SuaraJabar.id - Sebanyak 164 siswa SD dan SMP di Kota Cimahi gagal naik kelas tahun ajaran 2020/2021. Selain itu ada juga 2 siswa yang tercatat tidak lulus sekolah.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Cimahi, untuk tingkat SD kelas 1-5 ada sebanyak 149 siswa yang tidak naik kelas. Sementara untuk tingkat SMP ada 15 orang siswa.
"Siswa yang tidak naik kelas dari kelas 1 sampai kelas 5 jumlahnya 149 orang. Kelulusan 100 persen. Yang SMP ga naik kelas 15 orang, gak lulus 2 orang," ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Harjono saat dihubungi Suara.com, Sabtu (10/7/2021).
Harjono mengungkapkan, ada sejumlah faktor penyebab yang membuat ratusan siswa SD dan SMP itu tidak naik kelas. Dari mulai tidak melaksanakan pembelajaran daring dan luring.
Seperti diketahui, sejak mewabahnya COVID-19, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dialihkan di sekolah dialihkan secara daring atau online. Ada juga yang dilakukan secara luring.
"Kemudian ada juga yang pindah rumah kontrakan ketika dihubungi tidak aktif. Yang tidak memiliki HP dilaksanakan home visit tetap saja tidak dilaksanakan tugas-tugasnya," ungkap Harjono.
Kemudian yang paling krusial adalah, para siswa tersebut tidak mengikuti ulangan kenaikan kelas. Padahal, kata Harjono, guru sudah mendatangi ke rumah tetapi tetap tidak mengumpulkan tugas ulangan kenaikan kelas.
"Jadi otomatis tidak mendapat nilai dan tidak naik kelas. Jadi rata-rata siswa yang tidak naik kelas itu karena tidak mengumpulkan tugas ulangan. Padahal semua usaha sudah dilakukan seperti mendekati orang tua, membujuk anaknya, bahkan mendatangi ke rumah," beber Harjono.
Harjono melanjutkan, orang tua siswa yang tidak naik kelas tersebut sebelumnya sudah dipanggil sekolah. Jika siswanya ingin melanjutkan sekolah meski tidak naik kelas, maka harus mengikuti daftar ulang.
Baca Juga: PPI Kobe di Jepang Terus Berkontribusi Pulihkan Indonesia dari Pandemi Covid-19
"Kalau siswa siswa tersebut mau melanjutkan daftar ulang maka posisinya adalah tetap tinggal kelas, karena dewan guru sudah memutuskan tidak naik kelas. Jadi kita tetap pantau nanti ketika daftar ulang," pungkas Harjono.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Dari Gamifikasi hingga AI, Begini Cara Platform ini Bantu Anak SD Kuasai Dunia Digital
-
5 Rekomendasi HP Murah untuk Anak Sekolah, Memori Besar Baterai Awet
-
Mensos Gus Ipul: Sekolah Rakyat Harus Bebas dari Bullying dan Kekerasan!
-
Jurusan Kuliah Kekinian: Bukan Cuma Manajemen, Ini Skill yang Dibutuhkan Indonesia Emas!
-
Usai Kerusuhan, 2.829 Sekolah di Jakarta Terapkan PJJ Demi Keamanan Siswa
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
SMAN 1 Bandung Siapkan 'Senjata' Hadapi Kasasi Sengketa Lahan
-
Ibu Diduga Bunuh 2 Anak Lalu Gantung Diri di Bandung
-
Libur Maulid di Puncak: Ratusan Polisi Disiagakan, Skema Ganjil Genap-One Way Berlaku
-
Nabati Group Bertumbuh Bersama Bank Mandiri, Jaga Irama Pertumbuhan Global
-
Kebebasan Akademik di Unisba Terancam? Menteri HAM Datang