SuaraJabar.id - Tak terasa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat telah berjalan dua pekan. Kebijakan ini ternyata menimbulkan berbagai polemik di masyarakat.
Pasalnya tak sedikit masyarakat yang ekonomi keluarganya terdampak kebijakan tersebut. Mulai dari kehilangan pekerjaan hingga para pedagang yang mengeluhkan sepinya pembeli.
Sehingga kebijakan PPKM Jawa-Bali ini dinilai hanya menyengsarakan masyarakat. Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu pedagang buah pisang di Karawang, Jawa Barat melalui unggahan video di akun instagram @undercover.id, Senin (19/07/2021).
Dalam video satu menit itu, diduga seorang pria sebagai pedagang buah pisang mengaku rugi besar. Lantaran dagangannya tidak laku dan menyebabkan buah pisang tersebut membusuk.
Baca Juga: Jalan Ditutup karena PPKM Darurat, Pasangan Ini Manfaatkan untuk Foto Prewedding
Karena hal tersebut, pedagang buah pisang ini sampai mengadu dan meminta solusi kepada Bupati Karawang soal kebijakan PPKM Darurat yang menurutnya merugikan rakyat kecil.
"Ini hari Sabtu 17 Juli 2021. PPKM Gimana Bu. Ibu Bupati ini mah bukannya untung malah modalnya buntung. Bisa-bisa usahanya remuk," ujar suara pria yang terekam dari video tersebut.
Pedagang buah ini pun kemudian memperlihatkan satu persatu buah pisangnya yang sudah membusuk dan sampai warnanya berubah.
"Buah pisang pada membusuk, warnanya berubah jadi hitam. Gimana atuh solusinya untuk rakyat bu. Rakyat tuh lapar. Bahaya, ibu bisa durhaka kalau tidak peduli. Astagfirullah," jelasnya.
Unggahan video yang telah ditonton lebih dari 3.000 kali langsung jadi sorotan warganet. Tak sedikit dari warganet yang merasa simpati terhadap usaha pedagang buah pisang tersebut.
Baca Juga: Mahasiswa di Kota Tegal Geruduk Pemkot, Tolak PPKM Darurat Diperpanjang
"Lama2 rakyat mati bukan karena Covid-19, tapi karena kelaparan, sakit2an," ucap akun @niniin20.
Berita Terkait
-
Libatkan Istri jadi Tukang Palak, Preman Pemeras Tukang Sayur di Bekasi Ternyata Budak Narkoba
-
Keluhkan Penjualan Merosot, Pedagang Mainan di Pasar Gembrong: Lebaran Sudah Nggak Berpengaruh
-
Pedagang Pasar Khawatir Omzet Bisa Anjlok Gegara Kebijakan Kemasan Rokok Polos
-
Temukan Pelanggaran, Kemendag Segel Produsen Minyakita di Karawang
-
Kurma Laris Manis di Pasar Tanah Abang, Harga Mulai Rp40.000/kg
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?