Galih Prasetyo
Selasa, 30 September 2025 | 21:25 WIB
Tokopedia dan TikTok Shop mempertegas komitmennya dalam mendukung industri kopi di Indonesia lewat inisiatif #SatuDalamKopi.  [Suara.com/Rahman]
Baca 10 detik
  • Kolaborasi Tokopedia, TikTok Shop, dan Dinas Perkebunan Jawa Barat bertujuan memperkuat daya saing UMKM serta petani kopi
  • Kopi excelsa Sumedang punya potensi global
  • Pelaku usaha kopi muda seperti Farhan Irfanto turut mendorong popularitas excelsa lewat inovasi bisnis dan promosi digital

SuaraJabar.id - Menyambut Hari Kopi Sedunia pada 1 Oktober, Tokopedia dan TikTok Shop meluncurkan inisiatif #SatuDalamKopi sebagai bentuk dukungan terhadap industri kopi Indonesia.

Fokus utama kali ini tertuju pada kopi excelsa asal Sumedang, Jawa Barat, yang mulai mencuri perhatian penikmat kopi dunia.

Kolaborasi ini melibatkan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perkebunan Kabupaten Sumedang.

Tujuannya jelas, memperkuat ekosistem kopi lokal sekaligus meningkatkan daya saing para UMKM dan petani kopi di era digital.

Jawa Barat tercatat sebagai salah satu provinsi penghasil kopi terbesar di Indonesia. Perkebunan arabika di wilayah ini mencapai 3.707 hektar pada 2024. Namun, yang tak kalah menarik adalah kopi excelsa. Meski luas perkebunannya “hanya” 88 hektar ditambah ribuan pohon yang ditanam warga, kualitasnya sudah menempatkan Sumedang sebagai sentra kopi grade 1 nasional.

Beberapa kawasan penghasil excelsa terbaik di Sumedang antara lain Gunung Manglayang, Gunung Beser Rancakalong, Gugusan Gunung Kareumbi, Gunung Cakrabuana, dan Gunung Tampomas.

“Melalui kolaborasi dengan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, kami berharap pemberian mesin pengolahan biji kopi bisa meningkatkan produktivitas dan daya saing kopi excelsa di pasar lokal maupun nasional,” ujar Aditia Grasio Nelwan, Head of Communications Tokopedia and TikTok E-commerce Indonesia, Selasa (30/9/2025).

Dari empat jenis utama biji kopi dunia—arabika, robusta, liberika, dan excelsa—nama terakhir memang paling jarang terdengar. Namun, excelsa menawarkan karakter rasa unik dengan dominasi manis (sweetness) yang berbeda dari arabika maupun robusta.

Barista internasional asal Indonesia, Ryan Wibawa, bahkan memperkenalkan kopi excelsa saat berlaga di ajang World Brewers Cup 2024 di Chicago, Amerika Serikat. Hasilnya, ia meraih peringkat ketiga.

Baca Juga: 15 Kg Ganja Gagal Edar di Bekasi, Jaringan Narkoba Senilai Rp90 Juta Diringkus Aparat Gabungan

“Excelsa punya keunikan yang bisa menyatu dengan kopi lain dan menghadirkan aroma khas. Ini bukti kopi Indonesia mampu bersaing di level dunia,” ungkap Ryan.

Popularitas excelsa semakin meluas berkat para pelaku usaha kopi muda. Salah satunya Farhan Irfanto, pemilik Uberall Roastery. Ia mengaku permintaan kopi excelsa terus meningkat, terutama melalui platform digital seperti Tokopedia dan TikTok Shop.

“Kebanyakan pelanggan awalnya penasaran. Setelah mencoba, mereka justru kembali memesan kopi excelsa,” kata Farhan.

Kecintaannya pada kopi bermula sejak SMA, lalu semakin mendalam ketika menempuh studi di Jerman. Dari sana, ia merintis bisnis yang kini memperkenalkan kopi eksotik Indonesia ke pasar global, termasuk excelsa dari Sumedang. Prestasinya pun diakui, dengan catatan peringkat empat di German Brewers Cup 2022 dan peringkat tiga di ajang Brewers Cup Jerman 2023.

Kehadiran inisiatif #SatuDalamKopi menjadi angin segar bagi petani kopi excelsa di Sumedang. Dengan dukungan ekosistem digital, inovasi barista, serta meningkatnya minat pasar, kopi excelsa berpeluang besar menembus panggung internasional.

Kontributor : Rahman

Load More