SuaraJabar.id - Harga cabai merah di Kota Cimahi semakin pedas jelang Idul Adha. Harganya mulai merangkak naik di sejumlah pasar tradisional di Kota Cimahi.
Pekan lalu, harga cabai merah masih Rp 35 ribu per kilogram. Namun pekan ini sudah mencapai Rp 40 ribu per kilogram. Harga diprediksi terus meroket mendekati Idul Adha nanti.
"Memarin, dari Rp 35 ribu/kg menjadi Rp 40 ribu/kg," ucap Rahman (40), salah seorang pedagang di Pasar Atas Baru, Kota Cimahi kepada Suara.com, Kamis (15/7/2021).
Menurut Rahman, kenaikan harga cabai merah dikarenakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat.
Baca Juga: Dekat Pos Penyekatan, Romlah Dilarang Warga Masuk Gang: Mau Nengok Kakak Sekalian Arisan
Sebab, penerapan kebijakan tersebut membuat pasokan dari daerah penghasil menjadi terhambat.
"Pengiriman agak telat karena jalan kan banyak yang ditutup selama PPKM Darurat. Pengirimannya dari Jawa Tengah. Ya akibatnya harga cabai merah jadi naik," ungkap Rahman.
Meski ada kenaikan harga cabai merah, namun kondisi tersebut tak berpengaruh terhadap penjualan. Cabai yang terjual tetap normal seperti sebelumnya.
"PPKM nggak pengaruh, pembeli masih normal," ujar Rahman.
Sementara itu, Kasubag Tata Usaha UPTD Pasar pada Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperind) Kota Cimahi, Andri Gunawan mengatakan, yang menjadi permasalahan pedagang saat ini bukan hanya harga, namun jumlah kunjungan yang cenderung menurun.
Biasanya, ungkap dia, kunjungan per hari ke pasar tradisional yang dikelola Disdagkoperind Kota Cimahi mencapai 2.000-3.000 orang per hari. Namun dalam beberapa bulan ini turun.
Baca Juga: Jaga 100 Titik Penyekatan PPKM Jadetabek, 1.649 Personel TNI-Polri dan Pemda Dibagi 2 Sif
"Sekarang 1.000-1.500 orang. Sepi sekarang mah gak seperti dulu. Omzet pedagang juga turun 50-60 persen," terang Andri.
Menurut Andri, salah satu pemicu turunnya pengunjung ke pasar tradisional di Kota Cimahi dikarenakan data beli masyarakat yang cenderung turun akibat hantaman pandemi COVID-19. Termasuk ditengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat ini.
"Yang pasti turun data beli masyarakat," ucapnya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Alasan Peminat Mobil Bekas di Indonesia Terus Meningkat, Tak Sanggup Beli yang Baru?
-
Deflasi dan PHK: Jeritan Pedagang Pasar Johar Baru, Tukang Bajaj Pun Ikut Merana
-
Perbandingan Harga Ole Romeny vs Rafael Struick, Jomplang Banget!
-
5 Tips Belanja ke Pasar Tradisional: Nikita Willy dan Winona Harus Tahu!
-
Xiaomi Masih Jadi Raja Pasar Ponsel Indonesia Q3 2024 versi Counterpoint
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Transformasi Digital BRIAPI Sukses Membawa BRI Raih Pengakuan Global
-
Local Media Community 2024 Roadshow Class Tasikmalaya: Media Lokal Perlu Diversifikasi Sumber Pendapatan
-
4 Santri Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Sukabumi, BPBD Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Tersedia 100 Ribu Hadiah Termasuk BMW 520i M Sport di BRImo FSTVL, Ini Cara Memenangkannya!
-
Lewat Tanya Sabrina, Kamu Bisa Cari Rekomendasi Merchant Hiburan saat Weekend