Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 23 April 2021 | 03:00 WIB
Lokasi eksploitasi panas bumi milik PT Star Energy di Pangalengan. [Ayobandung.com/Mildan Abdalloh]

Uji sumur dilakukan karena adanya pengurangan produksi uap. Discharge Well merupakan cara untuk mencari tahu penyebab pengurangan produksi dengan cara mengeluarkan fluida atau uap air dari lubang sumur ke separator.

"Penyebab pengurangan produksi itu biasanya karena ada sumbatan kotoran atau hal lain. Discharge well merupakan cara mencari tahu penyebab pengurangan produksi tersebut. Ini kegiatan rutin yang dilakukan di seluruh geothermal di dunia sebenarnya," ujar Rian, Kamis 22 April 2021.

Saat discharge well akan terdengar suara gemuruh yang disebabkan oleh pergerakan uap air yang masuk ke separator. Tingkat kebisingan dipengaruhi oleh kandungan uap dan air. Makin besar kandungan uap dibanding air maka makin keras suara yang dihasilkan.

Rian menyebut, pada selasa lalu, kandungan uap memang lebih besar, sehingga menyebabkan kerasnya suara gemuruh. Saat bersamaan, turun hujan disertai petir dan angin yang mengarah ke wilayah Pangalengan.

Baca Juga: Hengky Kurniawan Didesak Bersih-bersih KBB dari Pejabat Korup

"Mungkin karena anginnya kencang dan mengarah ke pangalengan, jadinya suara gemuruh terdengar keras," ujarnya.

"Tidak ada dampak yang dihasilkan dari discharge itu sendiri, itu adalah suatu hal yang sudah biasa," imbuhya.

Rian melanjutkan, sebetulnya pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui surat edaran mengenai kegiatan Discharge well yang memungkinkan akan menimbulkan kebisingan.

Sosialisasi dilakukan kepada dua desa di Pangalengan. Namun diduga tidak maksimal sehingga masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui.

"Kedepan kami akan lebih meningkatkan sosialisasi," katanya.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Berpotensi Ganggu Jaringan Listrik, PLN Siapkan Ini

Rian Menyebut, discharge well sendiri rencananya akan dilakukan sampai sabtu pekan ini.

Load More