Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 10 Agustus 2021 | 15:30 WIB
Kuasa hukum anggota Polda Jabar Brigadir Dua Polisi Daniel Haposan yang menjadi korban penganiayaan seniornya. [Istimewa]

SuaraJabar.id - Propam Polda Jabar tengah melakukan penyelidikan terkait dengan dugaan penganiayaan yang dilakukan senior pada juniornya di Ditsabhara Polda Jabar.

Penyelidikan itu berawal dari adanya laporan anggota kepolisian Polda Jabar yakni Bripda Daniel Haposan yang diduga dianiaya seniornya.

"Ada beberapa saksi-saksi, kita sedang lakukan penyelidikan oleh Propam Polda Jabar, jadi kita menunggu saja hasilnya," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi Ardimulan Chaniago di Mapolda Jabar, Selasa (11/8/2021).

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A. Chaniago mengatakan, polisi telah meminta keterangan dari sejumlah pihak termasuk instruktur kegiatan. Informasi yang dihimpun, dugaan penganiayaan itu terjadi ketika giat pembaretan.

Baca Juga: Wagub DKI: Ruang Rawat Isolasi RS Rujukan Covid-19 di Jakarta 39 Persen

"Ada beberapa saksi-saksi, kita sedang lakukan penyelidikan oleh Propam Polda Jabar, jadi kita menunggu saja hasilnya," kata dia di Mapolda Jabar, Selasa (11/8/2021).

Disinggung soal motif, Erdi belum dapat menyimpulkan hal tersebut. Pihaknya masih menunggu pihak Propam yang menangani kasus dugaan penganiayaan tersebut.

"Motifnya masih didalami, karena masih simpang siur," ucap dia.

Terjadi aksi penganiayaan antara senior dan junior, di satuan Subditdalmas Ditsamapta Polda Jabar. Korbannya diketahui bernama Daniel Haposan dengan pangkat Bripda.

Sementara pelakunya yang diduga melakukan penganiayaan yakni merupakan seniornya, yang juga sesama anggota polisi dari satuan Subditdalmas Ditsamapta Polda Jabar.

Baca Juga: Mobil SIM Keliling Beralih Fungsi, Berubah Jadi 'Warung Berjalan'

Aksi dugaan penganiayaan itu, diketahui terjadi pada 28 Juli 2021, di Barak Dalmas. Kuasa Hukum Korban Agus Sihombing mengatakan, Bripda Daniel, menderita luka pada bagian perutnya dan mesti mendapatkan perawatan di rumah sakit, akibat penganiayaan yang dilakukan oleh seniornya tersebut.

"Motifnya tradisi dalam pembaretan, karena pada saat itu sedang dilaksanakan proses pembaretan karena ini Korps Sabhara," kata dia kepada wartawan, Senin (9/8/2021).

Saat ini, lanjut Agus, kasus penganiayaan tersebut, telah dilaporkan dan diharapkan dapat diusut secara adil oleh kepolisian.

"Kami berharap institusi kepolisian dapat objektif menangani kasus ini," ucap dia.

Di tempat yang sama, Ayah dari Korban, Bengar Sihombing tak terima anaknya, diperlakukan hingga mengalami luka berat.

Padahal, anaknya itu baru saja dilantik menjadi anggota polisi, sebulan kemarin. Menurut dia, pasca kejadian, anaknya menjalani dua kali operasi dan menderita luka di bagian livernya.

"Liver belah itu diketahui setelah operasi kedua," kata dia.

Meski demikian, kata Bengar, kondisi anaknya yang dirawat sejak tanggal 31 Juli itu sudah berangsur-angsur membaik. Namun, tetap harus istirahat total selama tiga bulan ke depan.

"Alhamdulillah sudah ada perbaikan fisik dan sudah ada rencana pulang nanti sore. Dirawat kurang lebih dari tanggal 31," tutur dia.

Kontributor : Cesar Yudistira

Load More