SuaraJabar.id - Hal ini diungkapkan Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid dikutip dri Antara, Senin (25/10/2021). Menurutnya, hal ini untuk menciptakan ciri khas dari rusun yang dibangun.
"Kami berupaya agar pembangunan rusun selalu memasukkan desain yang mengandung unsur kearifan lokal daerah. Jadi, ada ciri khas daerah yang tampak dari bangunan rusun tersebut," ujarnya.
Ia mencontohkan rusun di Jabar ada yang menggunakan ornamen fasad mega mendung dan atap julang ngapak pada kanopi teras.
Menurut Khalawi, Kementerian PUPR akan terus mendorong pembangunan rusun untuk memenuhi kebutuhan hunian layak bagi masyarakat. Para penerima manfaat rusun pun beraneka ragam mulai dari aparatur sipil negara (ASN), anggota TNI/ Polri, mahasiswa, serta masyarakat berpenghasilan rendah.
"Pembangunan rusun merupakan salah satu solusi dalam pemanfaatan lahan untuk perumahan. Selain mengoptimalkan lahan yang ada, rusun juga memiliki daya tampung yang cukup banyak," terangnya.
Sementara itu, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Jawa II Direktorat Jenderal Perumahan Kiagoos Egie Ismail menambahkan ornamen fasad mega mendung merupakan ciri khas daerah Provinsi Jawa Barat.
"Kami harap generasi muda dan masyarakat Jawa Barat bisa ikut memiliki kebanggaan atas kearifan lokalnya," ujarnya.
Lebih lanjut, dirinya menerangkan beberapa rusun di Jawa Barat yang telah menggunakan ornamen fasad mega mendung antara lain rusun untuk eks gelandang dan pengemis di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandang dan Pengemis Pangudi Luhur Kementerian Sosial di Bekasi Timur.
Pembangunan rusun yang menelan biaya pembangunan Rp 28,32 miliar tersebut memiliki kapasitas 93 unit hunian tipe 24 dengan ketinggian lima lantai.
Baca Juga: Belum Juga Rilis Tersangka Kasus Pembunuhan Subang, Polisi: Kita Menunggu Waktu Saja
Selanjutnya adalah rusun untuk mahasiswa Universitas Djuanda dan STKIP NU Indramayu. Pembangunan ke dua rusun yang menelan biaya pembangunan Rp 25 miliar tersebut masing-masing memiliki kapasitas 43 unit hunian tipe 24 dengan ketinggian tiga lantai.
"Kami juga berharap kepada pihak kontraktor untuk tetap memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam proses pembangunan hunian vertikal tersebut. Ketiga rusun tersebut ditargetkan dapat selesai akhir tahun ini," ucapnya.
Berita Terkait
-
Pantai-Pantai Menawan di Selatan Jawa Barat, Surga Tersembunyi yang Wajib Dijelajahi
-
Banjir Rendam Kabupaten Bandung, 14 Kecamatan Terdampak
-
Purbaya Resmikan Rusun ASN Kemenkeu Rp 54 Miliar di Bali, Biaya Sewa per Bulan Rp 300 Ribu
-
Mangkir dari Panggilan, Lisa Mariana Dijemput Paksa Polda Jabar Terkait Kasus Video Syur!
-
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan Daftar Jadi Calon Ketua Asprov PSSI Jabar
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Kinerja BRI 2025 Tumbuh, Segmen Bullion dan Emas Jadi Andalan Baru
-
Pencarian 3 Korban Tertimbun di Arjasari Bandung, Status Tanggap Darurat Ditetapkan!
-
Waduh! Anggaran Pemkab Karawang Masih 'Nganggur' Jelang Akhir Tahun
-
Sukabumi Dikepung Banjir! Sawah Jadi Beton, Kantor Desa Terendam hingga Jalan Utama Retak
-
Komitmen pada Keberlanjutan, BRI Jalankan Program Menanam Grow & Green di Bandung