Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Senin, 09 Agustus 2021 | 12:04 WIB
Jamu tradisional khas Sukabumi hasil olahan tangan Dian dan Shalsha. [Sukabuiupdate.com]

SuaraJabar.id - Dian Windariyanto dan anaknya, Shalsha Ayu Syahhidah justru mendulang rejeki di tengah pandemi Covid-19. Pasalnya, jamu produksi mereka dipercaya dapat meningkatkan imun tubuh hingga diburu warga.

Dian dan putrinya merupakan produsen jamu tradisional di Pasekon Tengah, Sukalarang, Kabupaten Sukabumi.

Dipercaya mampu meningkatkan daya tahan tubuh, jamu produksi mereka pun menjadi buruan warga. Bukan hanya warga Sukabumi, masyarakat yang berasal dari luar kota pun banyak yang mencari jamu buatan Dian.

Dian Windariyanto menjalankan usaha ini sudah sejak 2018 lalu, namun diakuinya omzetnya semakin melejit karena adanya kondisi sekarang ini.

Baca Juga: Heboh Ridwan Kamil Posting Gambar Disakiti Fahmi Andri, Wali Kota Sukabumi Angkat Bicara

“Pandemi Covid-19 bagi saya sedikit memberi rejeki, karena omzet penjualan saya meningkat,” ujar Dian dikutip dari Sukabumiupdate.com-jejaring Suara.com, Senin (9/8/2021).

Bahan utama Jamu tradisional miliki Dian adalah jahe merah dan kunyit, diolah sehingga menjadi jamu bubuk yang siap konsumsi.

“"Cuma ada 2 jenis dan bisa diseduh langsung. Tapi, kalau mau dicampur bisa request," jelas Shalsha.

Manfaat jahe merah untuk tubuh dalam penelitian S National Library of Medicine National Institutes of Health - mengenai khasiat jahe, ternyata jahe memiliki potensi untuk mengobati sejumlah penyakit termasuk gangguan degeneratif (radang sendi dan rematik).
Selain itu jahe merah juga bisa mengatasi masalah pencernaan (sembelit dan maag), gangguan kardiovaskuler (aterosklerosis dan hipertensi), muntah, diabetes mellitus, serta meningkatkan imunitas tubuh.

Untuk Jamu tradisional yang terbuat dari kunyit memiliki manfaat seperti mencegah kanker dan menurunkan risiko terkena penyakit jantung, Mengurangi nyeri pada penderita osteoarthritis, Mengurangi depresi, mengatasi masalah kulit dan Meringankan gangguan menstruasi.

Baca Juga: Ngeri! Mahasiswa Dibacok Geng Motor saat Dorong Motor Mogok

Pengolahan Jamu tradisional oleh Dian dan keluarga dimulai karena kebiasaan keluarga konsumsi obat herbal, dan merasakan manfaat yang sangat baik untuk tubuh. Sehingga keluarga Dian ingin membagi hal tersebut dengan keluarga lain.

“Karena aku sekeluarga suka mengkonsumsi jamu-jamuan buat kesehatan sekeluarga. Lalu, dijadikan bisnis. Selain mencari laba ya, karena pengen mengedukasi ke orang juga, kalau mengkonsumsi herbal itu bagus buat kesehatan tubuh dan agar tidak terlalu tergantung sama obat," jelas anak Dian, Shalsha.

Untuk memperluas usahanya, saat ini Shalsha membantu ayahnya, Dian, untuk mencari reseller.

"Kalau sekarang lagi fokus banyakin reseller, biar pada kejangkau yang jauh-jauh. Jadi produk ayah aku bisa dikenal di mana-mana," ujar Shalsha.

Harga yang ditawarkan untuk reseller pun cukup terjangkau, hanya Rp 17 ribu. Berbeda dengan membeli langsung, dengan harga Rp 25 per sachet dan dikemas menggunakan stand pouch.

Load More