Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 14 Januari 2022 | 06:00 WIB
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam. (tangkapan layar/ist)

SuaraJabar.id - Tuntutan hukuman mati dan kebiri kimia pada terdakwa kasus pemerkosaan belasan santri di Kota bandung mendapat penolakan dari Komnas HAM.

Kekinian, Komisioner Pemantauan/Penyelidikan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Mohammad Choirul Anam menjelaskan alasan Komnas HAM menolak hukuman kebiri kimia terhadap terdakwa Herry Wirawan.

Menurut Choirul Anam, kebiri kimia idak sesuai dengan prinsip HAM dan semangat perubahan hukum di Indonesia.

Pihaknya juga keberatan dengan tuntutan hukuman mati terhadap Herry.

Baca Juga: Gol Stefano Lilipaly Lempar Persib Bandung dari Puncak Klasemen Sementara Liga 1

"Untuk setiap ancaman hukuman mati, Komnas HAM selalu bersikap menolak," tegasnya, Kamis (13/1/2022) dikutip dari Antara.

Terkait penanganan kasus tersebut, Komnas HAM mendukung hukuman berat terhadap pelaku. Namun demikian, tidak dalam bentuk hukuman mati.

Pihaknya pun berharap adanya perubahan kebijakan hukum.

"Kami berharap ada perubahan kebijakan," kata Choirul.

Sebelumnya Kejaksaan Tinggi Jawa Barat menuntut Herry Wirawan untuk dihukum mati akibat perbuatannya yang memerkosa 13 santriwati.

Baca Juga: Persib Bandung Tersungkur Lawan Bali United, Arema FC Puncaki Klasemen Sementara Liga 1

Herry juga dituntut untuk diberi hukuman kebiri kimia serta hukuman untuk membayar denda dan membayar restitusi untuk korban.

Jaksa pun menuntut agar seluruh aset dan kekayaan Herry disita dan dilelang untuk membiayai kebutuhan hidup para korban beserta bayi yang telah dilahirkan.

Load More