SuaraJabar.id - Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat (KBB) kini bernasib sama. Dua daerah bertetangga itu masuk zona oranye penularan kasus COVID-19. Sementara Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit sama-sama di atas 90 persen.
Nyaris kolapsnya keterisian bed atau tempat tidur khusus pasien COVID-19 di kedua daerah tersebut dikarenakan kasusnya kini sama-sama melonjak. Bahkan khusus KBB sepekan lalu sempat berada di zona merah.
Kepala Dinas Kesehatan KBB Eisenhower Sitanggang mengatakan, BORrumah sakit di KBB berada di kisaran 90-95 persen. Meskipun beberapa hari sebelumnya BOR KBB sempat menyentuh 100 persen.
"BOR saat ini antara 90-95 persen, bahkan sempat 100 persen karena kan catatan kita rata-rata ada tambahan 100 kasus perhari," terang Eisenhower, Kamis (24/6/2021) malam.
Baca Juga: Vaksin COVID-19 Diklaim 99 Persen Lindungi dari Kematian akibat COVID-19
Untuk mengantisipasi ledakan kasus, Pemkab Bandung Barat memutuskan untuk menjadikan RSUD Cikalongwetan sebagai rumah sakit khusus untuk penanganan pasien positif COVID-19 dengan gejala sedang hingga parah.
Artinya RSUD Cikalongwetan saat ini sudah tidak lagi menerima rujukan pasien noncovid atau pasien umum. Sementara pasien umum akan dialihkan ke rumah sakit lainnya di antaranya RSUD Cililin dan RSUD Lembang.
"Rumah sakit Cikalongwetan akan difokuskan untuk menjadi rumah sakit khusus COVID-19 dengan kapasitas 100 bed. Jadi tidak lagi melayani pasien umum," ungkapnya.
Sementara itu pasien dari rumah sakit lainnya mulai segera diredistribusi ke RSUD Cikalongwetan. Salah satunya pasien COVID-19 yang saat ini sedang menjalani perawatan di RSUD Cililin.
"Misalnya RSUD Cililin ada 18 pasien di UGD. Mereka akan diredistribusi ke RSUD Cikalongwetan. Kemudian RSUD Lembang dan Cililin bisa melayani 60 persen pasien COVID-19 dan 40 persen pasien umum," jelasnya.
Baca Juga: Selamat Tinggal untuk Selamanya, Liza Putri Noviana Nakes Wisma Atlet Meninggal
Untuk menunjang penanganan pasien COVID-19 dengan gejala ringan, pihaknya sudah menyiapkan enam Puskesmas Dengan Tempat Perawatan (DTP) sebagai tempat isolasi tambahan mengantisipasi lonjakan kasus.
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Tegur Langsung Jeje Govinda Perkara Bawa Anak ke Kantor Dinas di Jam Kerja
-
Warganet Tanya Soal Jeje Govinda Bawa Anak ke Kantor, Kang Dedi Mulyadi Samakan Dengan Nabi
-
Beda Reaksi Dedi Mulyadi Soal Lucky Hakim ke Jepang demi Anak vs Jeje Govinda Bawa Anak ke Kantor
-
Sebulan Menjabat Jadi Bupati, Jeje Govinda Bingung Ditanya Dedi Mulyadi
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
Terkini
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura
-
Bersinergi dengan BPKH dan Kemenag, BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025
-
Direktur Utama BRI Hery Gunardi Jadi Ketum PERBANAS 20242028, Punya Berbagai Karir Cemerlang