Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 22 April 2021 | 04:06 WIB
Iwan Setiawan (52) warga Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menunjukan lampion yang diproduksi oleh mantan napi teroris. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

Pendekatan serupa diterapkan Iwan kepada Napi umum. Dimana mereka pun diberikan berbagai pelatihan keterampilan. Seperti membuat lampu lampoin dari bahan bekas dan pelatihan lainnya yang nantinya bisa diterapkan para mantan Napi.

Usaha Iwan dan kawan-kawan berhasil. Ada Napi yang sehabis menjalani program kini sukses berwirausaha. Namun, Iwan tak menampik banyak pula Napi umum yang malah kembali ke kehidupan kelamnya.

Secara keseluruhan, Iwan mengakui melawan stigma negatif mantan napi tak semulus dibayangkan. Iman menyebut saat ini sejumlah napi mengalami kesulitan ekonomi akibat pandemik Covid-19. Banyak di antara napi mengalami masalah pada sisi pemasaran terhadap produk yang dibuat.

"Saat ini para napi terkendala pemasaran. Pemerintah mohon bantu, karena saat ini pemasaran mereka hancur," pungkasnya.

Baca Juga: Tertipu BLT UMKM, Perhiasan Neneng Senilai Puluhan Juta Raib

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More