-
Program Living Water YEU di Bandung membentuk generasi muda tangguh bencana dan peduli lingkungan melalui pendidikan.
-
Sekolah BPPK Bandung jadi percontohan penerapan teknologi ramah lingkungan seperti PLTS dan penjernih air canggih.
-
Audiensi memperkuat kolaborasi YEU dan Pemprov Jabar, bertujuan menjadikan program model bagi sekolah lain.
SuaraJabar.id - Di tengah meningkatnya tantangan krisis iklim dan intensitas bencana di Indonesia, upaya kolaboratif untuk membangun ketahanan lingkungan dan kesadaran sejak dini menjadi semakin krusial.
Sebuah inisiatif inspiratif muncul dari Bandung, di mana YAKKUM Emergency Unit (YEU) bersama Sekolah BPPK Bandung mengadakan audiensi penting dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Direktur YEU, Debora Dian Utami mengatakan, pertemuan ini bertujuan untuk menyampaikan perkembangan dan pembelajaran dari Program Living Water, sebuah program yang didukung penuh oleh Amity Foundation dan Pemerintah Provinsi Jiangsu, Tiongkok, berlangsung pada Jumat, 26 September 2025, di Kantor Dinas Pendidikan Kota Bandung.
"Program Living Water bukanlah inisiatif biasa. Digagas oleh Amity Foundation, sebuah organisasi berbasis iman independen dari Tiongkok yang telah berdiri sejak 1985, program ini telah menunjukkan dampaknya di berbagai negara Asia dan Afrika, termasuk Ethiopia, Kenya, Sierra Leone, dan Zimbabwe," katanya dalam pesan yang diterima SuaraJabar.id.
Direktur YEU itu menjelaskan, sejak 2010, program ini telah berhasil memberikan manfaat bagi puluhan ribu orang di seluruh dunia. Di Indonesia, YEU berperan sebagai mitra lokal yang mengimplementasikan program vital ini di Sekolah BPPK Jl. Pajajaran Bandung.
"Pentingnya program semacam ini diperkuat oleh fakta bahwa intensitas bencana yang dipicu oleh krisis iklim terus meningkat di Indonesia," ucapnya.
Konteks inilah yang menegaskan kata dia, bahwa pendidikan adalah ruang strategis untuk membentuk generasi muda yang peduli lingkungan dan tangguh bencana.
Melalui Program Living Water, sekolah secara aktif didorong untuk:
- Menerapkan praktik ramah lingkungan, seperti **pengurangan limbah plastik secara signifikan.
- Membangun sistem pasokan air yang mudah diakses untuk keperluan rumah tangga dan air minum yang aman.
- Mempromosikan mekanisme pengelolaan air berkelanjutan.
- Menumbuhkan budaya peduli lingkungan yang kuat di kalangan siswa, guru, dan seluruh masyarakat sekolah.
Sekolah BPPK Bandung menjadi percontohan nyata bagaimana Program Living Water diwujudkan secara konkret. Implementasi program ini meliputi pemasangan pembangkit listrik tenaga surya dan pemanfaatan penjernih air canggih.
Baca Juga: Jejak Karir Norman Nugraha, Dari Sekda Purwakarta ke 'Tangan Kanan' Dedi Mulyadi di Jawa Barat
"Kedua upaya ini tidak hanya berdampak pada peningkatan akses terhadap air minum yang lebih aman dan sehat bagi seluruh warga sekolah, tetapi juga secara signifikan berkontribusi pada pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, sejalan dengan semangat keberlanjutan," imbuhnya.
Lebih lanjut kata dia, ini adalah langkah progresif yang patut dicontoh, menunjukkan bahwa inovasi teknologi dan kesadaran lingkungan dapat bersatu untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan berkelanjutan.
"Audiensi ini menjadi platform penting untuk memperkuat kolaborasi. Dihadiri oleh perwakilan penting dari Dinas Pendidikan Kota Bandung, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, dan BPBD Provinsi Jawa Barat, serta perwakilan dari Yayasan dan Sekolah BPPK Bandung, dan YEU, pertemuan ini menggarisbawahi komitmen bersama," tegasnya.
Melalui audiensi ini, diharapkan terjalin kolaborasi yang lebih kuat antara YEU, Yayasan dan Sekolah BPPK Bandung, serta Pemerintah Kota Bandung dan Provinsi Jawa Barat dalam mendukung pengembangan sekolah ramah lingkungan dan tangguh bencana.
Lebih dari itu, inisiatif ini juga diharapkan dapat menjadi model dan menginspirasi sekolah-sekolah lain di seluruh Jawa Barat untuk mengintegrasikan aksi adaptasi perubahan iklim dalam lingkungan pendidikan mereka.
"Mewujudkan sekolah yang tidak hanya menyediakan pendidikan berkualitas tetapi juga membentuk karakter peduli lingkungan dan siap menghadapi tantangan masa depan adalah investasi terbaik bagi generasi penerus bangsa. Program Living Water adalah salah satu jembatan menuju visi tersebut," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Jejak Karir Norman Nugraha, Dari Sekda Purwakarta ke 'Tangan Kanan' Dedi Mulyadi di Jawa Barat
-
Ancaman 15 Tahun Penjara Menanti Tokoh Agama MR di Bekasi
-
Tokoh Agama di Bekasi Diduga Lakukan Kekerasan Seksual Berulang pada Anak Angkat dan Keponakan
-
Apa Itu Bakteri Salmonella? Diduga Racuni Menu MBG di Bandung
-
Drama di Dipta: Persita Permalukan Juara Bertahan Persib 2-1, Rebut Kemenangan Ketiga Beruntun!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
4 Surga Wisata Alam di Sukabumi untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun yang Memukau
-
Siap-siap Ramadan! Masjid Raya di 40 Kecamatan Bogor Bakal Dirombak, Ini Bocoran Anggarannya
-
Bukan Soal Keamanan, Ini Alasan Menyentuh Kapolda Jabar Larang Petasan di Malam Pergantian Tahun
-
20 Rumah di Perumahan Taman Anggrek Plumbon Rusak Parah Akibat Banjir Bandang, Warga Minta Solusi
-
BRI Gelar Trauma Healing untuk Anak-anak Korban Banjir di Sumatra