SuaraJabar.id - Seorang perempuan di Garut membuat laporan palsu ke polisi jika dirinya telah menjadi korban begal atau perampokan dengan kerugian sebesar Rp 1.3 miliar.
Kekiniaan, rekayasa yang dibuat perempuan yang mengaku sebagai korban begal tersebut telah terbongkar oleh polisi.
Polisi telah menetapkan dua tersangka, yakni seorang perempuan yang mengaku sebagai korban perampokan inisial IS (31) dan seorang pria inisial MM (39) yang berperan mengambil uang serta sepeda motor IS.
Dari keterangan polisi, tersangka terpaksa merekayasa aksi kejahatan perampokan karena terjerat masalah utang yang cukup besar.
menanggapi hal ini, Bupati Garut Rudy Gunawan meminta warga yang merasa diintimidasi oleh rentenir saat ditagih utang dengan bunga tinggi agar melapor ke polisi karena cara itu merupakan tindakan yang melanggar hukum.
"Lapor saja ke polisi kalau memang dikejar dan diintimidasi, kalau utangnya tetap harus diselesaikan, yang tidak boleh itu menagih dengan kekerasan," kata Rudy, Rabu (13/10/2021) dikutip dari Antara.
Ia menuturkan pemerintah daerah sudah berupaya untuk menghentikan kegiatan rentenir karena keberadaannya seringkali menimbulkan keresahan masyarakat, terutama bunganya sangat tinggi.
Masyarakat, kata dia, disarankan untuk meminjam uang ke lembaga yang resmi, saat ini banyak lembaga yang sudah resmi atau terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Bagi masyarakat yang sudah terlilit utang rentenir, kata dia, sebaiknya menjelaskan ketidakmampuannya membayar utang dengan bunga besar, apabila rentenir tersebut melakukan intimidasi atau kekerasan maka bisa dilaporkan ke polisi.
Baca Juga: Minta Warganet Unsubscribe, Ini Asal Muasal Nikita Mirzani Tak Suka Baim Wong
"Jadi mulai bergeser ke pidana kalau seorang rentenir menagih dan sebagainya, apalagi kan bisa dikenakan bank gelap karena memperdagangkan uang, jadi ya lapor saja jika diancam," katanya.
Ia berharap aksi rentenir yang menyebabkan keresahan masyarakat tidak terulang lagi di Garut, apalagi sampai ada nasabahnya yang harus berpura-pura menjadi korban perampokan karena ditagih utang.
"Seperti si ibu yang kemarin lapor saja, dikejar sama orang, ya mungkin kehabisan akal dan takut," katanya.
Berita Terkait
-
Dikira Karnaval 17-an Biasa, Viral Warga Kampung Ini Malah Arak Kapal One Piece
-
Mural One Piece Dilarang, Pemuda Karanganyar Balas Menohok dengan Gambar Tikus Berdasi
-
Cadangan Devisa RI 'Mengering' USD600 Juta, BI Ungkap Biang Keroknya
-
Polisi Bongkar Fakta Puluhan Kepala Kucing di Pasar Sepanjang Sidoarjo: Cuma Cerita Mulut ke Mulut
-
Jasad Nasiruddin Ditemukan Masih Utuh Usai 28 Tahun Hilang, Perasaan Keluarga Campur Aduk
Terpopuler
- Gibran Ditangkap Bareskrim Polri, Kronologi Jadi Tersangka dan Kasusnya
- Andalan Gelandang Timnas Jerman Alternatif Bela Timnas Indonesia untuk Ronde 4, Cetak 3 Gol
- 43 Kode Redeem FF Terbaru 5 Agustus: Ada Bundle Akatsuki, Skin Naga, dan Token Itachi
- Tanpa Rumor Apapun, Thom Haye Justru Gabung Tim Asal Jawa Tengah
- Surat Edaran Libur 18 Agustus 2025: Informasi Lengkap dan Terbaru
Pilihan
-
Ilusi Data BPS: Benaran atau Pesanan?
-
Prajogo Pangestu Jual 1 Miliar Saham CUAN di Tengah Isu Masuk MSCI Global
-
Menkeu Terbitkan PMK Soal Efisiensi, 15 Item Belanja Kena Pangkas dari Rapat Hingga Souvenir
-
Senyum Semringah Jay Idzes di Sesi Latihan Venezia, Kode Pamit ke Torino
-
Proyek Fiktif Hantam PTPP, KPK 'Obok-obok' Divisi EPC
Terkini
-
Kenali Jebakan Halus Teroris: Modus Perekrutan Kini Menyamar Lewat Kegiatan Sehari-hari
-
Lumpuhkan Sel Teror, Densus 88 Tangkap 6 Terduga Teroris di Aceh, Depok, dan Sulawesi Tengah
-
Tes DNA di Bareskrim Polri, Lisa Mariana Khawatir Ini Terjadi
-
Bom Waktu Itu Akhirnya Meledak! Bukan Cuma Hujan, Saluran Air Rusak Jadi Biang Kerok Bencana
-
Cipanas Diterjang Bencana: Puluhan Rumah Terdampak Banjir dan Longsor, Akses Jalan Desa Putus Total