SuaraJabar.id - Bukannya patuh saat diperingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan, dua pemuda ini malah memprovokasi petugas dengan berteriak COVID-19 tidak ada. Tak ayal, mereka dikejar oleh petugas hingga tertangkap.
Insiden ini terjadi saat petugas gabungan dari Satgas COVID-19 desa setempat dan Satgas COVID-19 Kecamatan Nagrak di pasar mingguan atau pasar desa di Girijaya, Kabupaten Sukabumi melakukan sosialisasi protokol kesehatan pada Sabtu (3/6/2021).
Petugas kemudian menemukan dua pemuda yang berboncengan menggunakan sepeda motor tidak mengenakan masker.
Kepala Desa Girijaya, Ujang Sihap mengatakan petugas kemudian menyetop keduanya. Namun mereka tidak berhenti, yang ada berteriak COVID-19 tidak ada.
Baca Juga: Pasokan Oksigen RSUP Dr Sardjito Dikabarkan Menipis, Berisiko Ganggu Perawatan Pasien
Para pemuda yang tidak menggunakan masker ini berusaha memprovokasi para petugas dan warga di sekitar pasar desa.
"Sempat terjadi kejar-kejaran dengan petugas akhirnya bisa hentikan. Kami beri sanksi hukuman push-up dan juga memberikan masker kepada mereka karena melanggar prokes," ungkap Ujang Sihab kepada Sukabumiupdate.com-jejaring Suara.com.
Masih kata kades, tak lama setelah para pemuda itu disuruh pulang mereka kembali lagi mendatangi petugas.
Kali ini dengan membawa pemuda lainnya, berboncengan menggunakan tiga motor ada enam orang. Tak hanya lebih banyak, akses provokatif para pemuda ini juga lebih berani.
"Mereka menggeber gas motor di hadapan kami. Bersama satgas kecamatan kemudian diamankan ke kantor desa untuk dimintai keterangan, oleh aparat penegak hukum," sambung Ujang Sihab.
Baca Juga: Faskes Kolaps, 265 Warga Positif Covid-19 Meninggal di Rumah, Saat Sedang Mencari RS
Petugas kemudian memutuskan untuk melakukan pembinaan kepada pemuda ini.
"Mereka membacakan permintaan maaf, kami terima dan berharap kedepannya mereka bisa lebih patuh kepada aturan yang ada untuk menekan laju penyebaran COVID-19 di wilayah Nagrak," bebernya.
Kades Girijaya menghimbaukan masyarakat untuk tenang dan mentaati aturan di masa PPKM Darurat ini.
"Kalau masih ada yang melanggar, kita serahkan kepada pihak penegak hukum," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Nyalakan Sirine Darurat, Sopir Ambulans Bukan Bawa Pasien Tapi Warga yang Ingin Wisata ke Sukabumi
-
7 Makanan Lebaran Khas Sukabumi yang Bikin Kangen saat Lebaran Tiba
-
Ramadan Penuh Berkah, Cleanermasjid & Driver ShopeeFood Kompak Bantu Masjid
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Tanah Bergerak Guncang Bandung, 20 Rumah Rusak
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
Terkini
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?
-
Gubernur Dedi Mulyadi Libatkan Pakar, Evaluasi Besar-besaran Kegiatan Ekonomi di Pegunungan Jabar
-
Menjelang Lebaran, Wamen BUMN Pastikan Kesiapan Stok Uang
-
Jangan Panik! Ini Jadwal Lengkap Layanan BRI selama Libur Lebaran 2025