Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Senin, 21 Juni 2021 | 14:23 WIB
IGD RSUD Cibabat, Kota Cimahi Nampak dari Depan. Untuk Sementara, Layanan IGD RSUD Cibabat Ditutup untuk Pasien Umum. [Suara.com/Ferry Bangkit Rizki]

SuaraJabar.id - Satu per satu tenaga kesehatan di RSUD Cibabat Kota Cimahi bertumbangan diserang virus Corona. Mereka pun tak bisa merawat puluhan pasien COVID-19 yang kini ada di rumah sakit tersebut.

Berdasarkan catatan RSUD Cibabat, ada 100 lebih pegawai rumah sakit regional yang terkonfirmasi positif COVID-19 sejak Januari 2021.

Sementara dalam seminggu terakhir ada sekitar 50 orang. Dari mulai dokter, perawat hingga cleaning service.

"Setiap hari ada petugas positif, hari ini 9. Petugas kami dalam seminggu 40-50, cukup banyak yang positif mau gak mau harus dirumahkan," ungkap Direktur Utama RSUD Cibabat, Sukwanto Gamalyono saat ditemui di Pemkot Cimahi, Senin (21/6/2021).

Baca Juga: Covid-19 Melonjak, Pemkot Tangerang Tunda Pembelajaran Tatap Muka

Dengan tumbangnya para tenaga kesehatan itu, rumah sakit yang terletak di Jalan Jenderal Amir Machmud Kota Cimahi itu kini mulai kekurangan pegawai ditengah lonjakan pasien COVID-19 yang dirawat di RSUD Cibabat.

Pihaknya, kata Sukaanto, kini tengah merekrut relawan dari mulai dokter, bidan, perawat, apoteker hingga cleaning service.

"Kita kekurangan tenaga kesehatan. Oleh sebab itu kita sedang rekrutmen. Kita minta bantuan provinsi, ikatan profesi," ujarnya.

Diakui Sukawanto, perkembangan COVID-19 di RSUD Cibabat kini mengkhawatirkan. Sekitar 80 bed atau tempat tidur yang tersedia sudah terisi penuh. Bahkan, per hari ini ada 18 pasien COVID-19 yang antre di IGD.

"Bed kami sudah 80 bed, tidak tertampung. Ada 18 daftar tunggu mau masuk ruangan masih tertunda di IGD," terangnya.

Baca Juga: Tekan Kasus COVID-19, Ini 10 Titik Penyekatan di Jakarta, Berlaku Malam Ini

Kondisi yang semakin mengkhawatirkan ini memaksa RSUD Cibabat menutup layanan IGD untuk pasien umum hingga 24 Juni mendatang. IGD akan difokuskan untuk melayani pasien COVID-19.

Kebijakan itu dibuat untuk keselamatan pasien dan pegawai rumah sakit.

"Jangan sampai pasien datang dengan keluhan maag malah bawa oleh-oleh COVID-19. Jadi saya putuskan tutup dulu IGD, fokus untuk COVID-19," sebutnya.

Meski IGD ditutup sementara untuk pasien umum, terang dia, pasien masih bisa melakukan rawat jalan. Sebab, semua poli yang ada tetap melayani pasien dengan protokol kesehatan yang ketat.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More