SuaraJabar.id - Land Rover series I, II dan III dikenal sebagai sport utility vehicle atau SUV yang tangguh. Meski usianya tak muda lagi, kendaraan lansiran Inggris itu masih dipilih banyak orang untuk melakoni aktivitas off road.
Selain itu, penyuka Land Rover series dan Defender versi lama biasanya juga memiliki kedekatan emosional dengan SUV tua mereka.
Tentu ada harga yang harus dibayar penyuka Land Rover, apalagi yang masih menggunakan SUV lawas itu untuk offroad. Spare part Land Rover dikenal memiliki harga yang tinggi.
Terlebih Land Rover series suah tak diproduksi lagi. Hal ini membuat ketersediaan spare part-nya tak semelimpah SUV lain yang masih diproduksi semisal produk lansiran Jeep dari Amerika atau Land Cruiser Series Toyota.
Namun siapa sangka, hobi mengoleksi Land Rover yang dianggap hobi yang mahal justru bisa menjadi ladang pendapatan. Hal ini dialami para sopir mobil offroad Land Rover yang mengangkut wisatawan.
Belum banyak diketahui, ternyata sopir pengunjung wisata bukanlah sebagai profesi sungguhan, melainkan bermula dari hobi.
Pada mulanya, sopir-sopir mobil offroad yang biasa mengangkut wisata di Bandung hanya hoby menggunakan mobil gunung.
Seperti yang diakui oleh Andri, salah seorang sopir mobil offroad pengangkut wisata di Bandung.
Ia mengaku baru memiliki hobi mobil offroad sekitar tiga tahun lalu. Bermula dari ajakan temannya untuk naik ke gunung menggunakan mobil Land Rover.
Baca Juga: Liverpool vs Man City Berakhir Imbang, Begini Komentar Pep Guardiola
"Awalnya hanyak ikut-ikutan. Lama-kelamaan jadi ketagihan, kemudian membeli mobil offroad Land Rover," ujar Andri, Minggu (3/10/2021) di Rancabali, Kabupaten Bandung.
Mobil Offroad Land Rover yang dibelinya seharga Rp 40 juta, namun dalam keadaan rusak. Ditambah biaya perbaikan, lebih Rp 100 juta dikeluarkannya.
"Saya gabung dengan Land Rover Club Bandung," katanya.
Dari klub pecinta mobil offroad jenis Land Rover tersebut, ayah dua anak tersebut dikenalkan dengan mengangkut wisatawan untuk menjelajahi hutan Bandung.
Mengangkut wisata, disebut oleh anggota Land Rover Club Bandung sebagai ngojek. Karena mengangkut wisata bukanlah hal utama dibanding dengan hobi.
"Tapi lumayan juga. Pandemi mempengaruhi usaha saya, untuk bisa ikut ngojek," katanya.
Hal yang sama dikaui oleh Kiki, sopir mobil Offroad Land Rover lainnya. Setiap pekan dia mengangkut wisatawan, baik di wilayah Rancabali, Lembang, maupun tempat lainnya.
Biasanya, konsumennya berasal dari pelbagai daerah di Indonesia yang berlibur di Bandung. Komunitas Land Rover Club Bandung biasa mendapat order dari wisatawan atau biro perjalanan.
"Wisatawan atau travel biasanya mengotak Ketua Komonitas, nanti ditawarin ke kami mau ngangkut atau tidak," ujarnya.
Peminat menjelajahi hutan Bandung sangat banyak. Bahkan kata Kiki, walaupun sudah dibagi-bagi, dirinya setiap akhir pekan selalu menjadi tukang ojek ke Gunung. Bahkan tidak jarang saat week day ada orderan.
Penghasilan dari mengantar wisatawan menggunakan mobil offroad Land Rover yang dilakukannya cukup lumayan.
Untuk satu kali pemberangkatan, paling tidak dia mendapat uang Rp 1 juta.
Penghasilan yang besar, bahkan jika ditotalkan, para sopir mobil offroad land rover di Bandung bisa mengantongi uang Rp 8 juta/bulan.
Itu pun jika hanya mengangkut penumpang Sabtu dan Minggu, apabila hari biasa ikut mengangkut, penghasilannya jauh lebih besar.
"Dasarnya memang hobi. Hobi offroad tersalurkan, uang yang didapat menjadi bonus," tutupnya.
Berita Terkait
-
Fotografer Belum Bisa Buat Video, Tapi Videografer Jago Motret: Mengapa?
-
Jadwal Manchester United Lengkap Musim 2025-2026: Awal yang Krusial Hingga Periode Natal
-
Bukan Skill, Ini yang Pertama Dilihat Ruben Amorim dari Benjamin Sesko
-
Membedah Benjamin Sesko: Gaya Main hingga Potensi di Manchester United
-
Here We Go! Agen Bilang Transfer Segera Rampung, Mees Hilgers Menuju Liga Inggris?
Terpopuler
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 8 Agustus: Klaim Pain Tendo, Diamond, dan SG2
- Eks BIN: Ada Rapat Tertutup Bahas Proklamasi Negara Riau Merdeka
- Siapa Pembuat Film Animasi Merah Putih One For All yang Tuai Kontroversi?
- Saat Kibarkan One Piece Dianggap Ancaman, Warung Madura Ini Viral Jadi 'Musuh Dunia'
- 47 Kode Redeem FF Max Terbaru 8 Agustus: Dapatkan Skin Itachi dan Parafal
Pilihan
-
Pilih Nomor 21, Jay Idzes Ikuti Jejak Pemain Gagal Liverpool di Sassuolo
-
Christian Adinata Juara Thailand International Series 2025: Comeback Epik Sang Tunggal Putra
-
PSG Tendang Gianluigi Donnarumma, Manchester United Siap Tangkap
-
Persib Sikat Semen Padang, Bojan Hodak Senang Tapi Belum Puas: Lini Depan Jadi Sorotan
-
Senyum Manis Jay Idzes Tanda Tangan Kontrak dengan Sassuolo
Terkini
-
Cerita dari Stasiun Cilebut: Terjebak dalam Gelap, Pasrah di Tengah Hujan dan Lautan Manusia
-
Rice Cooker Digital vs Manual: Duel Klasik di Dapur, Mana Lebih Awet dan Layak Beli?
-
Kabar Buruk! 18.187 Warga Bogor Kehilangan BPJS Gratis, Ini Penyebab dan Solusinya
-
Ramai Guru dan Siswa Mundur, Bagaimana Kondisi Sekolah Rakyat?
-
Duka di Pemprov Jabar: Kadisnakertrans Teppy Wawan Wafat Usai Main Pingpong Rayakan 17 Agustus