Menurut dia, dalam teori populer, waktu krusial pengungkapan Polisi itu ada di 2×24 jam. Sebab jika lebih dari itu, maka akan semakin tinggi kompleksitasnya, di mana kondisi TKP akan makin jauh dari steril.
“Kalau itu jadi acuan berpikir, maka semakin berjalannya waktu seperti seminggu-dua minggu, maka Polisi akan butuh kerja ekstra lagi,” kata Reza.
Walau demikian, dia tentu memahami jika teori itu tentu tak bisa dipukul rata pada tiap kasus pembunuhan. Seperti cara Polisi mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak, Tuti-Amel, di Subang.
Sebab, bisa jadi pelaku di kasus ini memang cerdas, rapi, dan betul-betul mempelajari bagaimana dia bisa melarikan diri dengan aman dari TKP, tanpa terbaca jejaknya oleh Polisi.
Baca Juga: Dendam Kesumat Berujung Tragedi, Anak Bunuh Ayah dan Abang Kandung Sendiri
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago mengatakan diperiksanya lagi Yosef Hidayah dan Mimin dalam penyelidikan kasus pembunuhan Subang. Ini diperlukan untuk menambah keterangan tambahan.
Polda Jabar juga memastikan kalau penyelidikan kasus pembunuhan Tuti-Amel masih dikerjakan tim Polres Subang. Ini sekaligus membantah asumsi sejumlah pihak kalau kasus ini sudah dilimpahkan ke Polda Jabar.
sejauh ini Polda Jabar dan Mabes Polri hanya memback up segala kebutuhan fasilitas penyelidikan yang dilakukan oleh Polres Subang.
“Sejauh ini dugaan pelaku pembunuhan sudah mengerucut. Maka itu kita perlu pemeriksaan ulang dan menambah bukti-bukti lainnya,” kata dia.
Kata Erdi, Polisi tak mau terburu-buru mengungkap kasus tanpa bukti yang kuat. Sebab mereka ingin membuktikan dengan fakta sebenar-benarnya dengan didukung bukti yang kuat.
Baca Juga: Pamit Main Game, Bocah Ditemukan Tewas dalam Kondisi Kepala dan Badan Terpisah
“Kita ingin mengungkap kasus ini secara murni. Kita masih bekerja, dan kita tak mau buru-buru untuk sesuatu yang harus dibuktikan dengan sebenar-benarnya,” katanya.
Berita Terkait
-
7 Fakta Kasus Dokter PPDS Priguna Anugerah Pratama: Perkosa Korban Usai Dibius hingga Mau Bunuh Diri
-
Profil Priguna Anugerah Pratama, Dokter PPDS Tersangka Pemerkosaan Diduga Kelainan Seksual
-
Misteri Kematian Jurnalis di Hotel: Sopir Ambulans Ungkap Fakta Mengejutkan!
-
Komnas Perempuan Desak Aparat Hukum Identifikasi Kasus Femisida
-
Oknum Prajurit Bunuh Jurnalis Juwita di Kalsel, TNI AL Minta Maaf ke Keluarga Korban
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Tragedi di RSHS, Dokter Residensi Rudapaksa Keluarga Pasien! Ini Fakta yang Diungkap Polisi
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Sukses Bawa Parfum Produksi Sidoarjo Go Global: Korea, Amerika, dan Nigeria
-
Modal Semangat dan Keberanian, Suryani Buktikan Perempuan Bisa Naik Kelas
-
Lucky Hakim Liburan ke Jepang Tuai Kritik, Dedi Mulyadi Sentil Soal Etika Pejabat!
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR