SuaraJabar.id - Hancur betul hati Rafael Malalangi, pemuda dan keluarganya yang tinggal di Desa Pinapalangkow Kecamatan Suluun Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang gagal menjadi bintara polisi tahun angkatan 2021.
Mirisnya, kegagalan tersebit terjadi setelah menerima surat yang menyatakan dirinya tidak lulus, padahal saat penguman via streaming namanya tertera sebagai calon bintara yang lulus untuk mengikuti pendidikan bintara.
Dalam sebuah video yang diunggah melalui akun Facebook Christofel Tumalun, seorang perwakilan keluarga meminta keadilan terkait persoalan tersebut.
"Kami orang susah, orang tak punya, pak. Kami mohon keadilan, mohon bantuan dari Bapak Presiden Joko Widodo dan Bapak Kapolri," kata perwakilan keluarga melalui vidoe yang diunggah pada Kamis (29/7/2021).
Baca Juga: Viral di Medsos, Video Keluarga Calon Anggota Polisi Bintara Polri Lakukan Aksi Protes
Diungkapkan dalam video tersebut, keluarga Rafael langsung menggelar ibadah syukur setelah mengetahui putra kebanggaan mereka berhasil lolos dalam penerimaan bintara polisi di Polda Sulut.
"Pada saat pengumuman dan disiarkan live streaming disaksikan langsung masyarakat, jadi kebanggaan bagi kami. Keluarga kami langsung buat ibadah syukur," ungkapnya.
Namun, sepekan berselang pihak keluarga mendapatkan kabar bahwa nama sang anak dinyatakan tidak lulus dan telah digantikan oleh nama orang lain.
"Tapi hari ini, 29 Juli 2021 kami menerima surat bahwa anak kami dinyatakan tidak lulus dan sudah digantikan oleh orang lain," tuturnya.
Selain video, akun tersebut juga mengunggah bukti pengumuman Rafael Malalangi yang dinyatakan lulus dalam seleksi penerimaan Bintara Polri 2021 asal Polres Minahasa Selatan.
Baca Juga: Anak Dibatalkan Lulus Bintara Polri, Bapak Mengadu ke Presiden Jokowi
Selain itu, ada pula foto kartu peserta seleksi Bintara Polri atas nama Rafael Malalangi.
Berikut permohonan keluarga Rafael Malalangi kepada Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit
"Kepada yang terhormat bapak Presiden Joko Widodo dan bapak Kapolri kami ingin menyampaikan permohonan terkait anak kami yang mengikuti tes penerimaan Bintara polri pada tanggal 22 Juli 2021.
Dan, pada saat pengumuman, yang disiarkan lewat live streaming yang disaksikan seluruh masyarakat Desa Pinapalangkow dan juga menjadi kebanggaan bagi kami keluarga. Kami langsung membuat ibadah syukur. Tapi hari ini, tanggal 29 Juli 2021, kami menerima surat bahwa anak kami dinyatakan tidak lulus dan sudah digantikan oleh orang lain. Apakah ini adil, pak?
Kami orang susah, orang tak punya pak. Kami mohon keadilan, mohon bantuan dari Bapak Presiden Joko Widodo dan Bapak Kapolri.
Kiranya anak kami bisa mengikuti pendidikan, atas bantuannya, kami keluarga dan seluruh masyarakat Desa Pinapalangkow menyampaikan terimakasih kepada bapak kapolri dan bapak presiden kami di sini minta keadilan untuk anak kami terima kasih."
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Terkuak! Dokter Terduga Pemerkosa Pasien Punya Fantasi Seksual Menyimpang
-
Sidang Korupsi Hibah NPCI Jabar: Hasil Audit Perkara Kevin Fabiano Dinilai Cacat Hukum
-
Terdapat 5 Link DANA Kaget Khusus untuk Warga Jabar, Klaim Sekarang Auto Cuan
-
Siap-siap! Lalu Lintas Tol Jabodetabek Meningkat Drastis
-
Indonesia Punya Harapan Baru Atasi Sampah, Ini Alasannya