SuaraJabar.id - Pada sekitar tahun 1650, seorang ulama bernama Kiai Haji Muhammad Latifudin, atau dikenal dengan nama KH Tubagus Latifudin menyalin Alquran di lembaran kulit kayu menggunakan tulisan tangannya sendiri.
Hingga saat ini, Alquran yang ditulis tangah oleh Kiai Haji Muhammad Latifudin itu masih ran berusia 370 tahun masih terawat dengan baik di Desa Pageraji, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka.
Sosok ulama itu sendiri disebut masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Kerajaan Talaga Manggung, juga dengan Pamijahan, Kasepuhan Kawunggirang dan Cijati.
Saat ini, Alquran dari bahan kulit kayu tersebut dirawat oleh Kuwu Hormat Ridwanudin. Dia merupakan keturunan ketujuh dari Tubagus Latifudin.
"Alhamdulillah, kami merawat Alquran ini selama ratusan tahun secara turun temurun, dari generasi ke generasi," ujar Kuwu Hormat, dilansir dari Ayocirebon.com-jejaring Suara.com.
Kuwu Hormat menjelaskan, meski berusia ratusan tahun, namun kondisi Alquran tersebut masih utuh dan bagus.
Keluarganya menjaga dan merawat Alquran itu secara khusus dan menjadikannya sebagai warisan turun temurun yang istimewa dan berharga.
Menurut Kuwu Hormat, Alquran tersebut hanya dibaca setahun sekali ketika memperingati haul atau wafatnya KH Tubagus Latifudin. Pembacaannya dilakukan bersama dengan warga.
"Dan hanya surah Yaa Siin saja (yang dibaca)," terang Kuwu Hormat.
Kuwu Hormat menambahkan, selain Alquran dari kulit kayu, KH Tubagus Latifudin juga meninggalkan sejumlah barang berharga lainnya, yakni keris dan tombak. Saat ini, dia menyimpan barang berharga tersebut di tempat sederhana.
Baca Juga: MUI Sebut Kawin Kontrak Haram, Netizen: Kenapa Baru Sekarang, Kemarin ke Mana Aja?
Sementara itu, Ketua Grup Madjalengka Baheula (Grumala), Nana Rohmana, mengaku telah melihat langsung bagaimana Alquran tersebut dijaga dan dirawat dengan baik oleh keturunan KH Tubagus Latifudin.
Dia pun menyayangkan selama ini belum ada perhatian dari pemerintah. Pria yang akrab disapa Mang Naro itu berharap ada penelitian khusus tentang jejak tulisan tangan Alquran yang sudah berusia 370 tahun tersebut.
Dia juga meminta agar ada perhatian terhadap makam maupun peninggalan lainnya dari KH Tubagus Latifudin.
"Makam tersebut dikunjungi ribuan orang ketika ada haul. Wisata religi telah terbentuk di Pageraji, harus dikembangkan," jelas Mang Naro.
Berita Terkait
-
Benarkah Infak dari Hasil Korupsi Bisa Hapus Dosa Koruptor? Ini Penjelasan Ulama
-
Di Tengah Demo Ricuh, Habib Nabil Al Habsy Serukan Pesan Damai: Keberanian Jangan Jadi Perpecahan
-
Presiden Prabowo Kumpulkan 16 Ormas Islam di Tengah Suasana Memanas, Bahas Apa?
-
Sebelum UI, NU Sudah Duluan Undang Dosen Pro-Israel: Jadi Netanyahu United!
-
Susul UI Undang Peter Berkowitz Jadi Pembicara, NU Tuai Kecaman Warganet: Netanyahu United!
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Gunung Gede Jadi Tong Sampah, Pendaki Jorok Terancam Blacklist Nasional
-
Terbongkar! 3 Biang Kerok di Balik Anggaran Jumbo Gubernur Jabar Dedi Mulyadi
-
Ini Biang Kerok Anggaran Fantastis Dedi Mulyadi: PAD Rp19 Triliun dan Pergub Era Ridwan Kamil
-
Bela Anggaran Fantastis Rp33,2 Miliar Dedi Mulyadi, Herman Suryatman: Buat...
-
Jasadnya Ditemukan di Bekasi, 3 Fakta Paling Mengejutkan dari Kasus Pembunuhan Kacab Bank