Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Minggu, 26 September 2021 | 12:42 WIB
Menara pantai yang roboh diterjang ombak. BMKG akan kembali melakukan uji coba sirine peringatan dini tsunami pada Minggu 26 September 2021 di Pantai Palabuhanratu. [Sukabumiupdate.com]

SuaraJabar.id - Sirine peringatan dini tsunami di wilayah pantai Citepus, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi berbunyi pada Minggu (26/10/2021).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG meminta wisatawan dan masyarakat yang ada di sekitar pantai untuk tidak panik. Pasalnya, sirene peringatan dini tsunami tersebut sengaja dibunyikan dalam kegiatan uji coba.

"Pengecekan alarm tsunami akan dilakukan lagi besok tgl 26 jam 10.00 WIB dengan intensitas volume kecil hanya untuk uji coba," jelas Anita Mulyani, sekretaris BPBD Kabupaten Sukabumi dikutip dari Sukabumiupdate.com, jejaring Suara.com, Minggu (26/9/2021).

"Mengingat besok hari libur (hari ini) dikhawatirkan wisatawan yg datang tidak terkonfirmasi dan membuat panik .. Terima kasih," sambungnya.

Baca Juga: Minta Solusi Infrastruktur Hingga Wisata Pertanian Kukar, Ma'ruf: Upaya Tarik Wisatawan

Ujicoba ini merupakan upaya BMKG dan BPBD di seluruh pantai di Indonesia untuk memastikan alat peringatan dini tsunami yang sudah terpasang berfungsi dengan baik. Uji coba dilakukan tanggal 26 setiap bulan.

Seperti diberitakan sebelumnya, uji coba ini perdana dilakukan BMKG termasuk di wilayah teluk Palabuhanratu pada 26 Agustus 2021 silam.

sirine tsunami yang berada di Geopark Information Center dan kantor Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, meraung-raung.

Kedua alat itu akan dinyalakan sebanyak tiga kali (satu kali = tiga menit) dengan suara sirene yang diperkirakan mencapai radius satu hingga dua kilometer ke utara, selatan, timur, dan barat.
Sebelum dinyalakan, petugas akan menjelaskan ihwal uji coba alat peringatan dini tsunami ini ke warga sekitar melalui pengeras suara.

Uji coba dilakukan mengingat wilayah Pantai Selatan Jawa Barat, diantaranya Palabuhanratu, memiliki risiko bencana tsunami karena berhadapan langsung dengan sumber gempa megathrust.

Baca Juga: Wisata Situs Tsunami Kapal PLTD Apung Kembali Dibuka Secara Normal

Sehingga diperlukan upaya mitigasi bencana tsunami di kawasan tersebut.

Uji sirine ini juga sebagai upaya mitigasi bencana tsunami yang bertujuan memperkecil risiko bencana yang mungkin terjadi.

Load More