Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 24 November 2021 | 17:05 WIB
Gedung Sate di Kota Bandung. (Shutterstock)

SuaraJabar.id - Sejarah Kota Bandung. Bandung merupakan ibu kota Provinsi Jawa Barat, yang memiliki banyak sejarah seperti tugu titik nol kilometer di Jalan Asia-Afrika, terciptanya nama Bandung, stasiun dan peristiwa Bandung lautan Api.

Tugu titik nol tersebut, dibangun usai gubernur Jenderal Herman Willem Daendels menancapkan tongkatnya ditempat tersebut. Pada tahun 1808 hingga 1811, Deandels menjadi penguasa Hindia-Belanda.

Selain itu, Bandung juga memiliki ciri khas yang tentunya berbeda dengan Jawa Tengah ataupun Jawa Timur. Seperti diketahui, Bandung yang menjadi tanahnya orang sunda memiliki beragam kebudayaan yang unik dan berbeda dengan daerah Jawa lainnya.

Selain ciri khas yang unik, Bandung juga memiliki sejumlah tempat wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi, dengan menikmati suasana alam yang indah nan asri.

Baca Juga: Hasil USG Meleset, Ibu Muda di Bandung Lahirkan Bayi Kembar Empat

Nah, untuk mengetahui lebih jelasnya tentang sejarah Kota Bandung, yuk simak ulasan yang telah dirangkum berikut ini.

1. Sejarah Kota Bandung

Pada masa pemerintahan Kolonial Hindia-Belanda, pada abad ke -19. Kota Bandung didirikan oleh kehendak Bupati Bandung ke-6 R.A. Wiranatakusumah II pada tahun 1794-1829. Akan tetapu proses pendiriannya dipercepat oleh perintah Gubernur Jenderal Hindia-Belanda ke -36, Herman Willem Deandels pada Tahun 1808-1811, dengan surat keputusan pada tanggal 25 September 1810, sehingga pada tanggal dan Bulan tersebut dianggap sebagai hari Jadi Kota Bandung.

2. Tugu Titik Nol Bandung

Bandung merupakan ibu kota provinisi Jawa Barat, memiliki tugu titik nol Kilometer di jalan Asia-Afrika. Perlu diketahui, Tugu Titik Nol tersebut dibangun usai Gubernur Jenderal Herman Willem Deandels menancapkan tongkatnya di tempat tersebut. Saat itu, Deandels menjadi penguasa Hindia-Belanda Sejak 1808 hingga 1811.

Baca Juga: Digusur PT KAI, Warga Anyer Dalam Bandung Bertahan di Atas Reruntuhan

Dan Tugu Kilometer nol ini baru diresmikan pada Tahun 2004 oleh Gubernur Jawa Barat, yang saat itu dijabat oleh Danny Setiawan. Ditempat tersebut, juga terdapat monument mesin penggilingan (Stoomwals) kuno yang disertai sebuah batu prasasti sejarah. Tugu dan monument ini didekasikan rakyat pribumi kkorban pembangunan Jalan raya Anyer-Panarukan.

3. Terciptanya Nama Bandung

Nama Bandung tercipta dari kata Bendung atau Bendungan. Istilah ini sesuai dengan terciptanya kawasan Bandung, dari material lava letusan gunung berapi yang membendung aliran sungai Citarum.

Dari Filosofi Sunda, disadur dari kalimat yang sacral dan juga luhur, yaitu Nga-Bandung-an banda Indung. Inti dari kalimat tersebut mengartikan bahwa tempat segala mahluk hidup dan juga benda mati yang menempati tanah ibu pertiwi dan disaksikan oleh yang maha kuasa.

4. Bandung Ditetapkan Sebagai Kota

Kekuasaan VOC berakhir dan bangkrut pada tahun 1799, tak terkecuali yang ada do Kabupaten Bandung. Akibat hal tersebut, pemerintah Hindia-Belanda saat itu melakukan penggantuan orang-orang di pemerintahan. Herman Willem Deandels ditunjuk sebagia Gubernur Jenderal Pertama oleh pemerintah Hindia-Belanda. Dia lalu memerintahkan kepada Bupati Bandung, R.A Wiranatakusumah II, untuk memindahkan Ibu Kota Kabupaten Bandung.

Lokasi Yang ditunjuk berada di titik kilometer nol Bandung yang terletak di jalan Asia-Afrika saat ini.

5. Stasiun Kereta Api Bandung

Stasiun yang lokasinya berada di jalan Kebon Kawung ini sudah ada Sejak 17 Mei 1884, bersamaan dengan diresmikannya jalur kereta Batavia (Jakarta)-Bandung. Kemudian di tahun 1894, pemerintah Hindia-Belanda juga meresmikan jalur kereta Bandung-Surabaya. Sebelum itu, ide untuk dibangunnya stasiun ini berkaitan dengan pembukaan perkebunan di wilayah Bandung pada tahun 1870.

Stasiun ini juga sempat mengalami beberapa kali perombakan pada tahun 1920, 1925, 1931 dan terakhir pada tahun 1990, yang dijadikan sebagai bagian depan stasiun Kota Bandung di jalan Kebon Kawung.

6. Bandung Lautan Api

Bandung Lautan Api, merupakan peristiwa heroik yang terjadi di Bandung, Jawa Barat. Peristiwa ini terjadi pada 23 Maret 1946. Hal ini terjadi karena mencegah tentara sekutu dna tentara Belanda untuk dapat menggunakan kota Bandung sebagai markas strategis militer dalam perang Kemerdekaan Indonesia.

Pertempuran paling besar terjadi di Desa Dayeuhkolot sebelah selatan Bandung. Dimana terdapat gudang amunisi besar milik tentara sekutu. Gudang tersebut berhasil diledakan menggunakan dinamit. Hingga pukul 24.00 Bandung selatan telah kosong dari penduduk, namun api masih membumbung membakar kota, sehingga Bandungpun menjadi lautan Api. Peristiwa ini juga diabadikan oleh pemerintah dengan membangun monument Bandung Lautan Api dan mengilhami Ismail Marzuki dalam lagunya yang berjudul Hal-Halo Bandung.

7. Ciri Khas Kota Bandung

Kebudayaan yang unik dan tersendiri, membuat perilaku dan kebiasaan orang sunda sulit untuk berubah. Dari perilaku dan kebiasaan inilah yang membuat cirri khas orang Bandung santa ketara.

Misalnya, memiliki intonasi yang unik saat berbicara, terkenal penyabar namun tetap bisa marah, apabila makan harus menggunakan ada sayur hijau, sangat menyukai makanan dengan rasa yang pedas, sering menggunakan kata ‘Mah’ dalam setiap kalimat, Ramah Dan sopan, Lucu dan memiliki selera Humor yang tinggi.

8. Menjadi Tempat Wisata Menarik

Seperti diketahui, kota Bandung sangat kaya akan keanekaragaman budayanya dan menjadi tempat yang indah sebagai tempat wisata. Tak ayal, berbagai kalangan wisatawan silih berganti datang berkunjung, baik dari domestic maupun luar negeri.

Tempat wisata yang ada di bandung diantaranya, Little Seoul Bandung, Saung Angklung Mang Udjo, Curug Dago, Taman Balai Kota, Museum Gedung Sate, Chinatown Bandung, Amazing Art World, Ciumbuleuit, Puncak Bintang, Tebing Keraton dan maish banyak lainnya.

Semua tempat wisata ini tersebar di beberapa area di Bandung, seperti di area kota, Bandung Barat, Bandung Selatan, dan juga Bandung Timur.

9. Senjata Khas Kota Bandung

Senjata tradisional ini merupakan senjata yang menjadi ciri khas bandung, dan beberapa diantaranya masih ada yang eksis digunakan hingga saat ini. Nama senjata tersebut yakni, Kujang, Bedogm Balincong, Baliung, Congkrang, Arit, Sulimat, ketam, Gacok, dan Patik.

Senjata tradisional ini tetap lestari hingga saat ini, karena sebagian besar masih digunakan, meski demikian terdapat senjata tradisional lain yang dijadikan sebagai aksesoris atau hiasan karena nilai estetika yang tinggi, bahkan ada yang dianggap sakral oleh masyarakat.

10. Kepala Daerah Kota Bandung

Bandung baru berstatus gemeente (kota) dari Gubernur Jenderal J.B. Van Heustsz pada 1 April 1906. Sejak ditetapkan menjadi Kota pada tahun 1906, Bandung sudah memilik 27 pemimpin, diantaranya,E.A.Maurenbrecher 1906-1907, R.E. Krijboom 1907-1908, J.A. Van Der En 1909-1910, J.J. Verwijk 1910-1912, C.C.B. Van Vlenier 1912-1913, B. Van Bijveld 1913-1920, Bertus Coops 1920-1921, J.E.A. Van Volsogen Kuhrt 1934-1936, J.M Wesselink 1936-1942, N.Beets 1942-1945, R.A. Atmadinata 1945-1945, R. Syamsoerizal 1945-1947, Ukar Bratakusumah 1947-1949, R. Enoch 1949-1957, R. Priatna Kusumah 1957-1966, R. Didi Djukardi 1966-1968, R. Hidayat Sukarmadidjaja 1968-1971, R. Otje Djoenaedi 1976-1978, R. Husein Wangsaatmadja 1983-1993, Wahyu Hamidjaja 1993-1998, H. AA Tarmana 1998-2003, H. Dada Rosada 2003 – 2013, Mochamad Ridwan Kamil 2013 – 2018 dan Oded M. Danial 2018 hinngga sekarang.

Itulah tadi ulasan tentang sejarah Kota Bandung yang penting untuk diketahui.

Kontributor : Raditya Hermansyah

Load More