Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 23 Juli 2021 | 19:34 WIB
Massa gabungan driver ojol dan Pemuda Literasi Bandung menggelar aksi tolak PPKM Darurat di depan Balai Kota Bandung, Rabu (21/7/2021). [Tangkapan Layar]

SuaraJabar.id - Seruan aksi tolak PPKM yang akan digelar pada Sabtu (24/7/2021) ramai beredar di jejaring media sosial. Beberapa kota besar dikabarkan bakal menggelar aksi untuk menuntut pemerintah mencabut kebijakan PPKM.

Menanggapi hal ini, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya mengatakan pihaknya belum menerima pemberitahuan aksi tolak PPKM Darurat di Bandung yang rencananya akan dilakukan Sabtu besok tersebut.

"Sampai sekarang ini kalau ada aksi nasional kami belum menerima izinnya," kata Ulung di Polrestabes Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (23/7/2021).

Namun, menurut dia, Polrestabes Bandung sejauh ini terus bersiaga untuk mengantisipasi adanya aksi unjuk rasa yang dilakukan masyarakat.

Baca Juga: Viral Pasang Banner Sepi Pembeli, Warung Loji Lawas Kota Solo Diserbu Polisi

Salah satunya pada Jumat ini sejumlah aparat Polrestabes Bandung bersama Brimob Polda Jawa Barat bersiaga di Balai Kota Bandung setelah mendengar adanya isu aksi unjuk rasa.

Namun hingga Jumat sore, tidak ada massa yang mendekati Balai Kota Bandung.

"Alhamdulillah hari ini di Kota Bandung tidak terjadi demo, sehingga Kota Bandung aman kondusif," kata Ulung.

Dia memastikan pihaknya bakal memfasilitasi apabila ada masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasinya terkait PPKM yang kini diberlakukan di tengah pandemi COVID-19.

Namun, katanya, masyarakat diminta untuk tidak menimbulkan kerumunan dengan adanya aksi secara massal.

Baca Juga: Didatangi Sosok Ini, Pesta Pernikahan di Pangandaran Langsung Bubar

Pasalnya, kata Ulung, ada sejumlah peserta aksi unjuk rasa pada Rabu (21/7/2021) lalu yang dinyatakan reaktif setelah dilakukan tes usap antigen, karena potensi penyebaran COVID-19 di tengah kerumunan cukup tinggi.

"Seperti kemarin, pada saat kami bubarkan, yang diamankan diperiksa, ternyata hasilnya reaktif (tes antigen), kami lakukan PCR dan hasilnya positif, kami bawa ke rumah sakit," kata Ulung.

Untuk itu, ia meminta kepada masyarakat agar tidak terprovokasi oleh ajakan unjuk rasa dengan isu-isu yang tidak jelas.

Karena dengan adanya unjuk rasa, penyebaran COVID-19 akan berpotensi menciptakan klaster baru.

"Masyarakat di Kota Bandung jangan sampai terprovokasi, hingga mengikuti demo yang tidak jelas dengan isu seolah-olah menolak PPKM, padahal sebenernya mereka hanya ingin merusak suasana di Kota Bandung," katanya.

Load More