SuaraJabar.id - Warga di pesisir pantai selatan diminta untuk waspada cuaca ekstrem dan tidak melaut hingga satu pekan ke depan. BPBD Cianjur, Jawa Barat memperkirakan bakal terjadi cuaca ekstrem dengan gelombang tinggi diprediksi melanda sebagian besar pesisir selatan.
Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan mengatakan peralihan cuaca menyebabkan gelombang tinggi mulai terjadi di pesisir selatan, sehingga pihaknya menyiagakan Relawan Tangguh Bencana (Retana) sebanyak 40 orang untuk memantau dan melaporkan kondisi terbaru.
"Kita tempatkan retana selain untuk memantau dan mengawasi situasi, mereka juga mengimbau warga untuk tidak beraktivitas di pinggir pantai. Terlebih untuk nelayan agar tidak dulu melaut karena cuaca ekstrem dapat mengancam nyawa," kata Irfan saat dihubungi Senin (3/5/2021).
Hingga saat ini, tutur dia, pihaknya berkoordinasi dengan BMKG terkait cuaca, sehingga retana yang bertugas di pinggir pantai dapat melakukan langkah cepat ketika gelombang semakin tinggi dan dapat mengancam perkampungan warga yang terletak di pinggir pantai.
Baca Juga: Buntut Bentrok Nelayan Vs Penambang di Bangka, Satu Rumah Dibakar Massa
Bahkan proses evakuasi segera dilakukan jika ketinggian gelombang dapat mencapai perkampungan warga di beberapa kecamatan yang membentang pantai selatan Cianjur seperti Kecamatan Cidaun, Sindangbarang dan Agrabinta.
"Harapan kami selama peralihan musim ini, gelombang tinggi tidak menyebabkan bencana alam banjir bagi warga di pesisir selatan, namun hingga satu pekan ke depan warga diimbau tetap waspada dan hindari tepi pantai," katanya.
Sementara Hadi ketua kelompok tani nelayan Pantai Jayanti di Kecamatan Cidauan, mengatakan sejak satu bulan terakhir, sebagian besar nelayan sudah mendaratkan perahunya karena cuaca ekstrem yang melanda sebagian besar pantai selatan Jawa.
Upaya tersebut dilakukan agar perahu yang ditambatkan di luar dermaga tidak terbawa hanyut gelombang dan perahu yang di dalam tidak rusak akibat benturan.
"Kami hanya bisa menunggu cuaca kembali normal dan musim ikan tiba, sehingga nelayan dapat kembali melaut," katanya. (Antara)
Baca Juga: Myanmar Pulangkan Nelayan Asal Aceh yang Tertangkap Mencuri Ikan
Berita Terkait
-
Peringatan BMKG, Indonesia Diancam Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi
-
Dampak La Nina: Ancaman Banjir dan Longsor Mengintai Indonesia
-
Curah Hujan Meningkat, ASDP Ingatkan Penumpang Kapal Penyeberangan Waspada Cuaca Ekstrem
-
Jerit Nelayan di Proyek Kota Elite: Terhimpit Pembangunan, Terlilit Utang
-
Aksi Puluhan Perahu Nelayan di PIK 2, Desak Prabowo Tak Lanjutkan Kebijakan Jokowi Soal Ini!
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
Terkini
-
Kirim Uang ke Luar Negeri? Ada Hadiah Menarik dari BRImo
-
Sokong Ekonomi Kerakyatan, Kredit UMKM BRI Tembus Rp1.105,70 triliun Hingga Akhir Triwulan III 2024
-
Jambore Nasional Tim Elang Relawan BRI Siapkan Penanganan Tanggap Darurat
-
Pengen Daftar BRI UMKM EXPO (RT) 2025, Ikuti Langkah-langkah Berikut!
-
Laba BRI Tembus Rp45,36 Triliun, UMKM Jadi Kunci Pertumbuhan