SuaraJabar.id - Ratusan butuh di Kabupaten Bandung Barat (KBB) terancam tidak mendapatkan gak keagamaan berupa Tunjangan Hari Raya (THR) Lebaran tahun ini.
Berdasarkan data Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) KBB, ada laporan 100 lebih buruh dari perusahaan perusahaan tak mendapat THR sesuai Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Nomor M/6/HK.04/IV/2021 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2021 bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.
"Kita sudah terima 100 lebih laporan buruh dari 4 perusahaan tak mendapat THR sesuai ketentuan," ungkap Sekretaris FSPMI KBB, Dede Rahmat, Selasa (11/5/2021).
Dirinya mengungkapkan, setiap perusahaan mempunya alasan berbeda-beda tak membayar THR. Mulai dari perusahaan merugi karena Pandemik Covid-19, pembaruan kontrak, hingga produk reject.
Soal pembaruan kontrak, kata dka, buruh KBB mayoritas berstatus Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) yang diperpanjang minimal 6 bulan sekali. Kondisi kerap dijadikan alasan perusahaan membayar THR tidak sesuai aturan karena kontrak baru diperpanjang, padahal telah bekerja berpuluh-puluh tahun.
"Alasannya hasil produk riject, tiba-tiba THR pekerja dipotong karena barang yang mereka buat rusak. Darimana dasar hukumnya THR dipotong karena hasil produksi rusak?," beber Dede.
Menurut Dede, keberadaan posko Pengaduan THR yang dibuat Pemkab Bandung Barat belum efektif menyelesaikan masalah tersebut. Kondisi ini diperparah oleh peran pemerintah yang masih longgar.
Menurut Dede, kewajiban membayar THR oleh perusahaan hanya dijadikan slogan dan alat politik semata. Pada penerapannya justru tak pernah tegas.
"Dasar hukumnya jelas PP 78, ada aturan pidana bagi yang tak melaksanakan. Tapi posko yang dibuat pemerintah tak punya kekuatan. Hanya macan ompong yang cuma catat aduan saja," pungkasnya.
Baca Juga: 11 Perusahaan di Sulsel Dilaporkan Tidak Bayar THR
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi KBB, Panji Hermawan mengklaim baru menerima aduan soal THR sebanyak 30 kasus. Pihaknya memberi toleransi hingga H-1 Lebaran kepada perusahaan yang belum bayar.
Jika melewati tenggat waktu yang ditetapkan maka sanksi akan diberikan oleh pengawas dari Provinsi.
"Sampai hari ini posko pelayanan THR berjalan sesuai dengan adanya. Ada 30 pengaduan THR. Kami beri batasan pembayaran hingga H-1, kita akan menengahi dikalangan bripartit. Jika tidak bisa, nanti yang memberi sangksi pengawas provinsi," katanya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
-
Filosofi Jersey Anyar Persija Jakarta: Century Od Glory, Terbang Keliling JIS
-
Braakk! Bus Persib Bandung Kecelakaan di Thailand, Pecahan Kaca Berserakan
-
5 Rekomendasi HP Realme RAM 8 GB Memori 256 GB di Bawah Rp 4 juta, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Gerai Tinggal 26, Stok Expired Menggunung! Akuisisi TGUK Penuh Drama
Terkini
-
Gamelan Cirebon Bikin Profesor Amerika Jatuh Cinta: Terbuat dari Cinta!
-
Mengenang Warisan Abadi Tjetjep Muchtar Soleh, Bapak Pembangunan Pendidikan Cianjur
-
Tjetjep Muchtar Soleh, Mantan Bupati Cianjur yang Membangun dengan Hati Tutup Usia
-
Disindir Lewat Medsos, Pekerja Pariwisata Jabar Ancam Dedi Mulyadi Soal Study Tour
-
Viral Pembagian Bir di Pocari Sweat Run 2025, Pemkot Bandung Gercep: Komunitas Lari Dipanggil