SuaraJabar.id - Kabupaten Bandung memiliki foto foto baru yang instagramable. Keberadaan tempat itu pun menjadi viral semenjak banyak warga yang datang dan berfoto di sana.
Dari beberapa unggahan foto netizen di lokasi itu, banyak yang mengatakan spot yang terletak di Bojongsoang itu mirip seperti di luar negeri. Beberapa menyebut spot foto itu mirip di Korea.
Spot foto instagramable baru ini tepatnya berada di Instalasi Pengolahan Air Limbah (SPAL) Rumah Tangga di Cikoneng, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Tempat yang berfungsi mengolah limbah rumah tangga milik PDAM Tirtawening tersebut memiliki pemandangan yang instagramable.
Lokasi IPAL Cikoneng tidak terlalu jauh dari jalan Raya Bojongsoang, hanya sekitar 2 KM dari jalan raya. Namun jalannya masih sempit sehingga hanya kendaraan kecil yang bisa mengakses lokasi.
IPAL Cikoneng memiliki pemandangan yang indah. Terdapat sejumlah kolam besar seperti danau yang dipisahkan oleh pematang berukuran sekitar 6 meter.
Hamparan kolam besar mirip danau menjadi tempat yang cocok untuk berwisata swafoto. Bahkan banyak orang yang menyangka hasil jepretan di IPAL Cikoneng diambil dari luar negeri.
Selain hamparan danau, terdapat juga pohon-pohon rimbun di pematang yang memisahkan setiap kolam. Foto akan lebih bagus ketika pohon-pohon tersebut sedang berbunga.
Warna merah bungan pohon di IPAL Cikoneng di antara hamparan air menjadi foto yang bagus untuk dipajang di media sosial. Terlebih jika foto diambil pada sore hari dan cerah.
Pantulan sinar matahari senja atau pagi dari kolam IPAL Cikoneng, ditambah dengan bunga berwarna merah dari pohon-pohon, akan menyejukkan mata.
Baca Juga: Viral Satu Rumah Asyik Karaoke Sampai Tak Sadar Paket Datang, Reaksi Kurir di Luar Dugaan
Salah satu kekurangan dari IPAL Cikoneng adalah bau dari air kolam. Kolam mirip danau memang berasal dari limbah rumah tangga warga Bandung sehingga memiliki aroma yang kurang enak.
Namun bau akan berangsur menghilang setelah berjalan-jalan beberapa saat karena penciuman menjadi terbiasa dengan bau tidak sedap tersebut.
Untuk mencapai Cikoneng dari Jalan Raya Bojongsoang dibutuhkan waktu sekitar 5 menit dengan menggunakan sepeda motor. Saat masuk area IPAL terlebih dahulu harus meminta izin kepada Satpam. Biasanya setiap sepeda motor diminta retribusi sebesar Rp10.000.
Keindahan IPAL PDAM Cikoneng membuatnya viral di media sosial dan banyak orang sengaja datang untuk berswafoto di lokasi tersebut.
Berita Terkait
-
Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Kaget dengan Cara Mengulur Waktu di BRI Super League
-
Profil Byun Yo Han, Aktor Korea Multitalenta yang Kariernya Kian Bersinar
-
Film dan Serial Rekomendasi Duta Sheila on 7, Ternyata Pecinta Drakor!
-
4 Cleanser Korea dengan Kandungan Yuja untuk Wajah Sehat dan Glowing
-
Persib Bandung Move On dari Malut United, Fokus Hadapi Bhayangkara FC
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Nasabah Tak Perlu Kawatir, BRI Siapkan Rp21 Triliun untuk Penuhi Kebutuhan Liburan Nataru
-
Saham BBRI Terus Meningkat, Sukses Tembus Rp100 Triliun Dalam Empat Tahun Pertama
-
Dedi Mulyadi Resmi 'Haramkan' Izin Perumahan di Seluruh Jabar, Ada Apa?
-
Wajah Baru Situs Gunung Padang: Bebatuan Rebah Ditegakkan Kembali
-
Geser Dikit dari Bandung! 5 Rekomendasi Wisata Cimahi yang Estetik dan Ramah Kantong