SuaraJabar.id - Masyarakat Kampung Naga, Tasikmalaya percaya jika manusia dan alam gaib sebenarnya berjalan secara berdampingan.
Kepercayaan itu merupakan salah satu kultur mistis di Kampung Naga yang terletak di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya.
Masyarakat di kampung adat yang sering dikunjungi wisatawan ini terkenal karena masih memegang teguh adat istiadat leluhur.
Mereka menolak adanya modernisasi yang dinilai dapat merusak tradisi yang sudah mereka yakini sejak jaman nenek moyang.
Kampung Naga banyak dikunjungi oleh wisatawan yang ingin tahu dan merasakan secara langsung budaya sunda yang bertahan dengan hidup beriringan, bersama dan sambil merawat alam.
Kesederhanaan yang dijalani oleh masyarakat juga menjadi salah satu daya tarik yang dapat wisatawan ambil sebagai pelajaran. Namun selain terkenal karena keindahan alamnya, Kampung Naga juga terkenal karena memiliki kisah horor yang sangat menyeramkan.
Karena masih memegang teguh kepercayaan akan adat dan budaya, masyarakat setempat percaya adanya lokasi-lokasi yang tidak boleh dimasuki untuk tujuan apapun termasuk berwisata.
Tempat seram itu misalkan saja adalah sebuah leuweung (hutan) larangan. Di dalam hutan itu tumbuh subur pepohonan berusia ratusan tahun. Masyarakat percaya hutan yang memancarkan aura horror itu adalah tempat seram dimana para leluhur mereka bersemayam.
Karena itu tidak ada satupun dari masyarakat yang berani atau memperbolehkan hutan itu diusik, siapa saja yang berani melanggar tradisi harus bersiap karena akan ditimpa malapetaka yang mengerikan.
Kisah lain yang membuktikan seramnya Kampung Naga adalah masyarakat setempat percaya kalau dunia manusia dan alam gaib sebenarnya berjalan secara berdampingan.
Baca Juga: Takut Digondol Tuyul, Warga Sebuah Kampung di Tasikmalaya Kini Simpan Uang di Bank
Karena itu pula, pengunjung yang berwisata ke kampung ini akan banyak menemukan sesajen-sesajen yang diletakkan di berbagai tempat seperti area persawahan, lereng bukit, dan mata air.
Masyarakat Kampung Naga meletakan persembahan di tempat seram tersebut dengan harapan penunggu yang menghuni tempat tersebut tidak akan mengusik kehidupan mereka.
Masyarakat setempat juga percaya adanya makhluk halus berupa kuntilanak yang sering bergentayangan di sekitar Kampung Naga.
Kuntilanak adalah hantu yang konon berasal dari perempuan hamil yang meninggal ketika proses melahirkan. Hantu ini dipercaya kerap mengganggu wanita hamil bahkan para wisatawan terutama di tempat- tempat seram.
Selain itu, masyarakat Kampung Naga juga memiliki kepercayaan adanya waktu dan ruang tertentu yang berpengaruh terhadap suatu usaha yang mereka kerjakan.
Misalkan saja, mereka percaya untuk tidak melakukan suatu urusan di waktu tertentu karena diyakini akan berbuah buruk. Hal ini juga diterapkan dalam melestarikan lingkungan hidup yang ada disekitar mereka, terbukti dengan upacara, kesenian hingga bentuk rumah dan pakaian yang masyarakat gunakan.
Berita Terkait
-
Momen Mistis Terjadi saat Alvi Peragakan Mutilasi Pacar Jadi 554 Potong di Surabaya
-
Tambah Nilai Produk, Pertamina Dukung KWT Lokal Go Nasional dengan Pengolahan Hasil Tani
-
Karma Instan! Viral Momen Mobil Dinas Terjebak di Jalan Rusak, Warga Cuek: Biar Merasakan
-
Ananda Omesh Salat Gaib untuk Affan Kurniawan: Ribuan Masjid Mendoakanmu
-
Ketika Mobil Dinas Jadi Korban Infrastruktur yang Tak Kunjung Diperbaiki
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Rakor Penanganan Masalah Pertanahan Karawang, BPN Paparkan Titik Konflik, Ini Strategi Barunya
-
Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
-
Universitas Indonesia Banding, Skandal Internal Kampus Terungkap?
-
Ratapan Ayah di Depan Puing-puing, Kisah Pilu Menanti Kabar Anak Tertimbun di Ponpes Al Khoziny
-
Rekomendasi Hotel di Mekkah untuk Perjalanan Umrah dan Haji