SuaraJabar.id - Sebuah grup Facebook membuat heboh dengan mengunggah informasi jalur alternatif atau jalur tikus yang dapat dilalui pemudik untuk menghindari pos penyekatan.
Grup Facebook bernama Info Jalur Pantura (JAPRA) Subang-Karawang (SUKA) membagikan info jalur-jalur tikus yang bisa dilalui bagi masyarakat yang hendak mudik di tengah larangan pemerintah.
"Bilamana penyekatan di perbatasan cirebon indramayu ketat atau gabisa lewat saya kasih tau jalan alternatifnya 100 meter sesusah tugu selamat datang cirebon ambil jalur belok kiri ikutin jalan aja lewatin kec.kaliwedi ntar ada pertigaan masih lurus lewat terowongan kereta apa lurus terus ikutin jalan ntar ketemu jembatan sampingnya TPU bunderan ambil jalur tengah lurus dikit ketemu pertigaan ambil kanan lurus terus lewatin desa bayalangu ntar ketemu pasar arjawinangun lurus dkit tembus pantura," tulis salah satu akun di grup tersebut disertai denah jalan.
"Star tangerang ke pemalang jam 23.30 sekitar jam 1an macet total sekatan di bekasi jatiwaringin gak lama lagi perbatesan karawang-subang sekat lagi tapi lolos karena mbludak yg mudik..sekitar jam 8 an sekatan lagi di daerah cirebon ambil jalur kampung klo gak salah ciasem lanjut dah lolos sampe" ke tugu brebes gak lama lagi ada sekatan
lanjut lgi cari jalur kampung dikasih taU warga sekitar dan sampai saat ini lg ngopi dulu tunggu arah tegal dan pemalang takut ada sekatan lagi," tulis akun yang lain.
Menanggapi unggahan info jalur tikus ini, Polri mengklaim telah melakukan penyekatan kendaraan secara berlapis. Sehingga, masyarakat yang tetap nekat melaksanakan mudik dapat dipastikan terjaring operasi.
Meskipun mereka menggunakan cara melewati jalur alternatif atau jalur tikus, namun polisi memastikan pemudik itu akan tetap terkena operasi penyekatan.
Hal itu disampaikan Kepala Bagian Operasional (Kabagops) Korlantas Polri Kombes Pol Rudy Antariksawan merespons adanya grup Facebook yang berbagi informasi jalur tikus di Pantura. Menurutnya, penyekatan berlapis itu dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal semacam itu.
"Kita melaksanakan pola buka tutup untuk mencegah kerumunan dan penyekatan kita berlapis-lapis untuk mencegah mereka yang tetap ingin mudik," kata Rudy saat dikonfirmasi Suara.com, Selasa (11/5/2021).
Baca Juga: Kapolres Polman : Jangankan Jalur Tikus, Jalur Semut Juga Kami Antisipasi
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
Terkini
-
Tertinggal 0-2, Adam Alis Cetak Brace Penentu di Menit Krusial Hajar Selangor 3-2
-
Jantung Pahlawan Hutan Berhenti Berdetak: Anggota Gakkum Kemenhut Wafat Saat Jalankan Tugas
-
Bak Menanti Hujan di Musim Kemarau! 4 Link DANA Kaget Rp 260 Ribu Siap Guyur Saldo Anda
-
Ada Apa di Balik Hutan Gunung Salak? TNI AD Ungkap Rahasia Ratusan Tenda Emas Ilegal
-
Program Makan Bergizi Gratis Sumbang Inflasi Jabar 0,45 Persen, BPS Ungkap Dampak Tak Terduga