SuaraJabar.id - Pemkab Bandung Barat meminta semua elemen masyarakat tak terpancing dengan ajakan aksi lanjutan untuk menolak Pemberlakuan Pembatasan Masyarakat atau PPKM Darurat atau aksi Jokowi End Game yang bakal digelar di sejumlah tempat, Sabtu (23/7/2021).
Kepala Kesbangpol KBB Soeryaman Effendi mengatakan, pandemi saat ini masih berlangsung sehingga kerumunan yang terjadi pada aksi bisa saja memicu penularan COVID-19.
Untuk itu, dirinya meminta masyarakat di KBB untuk menahan diri.
"Kita mengimbau, untuk menahan diri dan tidak terpancing dengan ajakan-ajakan aksi. Apalagi saat ini COVID-19 masih berlangsung," imbuh Soeryaman saat dihubungi Suara.com, Jumat (23/7/2021).
Dirinya mengakui muncul ajakan berantai untuk menggelar aksi yang disebar lewat sebuah media sosial.
Namun bukan melalui WhatsApp dan tak spesifik menyebutkan ajakan untuk warga Bandung Barat.
Meski begitu, pihaknya belum melihat adanya tanda-tanda aksi massa di Bandung Barat.
"Ada betul ajakan. Satu yang sudah saya terima. Itupun gak spesifik dari KBB, tapi secara umum. Mudah-mudahan tidak ada aksi," katanya.
Soeryaman mengatakan, Pemkab Bandung Barat bersama unsur Foruk Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) selalu berupaya melakukan antisipasi dan deteksi dini terhadap potensi aksi massa, sehingga sejauh ini kondusifitasnya bisa terjaga.
Baca Juga: Polda Sumbar Tetapkan 4 Pemilik Usaha di Kota Padang Tersangka Pelanggaran Prokes
"Saya bilang hasil evaluasi tadi cukup kondusif. Kami di Forkompimda berusaha untuk mencegah. Kewaspadaan dini sudah diterapkan," sebut Soeryaman.
Selain itu, dirinya juga meminta para orang tua untuk mengawasi anak-anaknya. Jika tak ada kepentingan mendesak, agar dijaga untuk tetap di rumah saja.
"Pengawasannya lebih ketat, lebih efektif apalagi saat ini pandemi. Iya (kalau bisa dicek ponsel anaknya)," tukasnya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
Kevin Diks Menggila di Borussia-Park, Cetak Gol Bantu Gladbach Hajar Valencia 2-0
-
Calvin Verdonk Tergusur dari Posisi Wingback saat NEC Hajar Blackburn
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
Terkini
-
Ambisi Besar Cianjur 2025: Targetkan 30 Persen Turis Bule Hingga Janji Ramzi Bereskan 'Jalur Neraka'
-
5 Fakta Skandal Rp2,1 M di Garut: Dari Ultimatum DPRD Hingga Daftar 13 Kecamatan Wajib Setor Uang
-
Terjerat Temuan BPK, Ini Daftar 13 Kecamatan di Garut yang Wajib Kembalikan Uang Negara Rp2,1 M
-
Siapa Bertanggung Jawab? BPK Temukan Rp2,1 M Harus Kembali ke Kas Negara dari 13 Kecamatan Garut
-
5 Fakta Penting Anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Subang, Puluhan Jadwal Kacau