SuaraJabar.id - Cerita seorang pelaku usaha korban pandemi, Cafenya terpaksa tutup, bangkrut. Tapi dia tidak menyerah, bangkit kembali dari jurang kebangkrutan dan hasilnya raih sukses.
Pandemi COVID-19 menjadi mimpi buruk bagi para pelaku usaha. Namun tak sedikit juga yang lolos dari jurang kebangkrutan dan justru sukses meraih kesuksesan dengan cara berbeda.
Hal itulah yang dialami Ivan Septiono (30), pemilik Kafe Hello Kitty yang berlokasi di Jalan Kolonel Masturi, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Bisnis kafenya yang tengah hits kala itu tiba-tiba goyah setelah virus korona menyerang tahun 2020. Pandemi COVID-19 yang diikuti dengan berbagai ragam kebijakan pembatasan dalam rangka penanganan pun membuat usahanya gulung tikar.
""Sejak ada pandemi Covid-19, ada pembatasan sosial, yang awalnya saya punya bisnis kafe, ya terpaksa tutup," tutur Ivan kepada Suara.com, belum lama ini.
Usaha kafe milik Ivan benar-benar bangkrut sehingga ia tak memiliki penghasilan sama sekali. Ivan memutar otak agar roda ekonominya kembali pulih.
Ia pun tak ingin berlarut-larut dalam keterpurukan. Kebangkrutan bisnis kafenya justru menjadi titik balik kesuksesannya di bidang lain. Ia mencoba usaha minuman herbal dengan bahan dasar jahe.
Ia menamai usaha herbalnya Jahe Merah Cap Dua Cangkir. "Akhirnya, saya terinspirasi untuk membuat produk yang berkaitan dengan COVID-19 ini, yaitu minuman jahe. Salah satunya untuk membantu meningkatkan imunitas tubuh atau untuk mencegah dari paparan COVID-19," jelas Ivan.
Dirinya berkisah, usaha jahe merah itu bermula dari kebutuhan pribadi keluarganya. Dari berbagai informasi yang beredar, jahe disebut-sebut sebagai minuman penguat imunitas tubuh untuk menangkal COVID-19, sehingga keluarga Ivan pun turut mengonsumsinya.
Awal pandemi COVID-19, minuman jahe harganya mencapai Rp 100 ribu per kilogram. Harga itu dianggap mahal oleh Ivan, sehingga dia mencoba untuk membuatnya. Ivan tak langsung menjulanya, melainkan diberikan secara GRATIS kepada keluarganya.
"Lalu diberikan ke tetangga dan teman-teman, ternyata disukai. Dari situ, akhirnya saya jualan jahe merah pada 2020," ujar Ivan.
Dia mengaku minuman jahe merah yang diproduksi merupakan hasil racikan sendiri. Ivan belajar mengolah jahe merah jadi bubuk minuman dari menonton YouTube, dengan melewati berkali-kali percobaan hingga menghasilkan racikan yang dianggap pas.
Ivan sadar pengusaha minuman herbal banyak. Namun dengan kualitas yang dimilikinya, ia meyakini bisnis jahe racikannya bisa bersaing dengan pengusaha lainnya.
"Minuman jahe merah ini saya racik sendiri, sampai menemukan komposisi yang pas baru saya berani jual ke pasaran," kata Ivan, bapak dari tiga anak itu.
Sebelum menjualnya di Bandung, dia mengaku justru lebih dulu menggempur pasar di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Selain menjual kepada teman dan relasinya, minuman jahe merah juga dijual sendiri olehnya secara door to door kepada masyarakat umum.
"Setelah tertarik, dia membelinya, lalu menyebar dari mulut ke mulut, karena saya memang menyasar komunitas herbal terlebih dahulu," sebut Ivan.
Melihat respons pasar yang positif, Ivan pun menyeriusi bisnis minuman jahe merah tersebut. Dia mengurus berbagai izin produksi dan edarnya, membangun pabrik dan kantor, sampai menyiapkan strategi pasar untuk berjualan secara daring maupun menitipkan ke toko atau apotek.
"Akhirnya, ya sudah saya bikin pabrik. Izin siap, saya lalu bom pasar, sekarang pembelinya sudah sampai ke Bali. Saya sudah menawari ke distributor di Singapura, tapi masih belum direspons," katanya.
Kerja keras Ivan berbuah hasil. Dengan perjuangan dan bantuan dari 30 pegawainya, ia mengaku saat ini bisa menghasilkan omzet Rp100-200 juta dalam sebulan, dengan produksi mencapai 1 kuintal jahe per hari.
Omzet tersebut, aku dia, sangat jauh dibandingkan dengan ketika melakoni bisnis kafe. Padahal, varian dari jahe merah yang dijual hanya satu jenis dan cuma untuk kemasan botol. Oleh karena itu, dia berencana untuk mengembangkannya jadi beberapa varian minuman jahe, dan membuat kemasan sachet.
"Saya juga enggak cuma jual jahe, ada juga produk herbal yang lain seperti madu, tapi saya cuma sebagai distributor. Di masa pandemi COVID-19 ini, yang penting kita jangan kalah dengan keadaan. Minimal bisa mengimbangi, syukur-syukur bisa melebihi," pungkasnya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Tips Sukses Manajement waktu Antara Kuliah dan Kerja ala Maudy Ayunda
-
Sebut WHO Siapkan Pandemi Baru Pakai Senjata Biologis, Epidemiolog UI Skakmat Dharma Pongrekun: Gak Pantas jadi Cagub!
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Review Cisini Stories: Jalan Panjang Menuju Cinta dan Sukses dalam Dunia Simulasi Cewek
-
Dari Hobi Jadi Profesi: Kisah Sukses Bella Salim Raih Peluang dan Ubah Nasib Keluarga Melalui Shopee Live
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Rooms Inc d'Botanica Bandung Ikut Semarakkan Program Akhir Tahun Artotel Wanderlust Bertajuk "Serenata Akhir Tahun"
-
Miris! Pelajar SMA Cianjur Jadi Kurir Narkoba Internasional, Raup Untung Puluhan Juta
-
Lari Sambil Donasi, OPPO Run 2024 Kumpulkan Dana untuk Pemberdayaan Disabilitas
-
Sikap Politik PWNU di Pilkada Jabar: Gubernur Terpilih Wajib Kuatkan Persatuan Umat
-
Dapat Bonus Logam Mulia 1 Gram, Yuk Ikuti KPR BRI Property Expo 2024