SuaraJabar.id - Isu reshuffle atau perombakan kabinet santer terdengar akhir-akhir ini. Menteri di Kabinet Indonesia Maju tentu tak bisa menutup mata dengan wacana perombakan yang akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo ini.
Menanggapi isu perombakan kabinet, Sekretaris Fraksi PPP DPR RI Achmad Baidowi meminta para menteri di Kabinet Indonesia Maju tetap fokus menjalankan tugasnya.
Achmad Baidowi menyarankan agar para menteri tetap menunjukkan performa kerja yang baik dan jangan sampai kinerja terpengaruh wacana perombakan kabinet.
"Kami mengimbau kepada para menteri di kabinet untuk tidak terpengaruh dengan isu perombakan kabinet," kata Achmad Baidowi atau Awiek di Jakarta, Selasa (20/4/2021).
Baca Juga: Top 5 SuaraJogja: Petinggi NU Singgung Mualaf yang Hina Agama Lamanya
Dia meminta para menteri di kabinet tetap bekerja sesuai ketentuan hukum yang berlaku dan maksimal berdasarkan visi-misi Presiden Joko Widodo.
Menurut dia, perombakan kabinet merupakan hak prerogatif Presiden untuk menentukan menteri mana yang dianggap tidak sesuai target dan layak diganti.
Awiek meyakini Presiden memiliki parameter dalam menilai kinerja para pembantunya di kabinet sehingga penilaiannya akan objektif dan proporsional.
"Presiden memiliki parameter kinerja menteri di kabinet, siapa saja yang layak dievaluasi," ujarnya.
Sebelumnya, isu "reshuffle" kabinet semakin menguat setelah Rapat Paripurna DPR pada Jumat (9/4) menyetujui Surat Presiden Nomor R-14/Pres/03/2021 perihal Pertimbangan Pengubahan Kementerian.
Baca Juga: Muhammad Rapsel Ali, Menantu Maruf Amin Masuk Bursa Calon Menteri Jokowi
Surat Presiden tersebut terkait, pertama, penggabungan sebagian tugas dan fungsi Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sehingga menjadi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Riset Teknologi.
Kedua pembentukan Kementerian Investasi untuk meningkatkan investasi dan penciptaan lapangan pekerjaan. [Antara]
Berita Terkait
-
Urus Kabinet Gemuk Bikin Prabowo Kewalahan, Bakal Reshuffle Saat 100 Hari Kerja?
-
Rela Turun Gunung, Alasan Plt Ketum PPP Mardiono Ngotot Menangkan ASR-Hugua
-
Tinggalkan Budaya Protokoler dan Feodal, Prabowo Klaim Terbuka ke Para Menteri: Kalau Ada Masalah, Telepon Saya Langsung
-
Cek Fakta: Prabowo Subianto Akan Mereshuffle Kabinet di Awal November, Benarkah?
-
Mesti Rekrut Politisi Seperti Sandiaga Uno, PPP Butuh Superhero Agar Bisa Masuk Parlemen Lagi
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Dedi-Erwan Unggul Quick Count, Anak Bos Persib: Insya Allah Hasil Resmi Tak Beda Jauh dengan Hitung Cepat
-
Ada Potensi Pemungutan Suara Ulang di Karawang dan Sukabumi, Pj Gubernur Jabar: Tunggu Bawaslu
-
Petugas TPS Meninggal Saat Bertugas, Begini Pesan PJ Gubernur Jabar
-
Sabet 73,5 Persen Suara, Rudy-Ade Deklarasikan Kemenangan di Pilkada Kabupaten Bogor
-
Unggul Versi Hitung Cepat, Aep: Ini Kemenangan Masyarakat Karawang