SuaraJabar.id - Kasus aktif Covid-19 di Kota Bandung kembali berkurang. Penanganan pandemi di Kota Bandung pun dinilai sudah on the track, bergerak di jalur yang baik.
Kendati begitu, kewaspadaan tetap diperlukan terutama untuk mencegah penyebaran kasus varian Omicron di Kota Bandung.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Ahyani Raksanegara mengatakan, kasus aktif di Kota Bandung hanya tersisa belasan.
Turunnya jumlah kasus aktif ini sejalan dengan rendahnya tingkat penyebaran sebagaimana terpantau dari persentase positivity rate.
Baca Juga: Minta Masyarakat Tahan Diri ke Luar Negeri, Airlangga: Jangan Kita Bawa Pulang Penyakit!
"Positivity rate kita di bawah satu persen, penyebarannya sangat rendah. Artinya, dari 100 orang yang diperiksa itu bisa jadi tidak ada yang positif," katanya dalam kegiatan Bandung Menjawab, Selasa (11/1/2022).
Berdasarkan catatan Pusat Informasi Covid-19 (Pusicov) Kota Bandung, hari ini, pukul 15.55 WIB, kasus aktif di Kota Bandung sebanyak 14 kasus.
Jumlah ini turun dibandingkan update terakhir yang dilihat Suara.com, sepekan lalu, Selasa, 4 Januari 2022. Saat itu, terdapat 21 kasus konfirmasi aktif.
"BOR (bed occupancy rate) kita di antara 5-7 persen. WHO itu memberikan batas lampu kuning di 60 persen. Tidak ada pasien gejala berat yang dirawat di rumah sakit," katanya.
Sementara itu, masih dari data Pusicov, jumlah kecamatan yang nihil kasus juga bertambah. Pekan lalu, dari 30 total kecamatan di Kota Bandung, ada 16 kecamatan yang tak mencatatkan kasus aktif. Pekan ini bertambah menjadi 19 kecamatan.
Baca Juga: Jokowi Resmi Umumkan Vaksin Booster Gratis
Ahyani meminta semua pihak untuk tetap waspada, menjaga kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan.
Terlebih untuk mengantisipasi penyebaran varian Omicron. Meski Ahyani sempat mengatakan bahwa belum ada kasus omicron di Kota Bandung, bukan berarti kewaspadaan boleh lengah.
"Kita sudah on the track, hanya tetap harus waspada karena masyakarat itu masih wara-wiri. Hati-hati juga dampak Nataru sampai akhir bulan ini," tandasnya.
Kontributor : M Dikdik RA
Berita Terkait
-
Bisa Konsul ke Psikolog Klinis 24 Jam di Jakarta, Berlaku di Rumah Sakit Mana Saja?
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Covid-19 Mengintai Lagi? Begini Kondisi Terkini di Jakarta Menurut Dinas Kesehatan
-
Remaja Bali Makin Banyak 'Kecanduan' Rokok Elektrik, Dinkes: Sudah Banyak yang Gunakan
-
210 Siswa di Bogor Keracunan MBG, Bahan Baku dan Prosesing di SPPG Percontohan Jadi Biang Kerok
Tag
Terpopuler
- AFC Pindah Tuan Rumah Babak Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 ke Thailand
- 6 Mobil Bekas Harga Lebih Murah dari Motor 110cc: Pilih yang Irit atau yang Gagah?
- 4 Rekomendasi Mobil Bekas Mulai Rp30 Jutaan: Pilihan Cerdas untuk Keluarga Kecil, Anti Riba
- Kekuatan Timnas Indonesia 'Dilucuti' AFC, Rekor Garuda Jadi Tak Berarti di Ronde 4
- Pompa Air Tangguh untuk Sumur 30 Meter, Ini 5 Rekomendasi Terbaik
Pilihan
-
Proyek Rumah Tanpa Utang Asing, Menteri Ara: Perintah Prabowo Kita Berdiri di Kaki Sendiri
-
Perubahan Besar di Stasiun Tanah Abang, Ini Alur Baru Penumpang KRL Rangkasbitung dan Manggarai
-
Anggaran Makan Bergizi Gratis Naik jadi Rp121 Triliun Tahun Ini
-
Konglomerasi Terbesar RI Borong Saham Rumah Sakit Hermina Rp1 Triliun
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB di Bawah Rp 5 Jutaan, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Sambut Libur Tahun Baru Islam, BRI Perkuat Layanan Digital dan Weekend Banking
-
BRI Salurkan KUR Rp69,8 Triliun ke 8,3 Juta Debitur UMKM untuk Dorong Sektor Produksi
-
Dedi Mulyadi Gandeng Marinir TNI AL Jaga Sungai Jabar: Solusi Jangka Panjang Atasi Banjir?
-
644 Lulusan UIKA Bogor Siap 'Hijrah' Bangun Peradaban Global di Tahun Baru Islam 1447 H
-
Lulusan SMKN 1 Bandung Unik! Tanpa Kebaya, Jas dan Dekorasi Mewah