Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 16 November 2021 | 13:57 WIB
Pengendara sepeda motor melewati Jalan Cipatat-Saguling, Bandung Barat yang masih ditutupi material longsor, Selasa (16/11/2021). [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraJabar.id - Jalan Raya Saguling-Cipatat di Kabupaten Bandung Barat (KBB) lumpuh setelah diterjang longsor pada Senin (15/11/2021) sore. Jalan itupun hingga Senin (16/11/2021) pagi masih tertutup material longsor.

Pantauan di lokasi, material lumpur setinggi lutut orang dewasa masih memenuhi badan jalan sepanjang 500 meter. Jalur utama penghubung Kecamatan Saguling, Rongga, dan Cipongkor via Cipatat itu belum bisa dilalui roda empat.

Aparat gabungan bersama sejumlah relawan masih melakukan pembersihan material lumpur melalui alat manual. Petugas juga membantu pengendara roda dua untuk melintas dengan rekayasa buka tutup jalur.

Danramil 0905 Cipatat Kapten Arm Pendi mengungkapkan ada tiga titik lokasi longsor di jalur Saguling-Cipatat sehingga jalur tersebut lumpuh tak bisa dilalui.

Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Warga Jabar Waspadai Dampak Cuaca Ekstrem

"Belum bisa dilalui karena masih tertutup material longsor, roda dua pun mesti ekstra hati-hati karena licin," terang Pendi saat ditemui di lokasi.

Pendi mengimbau bagi kendaraan roda empat yang akan menuju Saguling atau Cipongkor lebih baik melewati jalur alternatif via Padalarang.

"Memang lewat Padalarang jauh memutar. Tapi lewat sini belum bisa dilalui roda empat," katanya.

Salah seorang pengendara Hidayatullah (40) mengatakan, ia dan keluarganya memilih berjalan kaki menembus longsor di Jalan Raya Cipatat-Saguling, karena jalur tersebut tak bisa dilalui kendaraan roda empat.

Ia menerobos lumpur setinggi dengkul orang dewasa sepanjang 1 kilometer tanpa alas kaki sambil membawa dua buah bantal. Keputusan itu diambil karena ia harus segera menjalani aktivitas kerja di Kabupaten Cianjur.

Baca Juga: Warga Lembang Ini Mau Jual Rumah, Kondisinya Bikin Merinding

Mobil yang dikendarainya dari Saguling hanya bisa mengantar Hidayatullah sampai titik longsor. Setelah melewati longsor dengan jalan kaki, ia dijemput menggunakan mobil berbeda ke Cianjur.

"Iya estafet, menggunakan 2 mobil. Tapi harus jalan kaki dulu," ucap dia.

Hidayatullah pergi ke kawasan Saguling untuk menengok salah seorang keluarganya yang tengah melahirkan, pada Senin (15/11/202). Saat hendak kembali pulang ke Cianjur, jalan Cipatat-Saguling tak bisa dilalui karena longsor.

"Saya gak tahu ada longsor, karena kemarin lewat sini masih aman," tukasnya.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More