Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 19 Agustus 2021 | 15:43 WIB
Dani Ramdhani saat akan menerima suntikan kedua vaksin Sinovac di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB, Nyomlong, Sukabumi, Kamis (19/8/2021). Ia sempat menjerit ketika jarum suntik menyentuh lengan kirinya. [Sukabumiupdate.com/Istimewa]

SuaraJabar.id - Bertampang sangar dan memiliki banyak tato di sekujur tubuhnyam Dani Ramdhani menjerit histeris saat jarum suntik menyentuh lengan kanannya ketika ia menerima suntikan kedua vaksin Covid-19, Kamis (19/8/2021).

Dani sendiri merupakan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB, Nyomlong, Sukabumi.

Ia sempat menolak untuk disuntik vaksin Covid-19 untuk yang kedua kalinya dengan alasan takut.

Pria yang mendekam di sel penjara karena terlibat kasus narkoba itu menjerit saat ujung jarum vaksin Covid-19 akan menyentuh lengan kirinya yang dipenuhi tato.

Baca Juga: Suku Badui Banyak Menolak Tes dan Vaksin Covid-19, Alasannya Takut Meninggal

Petugas pun beberapa kali memintanya tetap tenang dan tidak takut. Namun, ia terus menghindar. Padahal Dani telah menerima suntikan pertama pada 22 Juli 2021 lalu.

Setelah ditenangkan dan tubuhnya ditahan beberapa petugas lapas, Dani akhirnya menerima suntikan itu.

"Saya nervous (grogi) barusan, takut jarum suntik. Padahal ini yang kedua kali," kata dia usai disuntik vaksin pada Kamis (19/8/2021).

"Saya sudah dua tahun di sini dengan kasus narkoba," tambah dia.

Sementara itu, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Christo Victor Nixon Toar mengatakan seluruh petugas dan 453 warga binaan pada Kamis ini ditargetkan mendapat suntikan vaksin Covid-19 jenis Sinovac dosis kedua.

Baca Juga: AS Siap Luncurkan Dosis Tambahan Suntikan Vaksin Covid-19

Sedangkan 41 warga binaan lainnya baru mendapat dosis pertama.

"Ini upaya kami meminimalisir Covid-19 dan membentuk herd immunity," ucapnya.

Load More