SuaraJabar.id - Sebanyak 946 anak di Kota Bekasi kehilangan orang tua hingga menjadi yatim, piatu, atau yatim piatu selama pandemi COVID-19.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial Kota Bekasi Epih Hanafi mengatakan, data tersebut dikumpulkan dari 12 kecamatan yang ada di Kota Bekasi.
"Berdasarkan hasil pendataan kami ada 946 anak yang menjadi yatim, piatu, atau yatim piatu karena orang tuanya meninggal dunia selama periode pandemi ini," kata Epih Hanafi, Kamis (26/8/2021) dikutip dari Antara.
Dia mengatakan pendataan dilakukan menyusul surat Kementerian Sosial tertanggal 9 Agustus 2021 berisi instruksi pendataan anak yang kehilangan orang tua akibat pandemi.
Baca Juga: Klaim Kasus Covid-19 Turun, Jokowi Cerita Sempat Diminta Tim Epidemiolog Hati-hati
"Data ini sudah diverifikasi di lapangan. Kami melibatkan tenaga kerja sosial kecamatan, pekerja sosial masyarakat, dan petugas pantau monitoring. Mudah-mudahan ini data paling valid," katanya.
Ia menambahkan, Kecamatan Medan Satria menjadi wilayah dengan jumlah anak kehilangan orang tua terbanyak yakni mencapai 225 anak.
Disusul Kecamatan Pondok Gede sebanyak 120 anak, Bekasi Timur (112), Mustika Jaya (98), Bekasi Selatan (64), Bekasi Barat (63), dan Kecamatan Rawalumbu serta Jatiasih masing-masing 53 anak.
Kemudian Kecamatan Pondok Melati dengan 52 anak, Bekasi Utara (39), Jatisampurna (36), serta Kecamatan Bantar Gebang yang menjadi wilayah dengan jumlah anak kehilangan orang tua terkecil se-Kota Bekasi yakni 31 anak.
Epih mengaku data tersebut segera dikirim ke Kementerian Sosial untuk mendapat alokasi bantuan pemerintah pusat.
Baca Juga: AS Sebut Penanganan COVID-19 Myanmar Terhambat Junta Militer
Pemerintah daerah melalui Dinas Sosial Kota Bekasi juga mengalokasikan anggaran untuk bantuan anak-anak itu yang bersumber dari APBD 2022.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan pemerintah daerah belum berencana memberikan bantuan untuk anak-anak yang kehilangan orang tua di tahun ini sebab masih menunggu bantuan dari Kementerian Sosial.
"Setelah bantuan Kemensos rampung baru kami akan olah datanya dulu biar tidak ada bantuan ganda. Jangan sampai dari Kemensos dapat, dari kami dapat, apalagi di waktu bersamaan. Kami sudah alokasikan anggaran tahun depan," kata dia.
Berita Terkait
-
Fuji Ajak Gala Sky Berbagi dengan Anak Yatim, Netizen Kagum pada Pola Asuh Keluarga Haji Faisal
-
Sebut WHO Siapkan Pandemi Baru Pakai Senjata Biologis, Epidemiolog UI Skakmat Dharma Pongrekun: Gak Pantas jadi Cagub!
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Sendiri di Usia Senja: Kisah Putri Pahlawan Kusumah Atmadja yang Tinggal di Kontrakan
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
-
Debat Pilkada Dianggap Gagal, Aktivis Minta Solusi Lokal untuk Krisis Iklim di Kaltim
-
Harga Emas Antam Masih Bertahan Tinggi di Level Rp1.541.000/Gram Pada Akhir Pekan
-
Sambut Presiden dengan Kemewahan, Mercedes-Maybach S650 Pullman Jadi Tunggangan Prabowo di Abu Dhabi
-
Tangan Kanan Bongkar Shin Tae-yong Punya Kendala di Timnas Indonesia: Ada yang Ngomong...
Terkini
-
Lari Sambil Donasi, OPPO Run 2024 Kumpulkan Dana untuk Pemberdayaan Disabilitas
-
Sikap Politik PWNU di Pilkada Jabar: Gubernur Terpilih Wajib Kuatkan Persatuan Umat
-
Dapat Bonus Logam Mulia 1 Gram, Yuk Ikuti KPR BRI Property Expo 2024
-
Apakah Samsung A35 Tahan Air dan Spesifikasinya
-
Transformasi Digital BRIAPI Sukses Membawa BRI Raih Pengakuan Global