SuaraJabar.id - Mulai 3 hingga 20 Juli 2021, Kabupaten Indramayu menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat level 3. Lalu apa arti level 3 dalam PPKM Darurat yang diterapkan di Indramayu?
Penetapan level 3 ini tertuang dalam Surat Edaran Bupati Indramayu No. 443/1515/Org. Dari keterangan Bupati Indramayu Nina Agustina, penentuan level diambil sesuai dengan kriteria level situasi pandemi berdasarkan assesment.
“Jadi kita mengikuti arahan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi agar membatasi aktivitas di masyarakat dengan menerapkan PPKM Darurat,” kata Bupati Nina dalam keterangan resmi.
Bupati Nina Agustina menegaskan, latar belakang dilaksanakannya PPKM Darurat COVID-19 di Indramayu adalah karena terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Kabupaten Indramayu yang belum dapat dikendalikan secara optimal.
Baca Juga: AirAsia Hentikan Penerbangan Selama PPKM Darurat Jawa-Bali Sampai 6 Agustus 2021
Lonjakan ini berdasarkan pada 4 kriteria yakni tingkat kematian, tingkat kesembuhan, tingkat kasus aktif, dan tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit (Bed Occupancy Ratio/BOR) untuk Intensive Care Unit (ICU), dan ruang isolasi.
Orang nomor satu di Indramayu itu mengajak semua pihak untuk bersama-sama berkomitmen mencegah penyebaran Covid-19 yang dimulai dari diri sendiri, yakni disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Saya meminta kepada seluruh komponen masyarakat Indramayu untuk bersinergi dan bersatu karena keselamatan masyarakat merupakan hukum tertinggi,” jelasnya.
Arti Level PPKM Darurat Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Sadikin menjelaskan arti empat level daerah yang menerapkan kebijakan PPKM Mikro.
"Berdasarkan guidelines WHO yang baru, level dari krisisnya daerah dilihat dari dua faktor besar, satu laju penularan yang kedua daya respons atau kesiapan kota, kabupaten untuk respons," kata Budi melalui siaran pers langsung YouTube Sekretariat Presiden RI, Kamis (1/6/2021) lalu.
Baca Juga: Unhas Tarik Mahasiswa KKN Profesi Kesehatan di Jeneponto Karena Terpapar Covid-19
Budi mengatakan, indikator laju penularan diukur dari tiga level yakni jumlah kasus konfirmasi per 100.000 penduduk, kasus yang ditangani di rumah sakit per 100.000 penduduk, dan kasus meninggal per 100.000 penduduk.
Berita Terkait
-
Alasan Lucky Hakim Kepada Kang Dedi Mulyadi Setelah Liburan ke Jepang Tanpa Izin
-
Imbas Pelesiran ke Jepang, Ketua Komisi II Skakmat Lucky Hakim: Kepala Daerah Tak Kenal Kata Libur!
-
DPR Desak Kemendagri Panggil Lucky Hakim Imbas Pelesiran ke Luar Negeri Tanpa Izin, Sanksi Menanti?
-
Tak Respons WA Dedi Mulyadi, Lucky Hakim Terancam Diberhentikan Sementara usai Liburan Tanpa Izin
-
Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?