SuaraJabar.id - Dani (39) mendadak menjadi sorotan publik usai kisahnya pulang kampung dengan jalan kaki dari Gombong Jawa Tengah ke Kabupaten Bandung dilansir sejumlah media massa.
Dani tak sendiri. Ia membawa serta istrinya Masitoh Lubis (36) serta dua buah hatinya yang masih balita, Manta (3) dan Hanum yang masih berusia 1,5 tahun.
Enam hari jalan kaki dari Gombong, Dani dan keluarganya baru sampai di Kabupaten Ciamis pada Jumat (7/5/2021) kemarin. Dani dan dua buah hatinya yang masih balita masih harus menempuh perjalanan panjang menuju kampung halamannya di Kabupaten Bandung.
Lalu apa yang membuat Dani nekat jalan kaki menempuh ratusan kilometer? Dani mengaku melakukan mudik dengan berjalan kaki lantaran tidak mempunyai cukup uang untuk ongkos kendaraan. Terlebih angkutan umum juga tidak beroperasi karena ada larangan mudik dari pemerintah.
Baca Juga: Larang Mudik tapi Bolehkan Piknik, Pakar: Masyarakat Bisa Cemburu
“Saya berangkat dari Gombong itu pada hari Minggu (2/5/2021) sore. Saya hanya bawa tas saja, kemudian hanya bawa uang 120 ribu rupiah saja,” kata Dani.
Meski hanya membawa uang sedikit, Dani mengaku bersyukur karena selama dalam perjalanannya ada saja orang baik yang memberi bekal kepada anak-anaknya.
“Alhamdulilah, ada saja yang beri bekal, baik itu makanan maupun uang untuk ongkos. Kalau jalan kaki, setiap hari saya bisa berjalan 25 sampai 30 kilometer. Kalau malam istirahat di mushola atau masjid SPBU,” tuturnya.
Dani tidak mau dibantu oleh pemerintah atau pihak kepolisian. Sebab, saat mudik tahun lalu petugas menuduhnya hanya modus ingin mendapatkan bantuan dari pemerintah. Oleh karena itu, sekarang selama dalam perjalanan Dani selalu menghindar jika ada petugas.
Kemungkinan besar jika kondisinya lancar tidak ada halangan, Dani dan keluarganya akan sampai ke Soreang, Bandung pada hari kedua Lebaran. Hari Jumat (7/6/2021) mereka baru sampai Ciamis.
Baca Juga: Selama Larangan Mudik, Polri Tindak 159 Travel Gelap
“Mudah-mudahan saja di jalan tidak ada kendala, sehingga bisa sampai tepat waktu. Saya juga akan menetap di kampung saja, karena di Gombong sudah tidak ada kerjaan lagi,” ungkapnya.
Dani menambahkan, awalnya ia bekerja pada salah satu perusahaan konveksi di Gombong, Jawa Tengah. Namun, sekarang ia sudah berhenti dari pekerjaannya tersebut, sebab upah hasil kerjanya hanya cukup untuk membayar kontrakan saja.
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
Pilihan
-
Sejarah Nama Kompetisi Liga Indonesia: Dari Perserikatan Kini Super League
-
Dear Pak Prabowo: Penerimaan Loyo Utang Kian Jumbo
-
Eks Petinggi AFF Kritik Strategi Erick Thohir, Naturalisasi Jadi Bom Waktu untuk Timnas Indonesia
-
Siapa Liam Oetoehganal? Calon Penerus Thom Haye Berstatus Juara Liga Belgia
-
Heboh Nasi Kotak Piala Presiden 2025, Netizen Bandingkan Isi Menu MBG ke Jurnalis Inggris
Terkini
-
Janji Tinggal Janji? Tumpukan Sampah di Pasar Sukanagara Cianjur Jadi Bukti
-
BSU 2025: BRI Permudah Akses Bantuan Sosial Lewat BRImo dan AgenBRILink
-
EIGER Junior Berikan 2.000 Tas Sekolah untuk Anak-Anak di Pelosok Indonesia
-
Kejari Gaspol Usut Korupsi BUMD Jabar: 23 Saksi Diperiksa, Aset Eks Dirut dan Aliran Dana Diselidiki
-
Selamatkan Jurnalis! DPR RI Desak Pemerintah Buat Platform Digital 'Made in Indonesia'