SuaraJabar.id - Polisi belum juga mengumumkan tersangka pada kasus pembunuhan ibu dan anak yang jasadnya ditemukan dalam bagasi mobil Toyota Alphard dalam kondisi bersimbah darah di Subang, Kawa Barat.
Namun sebelumnya, polisi menduga pelaku pembunuhan keji itu merupakan orang dekat korban. Indikasi itu berdasarkan tak ada bagian rumah korban yang rusak sehingga diduga pelaku tidak melakukan upaya paksa saat masuk ke rumah korban.
Menanggapi indikasi ini, pengacara Yosef Hidayah yang merupakan suami dan kepala keluarga korban, Rohman Hidayat memastikan, kliennya sudah menjalani pemeriksaan sebanyak empat kali.
Hasilnya, melalui sejumlah bukti, Yosef hampir mustahil membunuh kedua korban tersebut.
Namun, dia membenarkan, Yosef belakangan mulai merasa terpojok dan tertekan. Sebab, pernyataan polisi mengenai ‘pembunuh merupakan keluarga dekat korban’ membuat publik mulai menudingkan jarinya kepada kliennya tersebut.
“Merasa terpojok itu oleh pemberitaan-pemberitaan, terutama di medsos-medsos Subang, seolah-olah Pak Yosef merupakan pelaku (pembunuhan),” ujar Rohman, dikutip dari Hops.id-jejaring Suara.com, Selasa (31/8/2021).
Sejauh ini, Rohman memastikan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang. Bahkan, jika akhirnya Yosef terbukti salah, dia mengaku tak masalah. Asalkan, sekali lagi, harus dilengkapi dengan bukti dan saksi yang kuat.
“Ya kalau memang pada akhirnya klien kita bersalah (pelaku pembunuhan), ya silakan saja. (Tapi) setelah menghadirkan bukti-bukti dan saksi-saksi tentunya,” tegasnya.
Kepastian mengenai pelaku yang merupakan orang terdekat korban pertama kali diungkapkan Kapolres Subang, AKBP Sumarni kepada media.
Baca Juga: Pembunuhan Banjarnegara: Tutupi Darah dengan Jilbab, Korban Sempat Berbicara Sebelum Tewas
Dia menjelaskan, kesimpulan tersebut diambil usai pihaknya tak menemukan kerusakan di jalur masuk menuju rumah atau TKP.
Sehingga, bisa dipastikan, tersangka memahami lokasi pembunuhan.
“Ada indikasi pelaku dan korban saling kenal. Karena di TKP, jalur masuk ke rumah korban itu gak ada yang rusak. Jadi pintu depan dan belakang gak ada yang rusak, maupun jendelanya. Gak ada bekas cungkilan atau apapun. Makanya, diperkirakan pelaku kenal dengan korban,” urai AKBP Sumarni.
Pihak kepolisian sendiri telah memeriksa sejumlah saksi termasuk Yosef, Mimin, dan ayah korban. Sejauh ini, mereka meyakini, kedua korban tersebut dibunuh dengan cara bengis dan keji.
“Kami juga mengumpulkan barang-barang bukti yang ada di TKP termasuk baju yang ada di TKP yang dikenakan salah satu saksi, di mana baju tersebut ada bercak darah,” kata dia.
Berita Terkait
-
Leher Ditebas usai Nyabu Bareng, Kronologi Berdarah Asep Bunuh Rekan di Jatinegara Jaktim
-
Tragedi Sabu Patungan: Polisi Ungkap Motif Sepele di Balik Tebasan Kerambit Maut Jatinegara
-
Jaksa Ungkap Detik-detik Kompol Yogi dan Ipda Aris Habisi Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan
-
Jatinegara Berdarah: Pria Nekat Tebas Leher Kenalan Gara-Gara Sabu, Ini Motifnya!
-
The Killer Question: Ketika Kuis Pub Berubah Jadi Ajang Pembunuhan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
Terkini
-
20 Persen Dana Desa Wajib untuk Pangan: Sleman Siapkan Lumbung Pangan Lokal untuk MBG
-
Bikin Penasaran! Ini Dia 25 Nama Pejabat Eselon II dan III Kejati Jabar yang Baru Dilantik
-
Tinggalkan Metode Lama, Sekolah di Bogor dan Depok Serentak Terapkan Deep Learning: Apa Itu?
-
Hemat Anggaran di Tengah Pemangkasan Dana Transfer, DPRD Jabar Terapkan WFH Setiap Kamis
-
Survei Cawapres IndexPolitica: Menkeu Purbaya Tiba-tiba di Peringkat 1, Salip Dedi Mulyadi