Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 25 November 2021 | 11:16 WIB
Kabupaten Sukabumi

SuaraJabar.id - Kabupaten Sukabumi terletak di bagian selatan Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Sukabumi adalah kabupaten terluas kedua di Pulau Jawa, setelah Kabupaten Banyuwangi di Provinsi Jawa Timur. Berikut sejarah Kabupaten Sukabumi selengkapnya.

Salah satu lokasi wisata di Kabupaten Sukabumi adalah pantai Pelabuhan Ratu yang terkenal dengan cerita rakyat Nyi Roro Kidul. Pantai ini sudah dikenal sejak lama dan tersohor hingga ke seluruh Indonesia.

Asal-usul nama Sukabumi

Laman sukabumikab.go.id menulis, nama Sukabumi berasal dari bahasa Sunda, yakni Suka dan Bumen yang berarti kawasan yang memiliki udara yang sejuk dan nyaman. Meski begitu ada versi lain mengenai asal-usul nama Sukabumi, yakni berasal dari bahasa Sansekerta, yakni Suka yang berarti kesenangan atau kebahagiaan, dan bhumi yang berarti bumi atau tempat tinggal. Jadi nama Sukabumi bisa berarti Bumi Kesukaan.

Baca Juga: Detik-detik Mengerikan Geng Motor Serang Warga dan Pedagang di Sukabumi

Sejarah Kabupaten Sukabumi

Laman wikipedia.org menulis, sejarah Kabupaten Sukabumi dimulai sejak tahun 1776. Di sana disebutkan bahwa pada masa pemerintahan kolonial Belanda, Kabupaten Sukabumi adalah bagian dari Kabupaten Cianjur, yang berupakan bagian dari Karesidenan Priangan.

Pada 1776, Bupati Cianjur saat itu, Raden Noh Wiratanudatar VI memutuskan untuk membentuk sebuah kepatihan yang diberinama Kepatihan Tjikole. Kepatihan ini membawahi sejumlah distrik, diantaranya distrik Goenoengparang, distrik Tjimahi, distrik Tjiheoelang, dan distrik Tjitjoeroeg. Pusat pemerintahan kepatihan ini berada di daerah Tjikole, yang kini merupakan bagian dari Kota Sukabumi.

Pada 13 Januari 1815, Kepatihan Tjikole berganti nama menjadi Soekabumi. Nama ini diusulkan oleh seorang pemilik perkebunan teh dan kopi di daerah Soekabumi.

Sejarah Kabupaten Sukabumi berlanjut padapada 1921. Saat itu Kepatihan Tjikole resmi berdiri menjadi Kabupaten Sukabumi berdasarkan Keputusan Gubernur Jenderal Dirk Fock tertanggal 25 April 1921 no. 71. Selain menyatakan beralihnya Kepatihan Tjikole menjadi Kabupaten Sukabumi, Keputusan Gubernur Jenderal tersebut juga menyatakan bahwa Kabupaten Sukabumu adalah wilayah yang terpisah dengan Kabupaten Cianjur.

Baca Juga: Sejarah Kota Sukabumi, Dulu Namanya Soeka Boemi Artinya Kesenangan dan Kebahagiaan

Laman jabarprov.go.id menulis, Kabupaten Sukabumi berdiri pada 1 Oktober 1945. Tanggal ini dipilih berdasarkan peristiwa keberhasilan pemuda Sukabumi merebut paksa kekeuasaan Jepang, setelah dikalahkan oleh sekutu pada Agustus 1945. Pada 1 Oktober 1945, pemuda dan pejuang Sukabumi berhasil membebaskan sejumlah tahana politik, mengambilalih sejumlah objek vitas, seperti PLN, Kantor telepon, tambang emas hingga gudang senjata. Sejak itulah 1 Oktober diperingati sebagai hari jadi Kabupaten Sukabumi.

Kabupaten Sukabumi telah dipimpin oleh 18 bupati, yakni:

  1. R. A. A. Soerianatabrata, masa jabatan 1921 - 1930
  2. R. A. A. Soeriadanoeningrat, masa jabatan 1930 - 1942
  3. R. Tirta Soeyatna, masa jabatan 1942 - 1945
  4. Mr. Haroen, masa jabatan 1945 - 1947
  5. R. A. A. Hilman Djajadiningrat, masa jabatan 1947 - 1947
  6. R. A. A. Soeriadanoeningrat, masa jabatan 1947 - 1950
  7. R. A. Widjajasoeria, masa jabatan 1950 - 1958
  8. R. Hardjasoetisna/R. A. Abdoerachman Soeriatanoewidjaja, masa jabatan 1958 - 1959
  9. R. Koedi Soeriadihardja, masa jabatan 1959 - 1967
  10. AKBP H. Anwari, masa jabatan 1967 - 1973 (periode 1) 1973 - 1978 (periode 2)
  11. Drs. H.M. A. Zaenuddin, masa jabatan 1978 - 1983
  12. Dr. H. Ragam Santika, masa jabatan 1983 - 1989
  13. Ir. H. Muhammad, masa jabatan 1989 - 1994
  14. Drs. H. U. Moch. Muchtar, masa jabatan 1994 - 1999
  15. Drs. H. Maman Sulaeman, masa jabatan 2000 - 2005
  16. Drs. H. Sukmawijaya MM, masa jabatan 29 Agustus 2005 - 29 Agustus 2010 (periode 1), 29 Agustus 2010 - 29 Agustus 2015 (periode 2)
  17. Achdiat Supratman (Penjabat sementara), masa jabatan 2015 - 2016
  18. Drs. H. Marwan Hamami M.M., masa jabatan 17 Februari 2016 - 17 Februari 2021 (periode 1), Februari 2021 - sekarang (periode 2)

Geografis Kabupaten Sukabumi

Kabupaten Sukabumi memiliki luas 4.128 kilometer persegi. Di sebelah utara, kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Bogor. Di sebelah timur dengan Kabupaten Cianjur, di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Lebak dan di sebelah selatan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.

Kabupaten Sukabumi bagian utara merupakan dataran tinggi dan sebagian masuk dalam wilayah gunung, diantaranya Gunung Halimun, Gunung Salak, Gunung Gede dan Gunung Pangrango. Sementara bagian selatan Kabupaten Sukabumi adalah dataran rendah karena berbatasan langsung dengan laut. Panjang garis pantau di Kabupaten Sukabumi mencapai 117 kilometer.

Sektor Unggulan Kabupaten Sukabumi

Meski terkenal dengan lokasi wisata alam seperti pantai Pelabuhan Ratu dan Geopark Ciletuh, sektor unggulan Kabupaten Sukabumi yang sebenarnya bukanlah pariwisata. Laman sukabumizone.com menulis, pada awal 2020, Bupati Sukabumi, Marwan Hamami mengatakan, sektor unggulan Kabupaten Sukabumi adalah sektor pertanian. Menurut sia, saat ini sektor pertanian yang tengah didorong adalah perkebunan vanili dan bawang putih di Kecamatan Klapanunggal, Cidolog dan Kadudampit.

Namun potensi pariwisata di Kabupaten jelas tida boleh diremehkan. Dengan geografis berupa pegunungan dan pantai, kabupaten ini menyimpan potensi wisata alam yang besar. Salah satunya adalah Geopark Ciletuh yang sudah diakui oleh Unesco dan terkenal hingga ke mancanegara.

Yang Unik di Kabupaten Sukabumi

Secara umum, kultur dan budaya masyarakat Kabupaten Sukabumi adalah kultur Sunda. Sama seperti daerah lainnya di Jawa Barat, bahasa yang digunakan masyarakat Kabupaten Sukabumi adalah bahasa Sunda. Senjata khas kabupaten ini juga sama dengan daerah lainnya di Jawa Barat, yakni kujang. Namun ada sejumlah kesenian yang berbeda dengan daerah lain di Jawa barat. Kabupaten Sukabumi memiliki kesenian asli yang tak ada di daetah lain, diantaranya:

1. Kesenian Jipeng

Jipeng adalah pertunjukan musik tradisional yang memadukan tiga unsur seni, yakni tanjidor, kliningan dan topeng. Laman kebudayaan.kemdikbud.go.id menulis, kesenian ini kerap dimainkan dan menjadi bagian dari kegiatan yang dilakukan di aeeal persawahan milik kasepuhan. Alunan musik yang keras dipercaya dapat mengusir binatang da hewan yang dapat menganggu kegiatan bertani di sawah.

2. Dogdog Lojor

Dogdog Lojor adalah kesenian yang dilakukan ketika menyambut panen raya. Kesenian ini memadukan atraksi tarian dan permainan alat musik khas banten kidul yang masih lestari hingga kini, khususnya di kasepuhan Ciptagelar, Kabupaten Sukabumi.

3. Parebut Seeng

Laman inisukabumi.com menulis, tradisi Parebut Seeng adalah seni pertunjukan yang hampir terlupakan. Ini merupakan seni tari yang kerap digelar pada upacara adat Parebut Seeng yang bersifat ritual di desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Dasar dari seni tari ini adalah seni beladiri pencak silat.

Demikian ulasan mengenai sejarah Kabupaten Sukabumi dan sejumlah pernik di dalamnya. Semoga menambah wawasan kita semua.

Kontributor : Rio Rizalino

Load More