Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 06 Juli 2021 | 14:15 WIB
ILUSTRASI hewan kurban. [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJabar.id - Sejumlah pedagag hewan kurban di beberapa daerah di Jawa Barat, terutama pedagang sapi mengaku masih sepi pembeli. Padahal, hari raya Idul Adha 2021 jatuh dua pekan lagi.

Para pedagang hewan kurban ini menduga sepinya pembili salah satunya dikarenakan salah satu kebijakan pemerintah dalam mengendalikan penyebaran COVID-19, yakni PPKM Darurat.

Seperti yang diutarakan Pedagangan hewan kurban di Pasar Ingon-ingon Ciwareng, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta. Menurut mereka, lesunya penjualan hewan kurban juga terjadi saat pemerintak memberlakukan pembatasan sosial pada Idul Adha tahun lalu.

"Jika dibandingkan 2019 jelas ada penurunan baik tahun kemarin maupun tahun sekarang. PPKM darurat juga berpengaruh bagi para pedangan karena sepi pembeli," ujar penjual hewan kurban jenis kerbau asal Kiarapedes, Supian (64) dikutip dari Ayobandung.com-jejaring Suara.com, Selasa (6/7/2021).

Baca Juga: Poster Jokowi Pembual Tersebar di Tasikmalaya Gara-gara PPKM Darurat

Atas kondisi ini, dia mengaku terpaksa mengurangi jumlah penjualan hewan dari sebelumnya 10 menjadi 6 ekor karena dikhawatirkan sepi pembeli.

Bahkan, dia juga mengaku terpaksa menaikan harga jual hingga 15% dari sebelumnya. Namun kenaikan harga tersebut bervariasi sesuai dengan bobot atau kualitas dari hewan itu sendiri.

"Harga dinaikan karena masyarakat yang datang ke pasar ini cuman sedikit," ucap dia.

Senada juga disampaikan pemilik hewan kurban jenis sapi, Wanidi (49) asal Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Wanidi (49).

Ia mengaku akhir-akhir ini hanya mengirim 10 hewan kurban untuk di jual di Pasar Ingon-ingon Ciwareng Purwakarta ini. Padahal, biasanya mencapai 24 ekor.

Baca Juga: Heboh, Ustadz Ini Sebut PPKM Jebakan Tak Rayakan Idul Adha

"Karena kondisinya begini hanya ngirim sedikit aja dari Jawanya," kata Wanidi di tempat yang sama.

Tak hanya di Purwakarta, pedagang hewan kurban di Tasikmalaya juga mengeluhkan hal yang sama.

"Setelah ada Covid turun sekali. Dulu bisa jual 40 ekor selama dua minggu jualan. Tahun kemarin cuma 10 ekor," kata Suryana salah satu penjual hewan kurban, Senin (5/7/2021).

Dalam satu minggu membuka lapak, kata Suryana, ia baru menerima tiga pemesan sapi. Itupun datang dari pelanggam setia yang memesan tiap tahun.

Ada juga, penjual yang belum mendapatkan pesanan meski Iduladha akan datang dua pekan lagi.

"Baru ada 3 orang, pesan tiga ekor sapi. Itu mah sudah langganan beli ke saya tiap tahun," ujar Suryana.

Pada Iduladha tahun ini, lanjut Suryana, ia tidak berharap banyak mendapatkan untung. Karena keuntungan yang ada juga dipakai untuk membeli pakan hewan meskipun tidak terjual.

"Saat kondisi seperti sekarang mah, laku terjual saja sudah Alhamdulilah. Tidak menghitung untung bersar karena kepotong biaya beli pakan," ucap Suryana.

Load More