SuaraJabar.id - Kabupaten Sukabumi terletak di bagian selatan Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Sukabumi adalah kabupaten terluas kedua di Pulau Jawa, setelah Kabupaten Banyuwangi di Provinsi Jawa Timur. Berikut sejarah Kabupaten Sukabumi selengkapnya.
Salah satu lokasi wisata di Kabupaten Sukabumi adalah pantai Pelabuhan Ratu yang terkenal dengan cerita rakyat Nyi Roro Kidul. Pantai ini sudah dikenal sejak lama dan tersohor hingga ke seluruh Indonesia.
Laman sukabumikab.go.id menulis, nama Sukabumi berasal dari bahasa Sunda, yakni Suka dan Bumen yang berarti kawasan yang memiliki udara yang sejuk dan nyaman. Meski begitu ada versi lain mengenai asal-usul nama Sukabumi, yakni berasal dari bahasa Sansekerta, yakni Suka yang berarti kesenangan atau kebahagiaan, dan bhumi yang berarti bumi atau tempat tinggal. Jadi nama Sukabumi bisa berarti Bumi Kesukaan.
Sejarah Kabupaten Sukabumi
Laman wikipedia.org menulis, sejarah Kabupaten Sukabumi dimulai sejak tahun 1776. Di sana disebutkan bahwa pada masa pemerintahan kolonial Belanda, Kabupaten Sukabumi adalah bagian dari Kabupaten Cianjur, yang berupakan bagian dari Karesidenan Priangan.
Pada 1776, Bupati Cianjur saat itu, Raden Noh Wiratanudatar VI memutuskan untuk membentuk sebuah kepatihan yang diberinama Kepatihan Tjikole. Kepatihan ini membawahi sejumlah distrik, diantaranya distrik Goenoengparang, distrik Tjimahi, distrik Tjiheoelang, dan distrik Tjitjoeroeg. Pusat pemerintahan kepatihan ini berada di daerah Tjikole, yang kini merupakan bagian dari Kota Sukabumi.
Pada 13 Januari 1815, Kepatihan Tjikole berganti nama menjadi Soekabumi. Nama ini diusulkan oleh seorang pemilik perkebunan teh dan kopi di daerah Soekabumi.
Sejarah Kabupaten Sukabumi berlanjut padapada 1921. Saat itu Kepatihan Tjikole resmi berdiri menjadi Kabupaten Sukabumi berdasarkan Keputusan Gubernur Jenderal Dirk Fock tertanggal 25 April 1921 no. 71. Selain menyatakan beralihnya Kepatihan Tjikole menjadi Kabupaten Sukabumi, Keputusan Gubernur Jenderal tersebut juga menyatakan bahwa Kabupaten Sukabumu adalah wilayah yang terpisah dengan Kabupaten Cianjur.
Baca Juga: Detik-detik Mengerikan Geng Motor Serang Warga dan Pedagang di Sukabumi
Laman jabarprov.go.id menulis, Kabupaten Sukabumi berdiri pada 1 Oktober 1945. Tanggal ini dipilih berdasarkan peristiwa keberhasilan pemuda Sukabumi merebut paksa kekeuasaan Jepang, setelah dikalahkan oleh sekutu pada Agustus 1945. Pada 1 Oktober 1945, pemuda dan pejuang Sukabumi berhasil membebaskan sejumlah tahana politik, mengambilalih sejumlah objek vitas, seperti PLN, Kantor telepon, tambang emas hingga gudang senjata. Sejak itulah 1 Oktober diperingati sebagai hari jadi Kabupaten Sukabumi.
Kabupaten Sukabumi telah dipimpin oleh 18 bupati, yakni:
- R. A. A. Soerianatabrata, masa jabatan 1921 - 1930
- R. A. A. Soeriadanoeningrat, masa jabatan 1930 - 1942
- R. Tirta Soeyatna, masa jabatan 1942 - 1945
- Mr. Haroen, masa jabatan 1945 - 1947
- R. A. A. Hilman Djajadiningrat, masa jabatan 1947 - 1947
- R. A. A. Soeriadanoeningrat, masa jabatan 1947 - 1950
- R. A. Widjajasoeria, masa jabatan 1950 - 1958
- R. Hardjasoetisna/R. A. Abdoerachman Soeriatanoewidjaja, masa jabatan 1958 - 1959
- R. Koedi Soeriadihardja, masa jabatan 1959 - 1967
- AKBP H. Anwari, masa jabatan 1967 - 1973 (periode 1) 1973 - 1978 (periode 2)
- Drs. H.M. A. Zaenuddin, masa jabatan 1978 - 1983
- Dr. H. Ragam Santika, masa jabatan 1983 - 1989
- Ir. H. Muhammad, masa jabatan 1989 - 1994
- Drs. H. U. Moch. Muchtar, masa jabatan 1994 - 1999
- Drs. H. Maman Sulaeman, masa jabatan 2000 - 2005
- Drs. H. Sukmawijaya MM, masa jabatan 29 Agustus 2005 - 29 Agustus 2010 (periode 1), 29 Agustus 2010 - 29 Agustus 2015 (periode 2)
- Achdiat Supratman (Penjabat sementara), masa jabatan 2015 - 2016
- Drs. H. Marwan Hamami M.M., masa jabatan 17 Februari 2016 - 17 Februari 2021 (periode 1), Februari 2021 - sekarang (periode 2)
Geografis Kabupaten Sukabumi
Kabupaten Sukabumi memiliki luas 4.128 kilometer persegi. Di sebelah utara, kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Bogor. Di sebelah timur dengan Kabupaten Cianjur, di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Lebak dan di sebelah selatan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.
Kabupaten Sukabumi bagian utara merupakan dataran tinggi dan sebagian masuk dalam wilayah gunung, diantaranya Gunung Halimun, Gunung Salak, Gunung Gede dan Gunung Pangrango. Sementara bagian selatan Kabupaten Sukabumi adalah dataran rendah karena berbatasan langsung dengan laut. Panjang garis pantau di Kabupaten Sukabumi mencapai 117 kilometer.
Sektor Unggulan Kabupaten Sukabumi
Tag
Berita Terkait
-
Siswi MTs Sukabumi Akhiri Hidup, Isi Surat Ungkap Keinginan Pindah Sekolah karena Perilaku Teman
-
Respons Cepat Dedi Mulyadi Atas Protes Viral Rieke Diah Pitaloka Soal Jalan Hancur di Cikidang
-
Duel Maut Petani Sukabumi vs King Kobra 4 Meter: Sama-sama Tewas, Ular Tertancap Tongkat
-
Fakta-fakta Gempa Sukabumi dan Bogor: 29 Kali Gempa Susulan, Sesar Aktif Jadi Pemicu
-
Sosok Saryono, Guru Honorer 33 Tahun dengan Gaji Rp350 Ribu Tiap 3 Bulan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
3 Rekomendasi HP Murah Kualitas Bagus untuk Mahasiswa 2025: Spek Dewa, Harga Sahabat Kosan!
-
3 Laboratorium Rahasia Narkotika Beroperasi di Bogor dan Cimahi
-
Geger Penemuan Kerangka Manusia di Irigasi Karawang
-
Ego 3 Kades di Karawang Nyaris Gagalkan Proyek Banjir Vital! Dedi Mulyadi Turun Tangan, Ini Hasilnya
-
Keseimbangan Air di Tengah Industri: Tantangan, Riset, dan Upaya Konservasi