan munculnya pandemi Covid-19. Ia khawatir usahanya terdampak, di mana memang tahun lalu hampir seluruh sendi perekonomian sangat terdampak.

Baca Juga: 6 Alasan Kurma Paling Sering Dikonsumsi Saat Berbuka, Sudah Tahu?

Namun, dirinya tetap optimis usahanya akan tetap bertahan dan produk busana muslimnya masih mendapat tempat di hari konsumen. Benar saja, usahanya seperti tak bergeming oleh pandemi Covid-19.

"Alhamdulillah kini omzet mencapai Rp 1,2 miliar per tahun. Di massa pandem kita berusaha kreatif agar tetap bisa bertahan," bebernya.

Memasuki bulan Ramadan dan Idul Fitri Tahun ini, Iyang berharap produk busana muslimnya semakin diminati. Bukan hanya sekedar laris manis, namun bisa terpakai oleh semua kalangan.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More