Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 29 Juli 2021 | 16:57 WIB
Fenomena alam yang aneh, burung pipit mati massal di Sukabumi. [Akun Youtube Ganesha Adventure]

SuaraJabar.id - Belum selesai kejadian menghebohkan Warga Jawa Barat dengan fenomena adanya benda aneh di langit Kota Bandung, kini warga juga dihebohkan peristiwa alam tak biasa. Kejadian tersebut terjadi di Sukabumi, yakni burung mati secara massal yang tergeletak di sebuah perkarangan kampung.

Fenomena aneh tersebut pertama kali diketahui dari unggahan video di channel youtube Ganesha Adventure, Kamis (29/07/2021).

Dalam video berdurasi 55 detik itu memperlihatkan seorang pria menemukan temuan banyak burung pipit tergeletak mati. Bahkan awalnya pria ini mengaku kaget saat melihat fenomena aneh tersebut.


"Fenomena alam langka, pagi-pagi pas keluar lihat banyak burung mati nggak tau kenapa. Ada banyak banget burung pipit gaes," ungkap pria tersebut.

Baca Juga: Sempat Terombang-ambing di Lautan, Nelayan di Sukabumi Selamat Berkat Barang Ini

Kemudian pria ini memperlihatkan satu per satu kondisi burung pipit yang sudah tergeletak mati tersebut.

Pria ini pun heran dan tak mengetahui pasti apa penyebab terjadinya kematian massal burung pipit tersebut. Diperkirakan burung pipit yang tergeletak itu tak berdaya itu berjumlah puluhan.

"Lokasi di Sukabumi," tutup pria tersebut.

Unggahan video yang telah ditonton 114 kali ini pun langsung menuai sorotan dari warganet. Tak sedikit dari mereka yang menanggapi tersebut dengan memberikan komentar beragam.

"Ini keracunan atau karna ulah manusia?" ungkap akun Youtube Hutan belantara.

Baca Juga: Bisa Bantu yang Susah Melahirkan hingga Usir Jin, Nenek Ini Ternyata Berusia 120 tahun

"Mungkin kena Covid burungnya," tutur akun Youtube Music Marching.

"Viralkan supaya ada perhatian dari pihak terkait," jelas akun Media Share

Sementara itu, seorang warganet berharap jika fenomena itu tidak berdampak apapun di wilayah tersebut.

"Mudahan tidak ada apa-apa," tulis akun Youtube Sewa Tenda. 

Kontributor : Fitroh Nurikhsan

Load More